Kiss x Kiss

200 18 5
                                    

WARNING⚠️
18+ Scene sesuai judul

Dua minggu yg lalu Jae dan Dania sudah memindahkan pakaian dan barang-barang mereka ke apartemen kak Jessica yg sekarang sudah bisa dipanggil 'rumah mereka'. Setelah acara selesai mereka terus berangkat ke rumah baru. Benar-benar memulai hidup mandiri bak kata Jae.

"Dania, kamu mandi duluan aja sana. Aku mau balesin chat bentar."

"Okay." Dania sudah lelah sekali. Ingin cepat-cepat melempar diri keatas kasur.

Dania keluar dari kamar mandi lengkap dengan piyama hitamnya. Menuju meja rias untuk menyisir rambut.

"Jae aku udaahh." Panggilnya. Jae menatap Dania sebentar lalu bergegas kekamar mandi setelah meletakkan hpnya keatas nakas.

Selesai sisiran, Dania duduk disisi kasur sambil membalas chat-chat selamat digrup, melihat tagged foto dari teman-temannya. Tak lama Jae sudah keluar dengan pakaian tidurnya.

"Katanya mau tidur malah main hp." Katanya sambil berjalan menuju Dania. Dania tiba-tiba deg-degan...

Dania panik saat Jae duduk disampingnya, cepat-cepat dia berdiri meletakkan hpnya ke nakas.

"Bales chat doang kok hehe. Udah, ayo tid-" kata-kata Dania tak sempat diselesaikan karna Jae sudah menarik Dania duduk diatas pahanya. Keduanya hanya saling menatap.

"Kamu udah jadi istri aku, aku seneng. Makasih, Dania." Kemudian Jae memeluk Dania erat. Dania membalas pelukan Jae sama eratnya. Beberapa detik kemudian Jae melepaskan pelukan lalu menatap mata Dania dalam.

Jae tersenyum, perlahan membaringkan Dania, menjadikan lengannya sebagai bantal. Wajah Dania bersemu merah. Jae mengusap pipi Dania perlahan.

"Dania, aku cinta kamu." Dania tersenyum. Akhirnya, akhirnya tiga kata keramat itu keluar juga dari si es batu. Eh, tapi sekarang udah mencair esnya.

"Aku cinta kamu juga, Jae."

"Pipi kamu merah." Usik Jae lalu mengecup pipi Dania. Dania rasanya ingin kabur saat Jae menggenggam tangannya dan kian mendekatkan posisi wajah mereka.

"Dania, mungkin selama ini aku gapernah nunjukkin rasa suka aku, rasa sayang aku. Aku nunggu waktu yg tepat. Aku mau memiliki kamu sepenuhnya dulu." Jae mengecup punggung tangan Dania.

Dania sudah merinding disko.

"Sekarang, aku milik kamu seutuhnya. Aku mau nebus waktu pacaran kita mulai dari hari ini. Aku mau jadi cinta terbaik kamu, Dania." Jae tersenyum.

"Kamu udah jadi cinta terbaik aku kok." Dania mengecup punggung tangan Jae kembali.

Jae bergerak mengecup bibir Dania, hanya menempel disana. Ragu untuk menggerakkan bibirnya lebih dari ini.

Hingga akhirnya Dania yg mulai mencium Jae terlebih dahulu. Jae sedikit kaget.

Beberapa saat kemudian, mereka melepaskan pagutan masing-masing. Hidung mereka masih bersentuhan, merasakan deru nafas satu dan lainnya bergantian. Senyum memekar dibibir keduanya.

"Besok kita lanjut lagi ya? Sekarang, kesayanganku tidur dulu. Kamu pasti capek banget." Dania tersenyum.

"Kamu juga pasti capek, Jae."

Jae menarik Dania ke pelukannya.

"Akhirnya ada yg bisa dipeluk juga." Dania ketawa kecil.

"Goodnight, sayang." Jae mengecup kening Dania.

"Goodnight, Jae." Dania sedikit lega karna Jae tidak menuntut 'hak'nya malam ini.



Aku mau cerita dikit.
Aku nulis ini untuk menyalurkan kebucinan tiada tara aku terhadap Jae:')
Juga karna kurangnya karakter Jae sebagai laki-laki kalem didunia oranye ini. Kebanyakan karakternya bobrok, brengsek. Kan aku kesel ya, orang dimataku dia itu soffftttt banget banget banget:')

Juga kalau ada yg bilang, gaakan ada orang kek Jae didunia nyata.
YA EMANG ENGGA:((
Tujuanku emang bikin dia jadi laki-laki sempurna (udah dimention di introduction) tapi ini sempurna menurut kacamata aku ya. Kalo ada yg kurang tolong kasih tau:))

Yaudah gitu aja dulu
Thankiuuuwu 🖤

Beautiful UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang