First Morning vs Now

78 7 0
                                    

First Morning :

"Selamat pagi, istriku." Ucap Jae saat Dania baru membuka matanya. Dania langsung menutup mukanya.

"Jangan diliatin". Jae tersenyum, mencoba menyingkirkan tangan Dania yg menutup wajahnya.

"Aku udah liat dari tadi kok."

"Iihhh kok gitu."

"Kenapa? Kan aku nikah sama kamu itu biar bisa liatin kamu begini tiap hari." Jae mencubit pipi Dania.

"Kamu pagi banget bangunnya."

"Aku emang begini tiap hari." Jae tersenyum. Dania mempelajari satu lagi kebiasaan Jae.

"Kamu masih ngantuk ya? Hm?" Tanyanya lagi.

"Ngantuk sih engga, aku masih capek aja."

Jae merentangkan tangannya. Dania memeluknya tanpa ragu. Wangi.

"Kamu udah mandi ya?"

"Udah. Kenapa?" Dania menatap Jae.

"Maaf ya. Aku buka mata kamu udah rapih wangi sedangkan aku acak-acakan padahal ini pagi kita yg pertama:("

"Kenapa minta maaf sih? Lagian kamu ga acak-acakan, orang masih cantik gini kok." Jae menangkup wajah Dania.

"Morning kiss?" Dania menggeleng.

"Engga aku belum mandi."

"Gapapa ish dibilangin."

"Engga ah nanti aja." Dania menyembunyikan wajahnya di dada Jae.

"Besok-besok kamu bangunin aku juga dong."

"Kenapa? Biar mandinya bareng?"

"Ih bukan gitu! Aku malu tau, aku istrinya tapi malah bangun telat." Dania kembali memeluk Jae.

"Kamu ga bangun telat kok, aku aja yg kepagian."

"Nanti dikira mama aku males."

"Tapi kan disini ga ada mama? Cuma ada kita, santai aja. Lagian mama tau aku bangunnya pagi."

"Kamu ga ngantuk apa? Ga capek?" Dania mengusap punggung Jae.

"Sedikit. Kenapa? Kamu mau ngajak aku bukan?"

"Ngajak kemana?"

"Ngajak gitu gitu."

"Dih engga ya!"

"Hahahaa ya terus apa dong, sayang." Jae mengeratkan pelukannya.

"Aku mau tidur lagi, boleh ya?" Jae mengangguk.

"Yaudah tidur aja. Aku mau nyari sarapan." Jae melepaskan pelukannya namun tangan Dania menahannya.

"Tapi mau dipeluk kamu tidurnya."

"Ciee ada yg ketagihan dipeluk aku." Jae mengusiknya, Dania hanya tersenyum malu.

Now :

"Jaeee bangun iihh, ayo kita lari pagiii" Dania menepuk-nepuk pipi Jae. Jae tidak menggubris.

"Jae sayaaaangg" Jae perlahan membuka matanya.

"Apasih Daniaaa.....aku capek." Jae merengek, keningnya bertaut.

"Capek ngapain sih semalem?" Dania mengusiknya.

"Bodo amat ya Dania, aku capek habis lembur malah dipaksa-paksa."

"Oh jadi yg tadi malem ga ikhlas kamu?" Jae membuka matanya.

"Bukan gitu sayang."

"Terus apa? Hm? Apa?" Dania mengecupi leher Jae.

"Sayang geliiiiiii"

"Bangun makanya."

"Morning kiss dulu." Jae memajukan bibirnya.

"Mandi dulu, nanti morning kissnya extra."

"Ah tapi aku capek, masa diajak lari sih. Mending temenin aku tidur lagi. Ya? Peluk akuuuu~"
                                                           
"Gamau kamu bau belum mandi."

"Dania jahat banget sih. Nempel kayak perangko pas aku wangi doang."

"Bercanda, sayang. Astaga sensitif banget sih lagi dateng bulan ya?"

"Bodo amat aku mau tidur." Dania langsung memeluk Jae gemas.

"Dasar tukang ngambek." Dania mengecup pipi Jae diiringi tawa pelannya

"I love you Dania."

"I love you more."

Beautiful UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang