karena usai san!!

44 7 0
                                    

Hari ini hari jumat, yang merupakan hari terakhir dalam seminggu. Setelah hari ini selesai aku akan bebas mau tiduran atau guling gulingan. Naskah juga sudah selesai sih, entar tinggal main sama haruni dan eli.

Aku maju menuju rumah haruni. Dan ternyata haruni sudah keluar dari rumah, jadi gak perlu teriak buat mangil dia pegel tiap hari mangilin dia terus. 
"ayo berangkat sekolah haruni"
"ayo aja" katanya sambil jalan menuju sekolah

15 menit kemudian

"oi eli" kata haruni sambil melambaikan tanganya.
"oi" kata eli yang berada di depan gerbang sekolah sambil melambaikan tangannya. Mumpung ya ada di depan lebih cepet sampenya dari pada kita, kan biasanya munculnya dari belakang mulu.

Aku dan haruni langsung menyusul eli yang lagi nunggu di depan gerbang. Dan melanjutkan jalan menuju kelas

Di loker sepatu

"eh jadikan hari sabtu mainya" kata eli dengan muka semangat dan mata yang berbinar binar, sambil memasukan sepatunya.
"jadi lah" kata haruni sambil masang muka songong sambil ngacungin jempol.
"emang kenapa kalo gak jadi" kataku angkat bicara.
"aku balak sendiri dalam kebosanan yang melanda hari hari ku" kata eli dengan memasang wajah suramnya.
"oh" kataku pendek
"ayo masuk" kataku yang menutup loker sepatu 
"ayo" kata eli.
"ayo haruni" kata ku sambik nyeret haruni yang masih pasang muka sok dan ngacungin jempolnya.

Tak lama kemudian sampai di kelas.
"jalan sendiri haruni kamutuh berat tau"
"lah siapa yang nyeret"
"kalo kamu gak diseret kamu terus berdiri di sono "
kami masuk dan segera duduk karena baru saja bel berbunyi.

"oke anak anak duduk yang rapih ya" kata pak takashi yang merupakan guru dengan pelajaran membosankan dalam semingu yaitu sejarah dan dia ini walikelas kami. Kalo pelajaran itu berlangsung pasti hampir seluruh anak kelas tidur.

30 menit berlangsung. Sudah ada setengah kelas pada tumbang tidur semua karena membosankan. Yang tumbang adalah eli, leo, tarika, nana, seran, kasio, saki, mirai, rila.
Kalo mereka mah juragan tidur setiap pertemuan sejarah atau sains pasti tidur.

1jam berlalu, entah kenapa ini pelajaran lama banget ampe 2 jam jadi banyak yang tumbang. Sekarang adalah haruni, yuga, rio, roki, hika, dan lru.
.
.
.
Dan yang masih bertahan adalah aku, araki, sara, kashi, nori, satou dan yukira sang ketua kelas, yah pasti lah ketua kelas mah gak bakal tidur di pelajaran kalo tidur bakal nurunin derajatnya sebagai ketua kelas, kan ketua kelas harus jadi teladan bagi anak kelasnya. Kelas 2-4 (8d) mah orang isinya cuma 22 gak kaya kelas lain rata rata 28 orang jadi kelas ini anak kelas nya dikit doang.

Oke sebenarnya pak takashi itu jahat dan licik, walau dilihat dari luar baik dan lembut. Dia gak kaya guru guru lain seperti pak murasi yang membangun kan anak anak nya supaya bangun dan mengikuti pelajaranya. Kalo dia mah beda sebodo amat sama yang tidur dan sebaliknya bakal ngasih sesuatu sama anak yang masih mengikuti pelajarannya dengan baik, dia bakal ngasih sesuatu sebagai rasa terimakasih karena telah mengikuti pelajaranya dengan baik entah itu ngasih contekan tugas lks atau ngasih kertas ringkasan pelajaran yang gak ada di lks atau pelajaran yang bakal di keluar di ulangan tapi gak dibahas di pelajaran. Jadi kan yang gak bangun itu rugi banget kan.

'ah mulai ngantuk, harus bertahan kalogak entar gak dapet pelajaranya'

Pak takashi melambaikan tangan dan memberikan kode untuk mendekat ke meja guru. Kami anak yang masih bangun nurut aja lah maju menuju ke depan.

"anak anak nih ringkasan pelajaran tadi, isi nama kalian di kertas ini" kata pak guru sambil ngasih 4 lembar kertas ringkasan yang tadi di maksud beserta klip dan kertas pulpen untuk isi nama.

Setelah isi nama kami beranjak menuju tempat duduk masing masing, tapi segera di hentikan pak guru "jumat besok ada ulangan dadakan jadi jangan kasih tau yang tidur tentang ulangan dadakan atau pun kertas tadi ya" katanya pelan
"iya" kami mah nurut aja lagian ini hasil perjuangan kami karena gak tidur hehehe.

Kisah kehidupan Aoki kuromiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang