37. penjelasan

1.2K 85 0
                                    

"Mak... sud... mu?" tanya Tasya.

Achy tertawa, "sepertinya kalian tak tahu satu hal. Baiklah, mari kujelaskan."

***

"Mama? Kapan adikku lahir?" tanya Achy kecil yang tengah memeluk perut besar ibunya.

"Tinggal 1 bulan lagi, dan Achy akan punya adik bayi."

Mendengar itu membuat Achy kecil tersenyum. Bel rumah mereka berbunyi membuat Achy berlari membukanya. Nampaklah seorang wanita tengah hamil besar seperti mamanya. Wanita itu menyeringai ke arah Achy.

Dengan sengaja ia menyenggol bahu kecil Achy membuatnya terjatuh.

"Apa yang kau lakukan?" mama Achy berdiri membantu anaknya.

Wanita itu memutar bola matanya malas.
"Aku ingin mengambil hakku dan anakku ini." Wanita itu mengelus perut besarnya.

Mama Achy masih bingung. Ia tak mengerti dengan apa yang terjadi.

"Aku adalah pacar suamimu dan ini anak kami!" ucap wanita itu tegas.

Mama Achy menggeleng tak percaya.
"Tak mungkin, suamiku orang yang setia."

Bertepatan dengan itu Hendri selaku ayah Achy pun datang. Matanya membulat melihat dua wanita hamil dirumahnya.

"Siapa dia mas?" tanya mama Achy.

Hendri menunduk, "dia memang pacarku dan itu anak kami."

Wanita itu tersenyum mendengar pengakuan Hendri. Sementara mama Achy menutup mulutnya tak percaya. Achy kecil masih belum mengerti situasi, mamun ia ikut menangis melihat mamanya menangis.

"Dia akan tinggal disini sampai anak kami lahir dan kami akan menikah."

Hati mama Achy hancur mendengar perkataan suaminya. tak dapat terbendung, air matanya mengalir begitu deras.

Mama Achy berdiri. Ia menampar suaminya itu membuat Hendri menggeram marah.

Hendri balas menampar istrinya itu membuatnya jatuh dengan perut dibawah dan kepala yang terantuk meja. Mama Achy pingsan dengan darah yang merembes dari perutnya.

Achy menutup mulutnya tak percaya, "Mama!"

Achy berlari menghampiri mamanya yang pingsan, ia menangis dengan kencang sambil meminta Hendri membawa mamanya ke rumah sakit.

Namun takdir berkata lain, di rumah sakit nyawa mama Achy beserta calon adiknya tak tertolong karena benturan di perut mamanya dan pendarahan yang fatal. Sejak itu Achy tau jika wanita itu penyebab ini semua.

Dan saat itulah ia memiliki dendam untuk menghancurkan Hendri dan wanita itu beserta anaknya. Sungguh, ia akan membalas kematian ibu dan calon adiknya yang bahkan belum melihat dunia.

***

Lizy beserta saudarinya ikut menangis mendengar cerita itu. Mereka rak menyangka jika ibu dan ayahnya begitu jahat.

"Apa kau tahu arti Y dalam setiap suratku?"

Lizy mengangguk, "itu inisial nama terakhir kakak."

"Bodoh! Y itu adalah nama ibuku, Yasmin."

Lizy terkejut ternyata ia salah lagi.

"Lalu pesawat itu?" tanya Lizy.

"Kami tak pernah menaikinya, daftar nama kami memang ada tapi kami tak pernah menaikinya." Achy tertawa kembali.

"Dan apa kau tahu? Akulah yang telah membunuh Bi Asih."

"Bukankah Kak Envy tak bersalah?" tanya Lizy lagi.

"Tapi Envy tahu segalanya. Dan aku terpaksa mengancamnya agar tutup mulut."

Lizy kembali terkejut, ia melihat Envy yang tertunduk. Sekarang Lizy tahu alasan Envy selalu menyendiri.

"Mungkin kau akan bertanya kenapa aku membuat dirimu sebagai yang terakhir bukan?"

Lizy diam tak merespon. Achy datang mendekat, ia mendorong kepala Lizy dengan telunjuknya membuat gadis itu terjengkang ke belakang.

"Itu karena kau telah merebut semua perhatian ayahku!"

Achy kembali berdiri, matanya memanas mengingat kejadian masa lalunya.

"Setelah mama pergi. Wanita ular itu melahirkan anak kembar, Erin dan Arin."

Lizy tersentak. Wanita ular? Jadi maksud wanita ular dalam buku diary yang waktu itu ia baca adalah ibunya, Maya?

"Kebencianku makin bertambah melihat itu. Tapi setidaknya ayah masih sedikit menyayangiku. Belum genap 4 bulan setelah wanita itu melahirkan, Bi Asih datang membawa Envy dan menyerahkannya kepada ibu kalian." Achy menjeda ucapannya sebentar.

"Dan saat itu juga Envy menjadi bagian keluarga. Tapi tetap ayah lebih memperhatikanku. 2 tahun setelahnya wanita itu kembali melahirkan anak kembar, Tasya dan Tisya. Dan sikap ayah masih sama. Tapi setelah 2 tahun wanita itu melahirkan Lizy, sikap ayah berubah. Ia lebih memperhatikan Lizy daripada aku. Ia selalu memberi Lizy hadiah dan kasih sayang."

"Dan hatiku semakin hancur ketika ayah menamparku hanya karena Lizy. Sejak itu aku merasa terasing, tak ada yang memperdulikanku. Hingga seseorang datang, memintaku bergabung dalam sekte pengikut iblis."

"Dan semua terwujud, aku berhasil membunuh wanita itu dan juga ayahku dengan membuat rem mobil mereka blong."

Lizy tak sanggup berkata lagi. Ia sedih mendengar cerita hidup Achy. Namun, ia lebih sedih saat tahu jika Achy bergabung di sekte pengikut iblis.

Tbc.

Yey, udah mau ending.

where are they? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang