Malam ini hujan lagi. Dania di pintu balkoni apartemen melihat hujan yg mencurah-curah deras sekali."Sayang." Panggil Jae sambil memeluk Dania dari belakang.
"Kamu ga dingin? Masuk yuk" Dania hanya diam.
"Jae."
"Apa sayang?" Jae mengeratkan peluknya.
"Kamu pernah hujan-hujanan?"
"Pernah sih dulu waktu kecil. Kenapa?"
"Aku ga pernah. Ga boleh terus sama mama." Jae tersenyum kecil lalu memutar tubuh Dania menghadapnya.
"Terus kenapa? Kamu mau hujan-hujanan?" Mata Dania berbinar.
"Mauuuu... Tapi mau ditemenin. Boleh ya?" Jae mengangguk. Dania hampir loncat saking senengnya. Lantas Dania menarik tangan Jae untuk pergi.
"Eits ada syaratnya dong." Dania terhenti lalu mendengus.
"Apa? Pasti minta cium kan." Jae menggeleng.
"Kamu pake jas hujan ya." Dania mendengus."Apa-apaan coba. Aku ga mau pake jas hujan ah. Aku mau basah-basahan." Dania mengayunkan lengan Jae.
"Boleh ya? Sekali ini aja~ mumpung hujannya ga ada petir juga"
"Aku takut nanti kamu demam, sayang. Mana ini udah malem lagi." Kata Jae sambil mengusap rambut Dania. Dania menggapai tangan Jae lalu mengecupnya.
"Pleaseee.... Kalo aku demam aku terima deh diomelin kamu. Ya? Ya? Sayang pleaseeeee"
"Hilih, ada maunya aja manggil sayang. Yaudah ayo cepet" Dania hampir teriak saking senengnya.
Mereka lalu turun dan menuju ke taman bermain. Dania berlari mendahului Jae.
"Sayang jangan lari-lari! Nanti jatoh!" Pekik Jae pada Dania yg sudah menjauh.
Benar saja, Dania terpeleset. Jae berlari menghampiri Dania yg cengengesan.
"Aku bilang juga apa jangan lari-lari kan?! Bandel sih." Jae membantu Dania bangun.
"Bisa jalan ga?" Dania mengangguk.
"Ga sakit kok." Jae menghela nafas lega. Dania sudah berlari menuju ayunan.
Mereka lalu main ayunan berdua sampai basah kuyup:')
"Jae main kejar-kejaran yuk." Dania sudah berdiri didepan Jae yg masih duduk di ayunan.
"Engga ah, nanti kamu jatuh lagi sayang." Dania menarik-narik tangan Jae.
"Ayo dong~" Jae tetap menggeleng.
"Mending kamu duduk sini." Jae bangkit dan mendudukkan Dania di ayunan. Dania terpinga-pinga saat Jae malah berlutut didepannya.
"Kenapa?" Tanya Dania saat Jae melingkarkan kedua tangan di pinggangnya. Jae tersenyum.
"Coba pejam mata kamu." Dania menurut.
Jae mendekat lalu mencium bibir Dania pelan. Dania tersentak kaget, membuka matanya sebentar lalu kembali memejamkan mata. Meresapi hangatnya ciuman pertama kali mereka didalam hujan.
Jae melepaskan pagutan bibir mereka pelan-pelan lalu tersenyum lebar. Dania juga.
"Makasih sayang udah nemenin aku." Ucap Dania pelan.
"Apa apa? Ga denger"
"Mulai deh ngeselinnya!" Dania bangkit lalu meninggalkan Jae. Jae tertawa lalu mengejar Dania, memeluk pinggangnya dari belakang.
Dania memutarkan tubuhnya lalu menarik leher Jae. Jae sedikit terkejut dengan perlakuan Dania itu. Tak lama Dania meleraikan bibir mereka.
"Makasih, sayang." Ucap Dania menggenggam tangan Jae. Jae mengangguk dengan senyum lebarnya.
"Udah ya? Kita jalan muter satu ronde abis itu pulang" Dania mengangguk senang.
***
"Kamu mandi duluan gih, tapi jangan lama-lama mandinya. Aku bikin teh dulu." Dania menurut.
Setelah menyiapkan teh, Jae mencari hoodienya untuk Dania pakai nanti.Dania keluar dari kamar mandi lengkap dengan piyama Winnie the Pooh.
"Pake ini biar anget, sayang. Tehnya juga diminum nanti keburu dingin." Dania hanya mengangguk-angguk.
Setelah selesai mandi, Jae menghampiri Dania yg sedang minum teh.
"Kamu ga demam kan?" Sambil menempelkan punggung tangannya di kening Dania. Dania tersenyum menggeleng.
"Engga kok sayang. Sini" Dania menarik Jae duduk lalu memeluknya dari samping.
"Aku takut kamu sakit. Gaada lagi hujan-hujanan ya habis ini."
"Ahh aku pengen hujan-hujanan lagi." Jae mencubit pipi Dania.
"Tadi kata kamu sendiri sekali ini aja"
"Ih kan aku mau dicium pas hujan lagi" Setelah mengatakan itu Dania menutup wajahnya malu.
"Ciee Daniaa ciee" ejek Jae sambil mencolek-colek pipi Dania.
"Ihh jangan colek-colek!"
"Tapi bisa kok gitu lagi, sayang. Mandi bareng aja, nanti aku cium kamu dibawah shower." Jae tertawa keras. Dania mendengus.
"Gitu mah ga estetik dong. Tapi kamu kenapa coba tiba-tiba gitu?"
"Tadi aku liat kamu bahagia banget, padahal cuma hujan-hujanan. Jadi aku gemes aja, kamunya lucu." Sambil menguyel-uyel pipi Dania.
"Kapan-kapan kalo hujan lagi kita ketaman lagi ya sayang?"
"Tuh kan ada maunya aja baru manggil sayang." Dania tertawa kecil lalu menautkan jemari mereka.
"Yang penting aku sayang kamu, jangan lupa." Ucap Dania lalu mengecup punggung tangan Jae.
"Aku lebih sayang, lebih cinta kamu. Jangan lupa."
"Dih engga ya, aku yg lebih sayang kamu."
"Engga ada ya, kamu suka mukulin aku."
"Kamu suka gigitin aku."
"Ya kan kamunya lucu aku gemes." Jae mencubit pipi Dania.
"Ihh tuh kan ngeselin." Dania menarik tangan Jae lalu menggigitnya.
"Aaaa! Dania jangan digigiitt!!"
Terinspirasi dari : aku sendiri yg seumur hidup tidak pernah hujan-hujanan:((
Hehe terima kasih udah baca book abal-abal ini sampai sekarang.
Thankiuuuwu🖤