main game bareng?!

21 4 0
                                    

Setelah beberapa menit di dalam supermarket, kami keluar dan berjalan pulang.

"eh, kuromi. Aku baru tau kamu suka cincau" kata haruhi yang berada di samping ku.
"iya, biasanya mah teh, sirup atau susu" kata eli angkat bicara yang berada di samping haruni.
"seterah aku napa, gak boleh gitu"
"yah aneh aja, ya kan eli"
"iya"
"oh iya, jan lupa es nya ya haruni "
"eh, itu kan tadi curang"
"es? Haruni mau neraktir es" kata eli sambil lihat muka haruni
"gak mau, duit aku habis."
"terus janjinya gimana" kataku
"ah pusing, rasa soda aja ya"
"iya"
"ih akunya gimana" kata eli sambil nunjuk dirinya sendiri
"kamu beli sendiri" kata haruni.
"yah, HARUNI PELIT" kata eli yang teriak di telinga haruni
"sakit, oi" kata haruni sambil ngelus ngelus kuping sebelah kanannya.

.
.
.
.
.
"sampai juga, beli yang soda, mana ya" kataku.

"jan, yang doble loh"

"ini dia" kataku sambil ngangkat es soda doble.
"jan yang doble kuromi"
"entar aku potongan sama eli"
"yaudah deh,  nih bibi" kata haruni sambil memberikan uangnya ke bibi warung.

"eli nih mau gak"
"eh buat aku"
"gak mau juga gak papa"
"mau lah"
"nih" kataku memberikan sepotong eskrim yang diterima sama eli.

"pulang yuk" kata haruni yang kesal.
"mau main di rumah ku gak" kataku
"ayuk" kata eli
"emang udah di beresin naskah bekasnya" kata haruni pelan
"udah tenang aja"
"yang bener"
"baru setengah sih, entar eli ke rumah kamu dulu, sampai aku selesai bersihin ya"
"yaela"
"entar aku bikinin jeli"
"yaudah" langsung muka haruni semangat lagi

'nih orang harus di sogok pake makanan dulu baru mau'

"berangkat" kata haruni
"eh eli ke rumah haruni dulu ya"
"kenapa? Kenapa gak sekalian aja?" katanya sambil pasang muka bingung
"ambil gamenya dulu sekalian kuromi bersihin kamar dan buat makanan dulu" kata haruni yang tiba tiba ngerangkul pundak eli.

Karena dari warung dan rumah kami gak begitu jauh jadi tak lama kemudian sampai dan aku langsung masuk rumah dan membersihkan kamar yang masih ada bekas naskah.

Setelah ngangkat kardus naskah, aku langsung nyapu kamar dan ngambil minuman ke bawah serta jeli yang sebenarnya punya fureta dan ku taruh di meja ruang tamu.

Aku berjalan membuka pintu balkon dan. "oi ayo masuk udah rapih nih" kataku teriak dan sampai ke rumah haruni.
"em iya"
"masuk aja gak di kunci kok pintu depan" kataku sambil menatap haruni yang keluar dari kamarnya menuju ke balkonya.

"ayo haruni" kata eli yang masih ada di kamar haruni.
"duluan aja, sekalian bawa gamenya ya"
"iya"

Aku turun ke ruang tamu buat nyambut eli.

Dan eli keluar dari rumah haruni dan masuk ke rumahku menuju ruang tamu.

"eh kuromi nih game nya"
"oh iya taro situ aja" kataku yang melihat eli menaruh gamenya di atas meja.

"mana sih si haruni, ke kamarku dulu yuk" kataku menaiki tangga
"ayo" kata eli mengikuti ku dari belakang.

Aku membuka pintu kamar dan menuju ke balkon.

"se no, jump" kata haruni sambil melompat dari balonya yang jaraknya 2 meter lebih.
"hyup sampai juga"
"aku bilang kan lewat bawah" kata ku menjitak haruni.
"sakit"
"oh hebat" kata eli
"iyalah siapa lagi, mau coba"
"gak usah nyuruh eli masuk ke ajaran sesat mu itu deh haruni"

Kami pun masuk ke kamar ku

"oh bukunya banyak banget, buku akitsu sensei dan buku karasi sensei lengkap" kata eli sambil melihat lihat buku ku dengan mata berbinar binar.
"emang tadi gak ngeliat apa"
"tadi sibuk ngikutin kamu dari belakang jadi gak sadar"
"oh"
"kamu suka karya akitsu sensei juga ya" kata eli sambil melirik aku.
"i-iya"
"kamu gak punya karya terbaru dari akitsu sensei"
"oh itu adikku beli jadi aku baca punya dia aja"
"oh"

Kisah kehidupan Aoki kuromiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang