Dia itu punya sesuatu..
Jungkook menghela nafas berkali-kali di sebuah kedai kopi pada pagi hari dengan rintik hujan di luar sana.
Ponselnya pun berdering, ia meliriknya kemudian membaliknya. mungkin ia sedang memikirkan sesuatu.
Ia menyesap kembali kopinya, dan saat itu ada satu gadis lain yang tidak asing duduk di sebrang tanpa permisi hanya menatap serius ke arahnya setelah duduk. Dengan tatapan bingung, ia melempar senyum canggung dan berniat berdiri karena merasa tak enak.
"Tunggu, aku Jennie" ujarnya
"aku teman Rose, maksudku Chaeyoung. Ada sesuatu yang harus kamu tau"
Jungkook kembali, menghadap gadis bernama Jennie yang membayar minumannya di kantin dulu.
"Ada apa ?" tanya Jungkook
"Jangan kaget kalau dia memang hobi keluar masuk rumah sakit, apalagi ini bukan sembarangan rumah sakit."Jennie tertawa kecil kemudian melanjutkan perkataannya " Kamu tau ada yang berbeda dengan dia, bukan?" Jennie menghela nafas menatap ke sela jemarinya yang saling menggenggam erat.
"dia sensitif, diaa punya masalah, Jung. Aku tau kamu pasti sudah dengarkan apa masalahnya ? Dan aku juga senang, kamu punya maksud untuk memikirkannya... Aku harap, kamu bisa menerima dia, aku senang kalau dia juga senang, dia sahabatku sedikit banyak aku kenal dan tau. Dia memang berbeda, pemalu dan kadang bisa berubah drastis. Tapi, kalau kamu ragu.. Lebih baik kamu pergi sekarang sebelum semuanya tambah runyam dan itu bukan pilihan baik. Semua terserah padamu. " di akhiri senyuman Jennie terlihat canggung.
Rasa dingin di luar sana seolah sedang menerobos masuk melewati pakaian yang dipakai, melewati pintu hingga sampai pada sebuah hati yang bingung.
Helaan nafas Jungkook yang menatap tanpa tujuan, dengan senyuman yang muncul tiba-tiba.
"Apa dia menyukaiku?" ucapnya
Jennie sedikit tersenyum. "Dia menyukai pria tentu saja" dengan anggukan yang sedikit membingungkan antara kesal atau malah sedang menjawab dengan sedikit ejekan.
"Aku mengerti" jawab Jungkook pelan dengan suara yang lirih namun tetap bisa di dengar.
***
Chaeyoung baru saja menghabiskan sarapan pagi ini, ia sudah menerima semuanya. Sudah benar-benar yakin rasanya ketika dibohongi dua kali oleh orang yang sama.
Ibunya baru saja pergi untuk bekerja, pintu baru beberapa menit yang lalu tertutup."Ehemm." Jungkook masuk dengan pelan, tanpa suara decitan atau pergerakan pintu.
Chaeyoung cukup kaget dengan kedatangan lelaki ini, ia berusaha menyembunyikan rasa tak amannya dengan menggenggam erat seprai kasur. Ia mengalihkan pandang, masih tak berniat berbicara.
"Syukurlah" ujar Jungkook mendekat dan menaruh satu buah jeruk di atas meja.
"Mau keluar menghirup udara segar bersama?" tanya Jungkook
"Tidak perlu" jawab Chaeyoung, perasaannya masih belum nyaman. Ia hanya ingin sendiri.
Jungkook mengulum bibir, bersandar pada dinding dan terdiam menatap lurus ke depan.
Hening sekali. Hingga Chaeyoung kembali tertidur karena obat yang diberikan.
Jungkook mendekat, menarik selimut hingga menutupi bahunya. Tersenyum singkat, kemudian berkata.
"Ya, benar. Waktuku memang tidak banyak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Bad Boy
Teen FictionLelaki itu player, membubuhkam stempel di kepalanya bahwa dia yang berkuasa. Sampai saat ini aku masih memikirkannya.. Memikirkan perjodohannya dan rahasia antara aku dengan dirinya. Started 4 maret 2019