"Daijobu kai(tak apa apa kah)?
Apa ada yang terluka" katanya sambil mengulurkan tangannya bermaksud untuk membantu aku berdiri
Aku meraih tanganya dan mencoba berdiri "iya ,tidak apa apa"kataku sambil menepuk nepuk rok ku yang kotor.
"maaf ya aku sedang terburu buru, aku sedang di tunggu" katanya masih menatap diriku
"iya, sebaiknya kamu segera menemuinya "
"ah iya, kalau begitu aku duluan ya"
"iya"
Diapun langsung lari menuju ujung jalan dan berbelok.
'ah aku lupa menanyakan namanya, sudah ah entar juga ketemu'
Aku melanjutkan jalan ku menuju studio, dan kembali memutar lagu dari hp. "oh kali yang ini lagunya aqua kiss" aku pun mengikuti alunan lagu dan liriknya.
'dia itu siapa ya entah kenapa gak asing, semoga aku bertemu dengan dia lagi'.Tak berapa lama aku sampai di studio, aku mempersiapkan diri dulu atau akan kaget karena editorku itu.
Tak lama aku membuka pintu tapi tak ada yang terjadi, biasanya kalo mepet waktunya dia nunggu di depan pintu abis itu langsung meluk aku, tapi kok gak terjadi apa apa, yah aku bersyukur sih gak harus ngadepin hal itu lagi aku bergegas masuk menuju ruangan editor dan membuka pintu.
"Anu simimasen usai san" kataku sambil membuka pintu secara pelan.
Editorku yang bernama usaisa asagi itu menengok ke arah ku, dan menggerakan tanganya mengisaratkan untuk mendekat. Akupun mendekatinya. "nih naskahnya usai san " kataku sambil menyodorkan kertas naskahnya yang berada di dalam tas kertas berwarna coklat. "oh siap, makasih akitsu sensei"
"iya"
Aku melihat lihat sekitar selagi usai san memeriksa ceritaku dan aku menemukan seseorang di balik gorden. Aku sedikit penasaran tapi aku malas untuk memeriksanya dan "anu usai san, aku tak menemukan kertas nya" kata seseorang yang berada di belakang gorden itu. Dan entah kenapa aku merasa pernah mendengar suara itu. Dan orang itu keluar dari balik gorden yang memisahkan ruang duduk dan meja editorku.
Aku merasa kaget sesaat ternyata laki laki tadi penulis juga dan di studio yang sama.
"anu, usai san dia siapa" kataku sedikit penasaran
"oh dia penulis juga dan aku editor nya sama seperti mu"
.
.
"ehhhhh" kataku dan cowok itu bersamaan
"kalian kenal? "
"gak tadi kami hanya bertabrakan dijalan saat aku kesini" kataku langsung menjelas kan
. Blalala~la kataku menjelas kan panjang lebar.
"oh kalian belum ibu kenal kan ya maaf ya"
"hmp" kataku sedikit kesal
"baik lah karasi sensei dia namanya akitsu narumi sensei. Dan akitsu sensei dia namanya karasi saoki"
"ah douzo yoroshiku onegaisimasu" kataku sambil membungkukan badan.
"ah yoroshiku onegaisimasu" karasi membungkukan badanya
. . . . . Hening, ruangan seketika hening tak ada yang memulai pembicaraan.
"hening amat sih saling ngomong napa" kata usai san
"ini semua kan salah usai san kenapa gak memperkenal kan kami dari awal" kata aku dan karasi kompak memarahi sensei
"kan aku kira udah kenal~hehehe"
"malah ketawa lagi" kataku jengkel
"ah bentar karasi sensei aku cari dulu kertasnya duduk dulu di kursi itu"
"em" kata karasi pelan
. . . ~~~hening
'kenapa aku di pertemukan sama dia lagi'
# lah kan situ yang pengen ketemu
sama dia lagi
'tapi gak secepat ini juga kali'
# lah mana ku tahu lah, aku kan
cuman mengabulkan keinginan
kamu doang
'tapikan canggung kalo besok kayaknya gak akan secanggung
Ini deh, mulai pembicaraannya
Geh gimana kasih ide napa'
#ih bodo gak mikirin. Itu urusan
kamu sebagai pemeran utama.
Bay aku pergi dulu pikirin aja
sendiri
'dasar penulis gak guna, pergi sono jauh jauh gak usah balik lagi'
# sebodo amat, iya sih lagian ini
juga mau pergi.jangan panggil
panggil ya
'iya siapa juga yang mau manggil kamu. '"anu akitsu kamu bikin cerita apa" kata karasi memulai pembicaraan
"em sekarang aku sedang membuat cerita game zero kara hajimaru itu sih"
" oh" kata karasi yang awalnya tenang "apa yang benar" tiba tiba langsung berdiri mengagetkanku
"iya"
"cerita itu banyak yang Ngomongin loh" kata karasi dengan semangat
"ah iya tah jadi malu" kataku sambil menutupi muka, 'udah tau sih tiap hari ada aja yang ngomongin, apalagi di kelas'
"ih masa gak tau"
"jarang denger geh, oh iya karasi sedang ngerjain karya yang isekai fantastis ya, aku sangat menyukai karya yang kamu debut sekarang loh terutama bagian tokoh utamanya nemuin sebuah danjon (reruntuhan bersejarah yang hilang) terus nemuin senjata pusaka bagian itu seru banget" kataku gantian jadi yang paling bersemangat.
"ah jadi malu" katanya yang sedikit tersiput
"itu juga banyak yang ngo–" kataku terputus gara gara usai san
"udah deket aja nih, padahal tadi hening banget " katanya dengan nada mengejek
"diem deh usai san" kataku sambil menatap usai san dengan tatapan seram yang membuat usai san langsung diem dan gak berani menatapku.
"nih karasi kertas yang kamu cari tadi" kata usai san sambil menyodorkan kertas ke karasi dan segera di ambil.
"aku pulang dulu ya usai san"
"oh yasudah, sebaiknya kau pulang juga akitsu sensei" kata usai san dengan tatapan licik ke arahku
"oh ya–ya sudah aku pulang dulu" kataku ragu karena melihat tatapan licik usai san.
Kami langsung membungkuk dan langsung keluar dari ruangan usai san dan berjalan menuju pintu keluar studio.
Kami berjalan menyusuri jalan yang sama saat berangkat.
"mau kemana akitsu" katanya sambil melihatku
"bentar mau beli permen dulu" kataku sambil melangkah masuk ke supermarket. "duluan saja" lanjutku
.
.
Setelah selesai beli permen aku keluar, aku kira dia sudah pergi.
"sudah" katanya aku kaget saat dia ada di tembok sedang senderan sambil meminum cincau kaleng dari mesin penjual minuman kaleng otomatis yang tidak jauh dari situ.
"aku kira kamu sudah pulang, maaf ya jadi nungguin lama"
"lama dari mana, aku cuma nunggu 2 menit doang itu sebentar loh"
"yasudah, mau permen aku beli dua tadi" kataku sambil nyodorin permen rasa mint.
"oh makasih, kau mau" katanya sambil menyodorkan kaleng minuman rasa cincau
Aku menerimanya "oh makasih"
Kami pun melanjutkan jalan"em permennya enak"
"oh iya aku sering beli, makasi minumanya ya "
"iya, maaf aku beli minuman yang sama kayak aku, aku gak tau kamu suka yang mana"
"gak papa aku seneng kok. Kamu suka cincau original ya"
"iya, kamu suka permen ya"
"em" aku hanya mengangguk
Saat sampai di persimpangan, "ah aku lewat sini aku duluan ya "kataku sambil menunjuk ke jalan di kanan
"oh, aku lewat sini" kata karasi sambil menunjuk ke jalan di kiri.
"dah "
"dah"
Kami pun langsung berpisah dan jalan masing masing.*××××*××××*××××*××××*××××*××××*
Maaf ya kali ini panjangKayaknya update selanjutnya bakal cepet deh sebab nya udah punya ide buat cerpen selanjutnya
Dukung aku ya dengan volt dan komentar kasih pendapat dan ide untuk cerita selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah kehidupan Aoki kuromi
Teen FictionAda seorang anak perempuan berumur 14 tahun, dia seorang penulis cerita pada buku, tapi kadang kadang kalo tidak memiliki pekerjaan di menulis cerita di hp nya untuk mengisi waktu senggang nya. tapi tidak ada yang mengetahui identitas nya kecuali o...