Pagi datang, sinar masuk lewat jendelaku. Aku mencium wangi makanan yang enak, yah karena aku belum makan dari kemarin siang sih.
"kakak bangun mau makan gak, aku bikin sarapan nih." kata fureta yang mengoyangkan tubuhku supaya bangun sambil megang centong.
"oh arigatou" kataku sambil ngucek ngucek mata dan mencoba tegak.
"ayo makan" kata Fureta sambil memutar badannya lalu jalan keliar kamar.
"bukanya hari ini aku yang masak ya" kataku sambil berdiri mengikiti fureta keluar kamar.
"kakak pasti pegel kan bekas tadi malem pulang larut jadi aku masak supaya kakak bisa tidur lebih lama" kata fureta malu malu.
"ah arigatou fureta, kamu perhatian banget deh" kataku
"ih sudah lah ayo makan" kata fureta sambil mengambil piring nasi dan di taruh di meja makan."ja itadakimasu" kata fureta sambil mengambil nasi dengan sendok.
"itadakimasu" kataku mengikuti fureta.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah makan.
"ah fureta aku mau pergi ke kantor lagi karena belum selesai naskah yang hilangnya, gak papa kamu sendirian" kataku.
"gak papa ,lagian aku mau main sama riku, boleh kan kakak dirumah riku" kata fureta.
"iya gak papa kok"
"makasih"
"fureta kalo ada temen kakak tanyain kakak selain haruni bilang aja kalo lagi sibuk gitu ya, suruh langsung ke rumah haruni gitu"
"iya ,emang kenapa"
"sebab belum ada yang tau kecuali haruni dia udah tau kalau aku penulis"
"oh"
"aku mau mandi dulu ya fureta"
"iya, biar aku yang beresin meja"
"dah aku serahkan padamu" kataku langsung ngacir ke kamar mandi."Huh sudah pakai baju dan penyamaran komplit, saatnya berangkat."
"kakak mau berangkat "
"iya, entar kalo mau pergi kunci pintunya ya, aku bawa kunci cadangan kok"
"iya hati hati ya kakak"
"iya itekimasu"
"iterasoi"Fureta POV*
'hah pantes saja sering hilang entah kemana terus ada tumpukan kertas, yah bodo amatsih sama tumpukan kertas itu gak tak baca juga sih, sama kakak sering bilang naskah naskah ternyata naskah cerita aku kira sekolah. aku kira aku yang tau paling awal taunya haruni duluan, aku di nomor dua kan seharusnya kakak kasih tau aku dulu baru haruni ' pikir ku
Aku langsung mandi dan pakai baju lalu segera mengambil beberapa novel dan komik dan ku masukan ke tas kecil, sebab mau ngomongin tentang novel sama riku yang sama suka dengan game zero kara hajimaru
Karya akitsu sensei.'berangkat deh ke rumah riku sekarang udah jam 8 sih'
Aku kedepan untuk pakai sepatu dan
"kuromi imaska"
"eto kuromi ga sagashite"
"haik"
"eto, kakak ada urusan jadi langsung ke rumah haruni san aja"
"kakak? Kamu adik kuromi imut banget "
"langsung aja ke rumah haruni san"
"oh makasih"
"iya"Aku langsung mengunci pintu dan segera berangkat ke rumah riku.
Kuromi POV*
Akhirnya sampai juga di depan studio. Dan aku lihat ada karasi disana.
"karasi san"
"oh akitsu san mau ngelanjutin"
"em pasti lah gak usah di tanya"
"oh kamu masih marah ya"
"iya akan ku balas dia dan minta duit bulan ini di naikin" kataku sambil dengan muka jahat
"masuk yuk"
"iya"
Lalu kami masuk dan segera menemui usai san
"oh kalian udah datang ya" kata usai san sambil memegang kopi yang kelihatanya baru di seduh."iya" kata aku dan karasi kompak
"akan ku selesaikan secepat mungkin agar dapet main.'kasih tau haruni dulu deh'
Sms HaruniHaruni maaf ada masalah di
sini, kamu main aja sama eli
Masalah apa sih
Susah di jelasin dan ini semua
gara gara keteledoranya usai
san. Mau kemana aja seterah
Pokonya sekarang gak bisa
Yasudah dah ya
Dah
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah kehidupan Aoki kuromi
Teen FictionAda seorang anak perempuan berumur 14 tahun, dia seorang penulis cerita pada buku, tapi kadang kadang kalo tidak memiliki pekerjaan di menulis cerita di hp nya untuk mengisi waktu senggang nya. tapi tidak ada yang mengetahui identitas nya kecuali o...