5

2.2K 151 3
                                    

Senyumku tak sudi untuk hilang. Malam ini adalah malam mendebarkan, dimana aku dan calon suami eheum, aku merasa bodoh mengatakannya.

"Sera-ya!!" lengkingan mama terdengar dari bawah saat aku sedang berhayal dan menatap polesan wajahku di depan cermin. Sejenak aku tersenyum dan menggeleng kemudian, karena mendapati diriku yang kian bodoh nampaknya terpana akan seorang lelaki yang konon sebelumnya mama pernah bilang akan dijodohkan denganku.

Aku membuka pintu dan membalas pekikan mama dengan nada senang.

"a iya ma ??!! Sebentar, aku turun" ucapku

Aku menuruni tangga dengan cepat, kalau bisa bahkan aku akan pergi tanpa kaki -aku mau terbang saja.

Saat di pertengahan jalan, kakiku tergelincir dan alhasil aku jatuh menggelinding.

****

"Jeon Jungkook. Dia putraku, maaf atas ketidak sopanan dia tadi, nyonya Jung"

Sedang di sebelah wanita yang menyampaikan permohonan maaf tadi adalah lelaki yang hanya diam dengan air muka yang tak enak.

"Bagaimana dengan putrimu Donghae-ssi?" tanya ibu Jeon

"Heum.. Kurasa tidak apa-apa, semoga saja ia tidak kenapa-kenapa" ujar ibu Chaeyong dengan muka yang menahan semua kesedihan dan perasaan tak amannnya.

Sedang sang suami tengah menenangkan ibu Chaeyong dengan tangan kekarnya.

"Jeon," panggil ibunya Chaeyong

Ayah Jeon yang sejak tadi hilir mudik karena perasaan tidak nyaman pun terdiam dan memilih untuk ikut bergabung dalam obrolan.

Ibu Chaeyong menggeleng pelan sambil tersenyum, kemudian mengelus pundak Jungkook dan berkata "Tidak lupakan saja"

Sesaat Jungkook mengernyit, dan tak lama kemudian ibu Chaeyong pamit dan berjalan ke arah pintu dimana anaknya yang bernama Chaeyong itu di rawat.

Helaan dari nafas ibunya terdengar, satu matanya juga berkaca-kaca.

Aish adaapa dengan semua orang, sialan!

"Ibu ? Bagaimana ini jadinya ? Apa perjodohan batal ?" tanya Jeon dengan ketus

Ayahnya lantas mengaba-aba "Jeon Jungkook, kau harusnya senang. Dia gadis yang cantik, baik, dan berasal dari keluarga baik. Ayahnya berteman dengan Ayah, tentu saja"

Seringaian konyol yang dibuat Jeon Jungkook terlukis di wajahnya.

"Tapi, jika aku tidak suka? Bahkan sama sekali tidak tertarik? Itu bukan urusan kalian, Bu, Yah. Perjodohan hah, kalian berdua bahkan tidak tau apakah kami benar-benar berjodoh"

Jungkook kemudian melangkah, berniat berbalik pergi.

Sekali lagi helaan frustasi dari sang ibu menyeruak ke atmosfer.

"Yang sopan kau Jungkook!" tegas ayahnya dan berhasil membuat Jungkook berhenti sejenak sambil tersenyum kecut.

Aku tidak ingin dijodohkan dengan anak bisu seperti dirinya.

***

"Kim Taehyung, maaf jika aku salah mengeja namamu.. Dan eum, terimakasih" ujar Seera

Lelaki yang memapahnya ke mobil karena kejadian menggelindingnya ia dari tangga itu hanya tersenyum dengan setengah hati.

Ia juga melihat bagaimana kedua kuping lelaki itu sedikit memerah.

"Maaf jika aku terlalu bodoh" ujar Seera

"Eh?" Taehyung sontak saja kaget, sedikit membolakan mata.

"Hehe, tentu saja kau tidak tau dan tidak mengerti– ah lupakan saja. Anggaplah aku sudah merepotkanmu"

Taehyung tertawa hambar sambil menggeleng.

"Seera??!"

Ups

"Ah iya bu?"

Kedua orang yang ada di dalam, tak lain dan tak bukan adalah Seera dan Taehyung langsung terdiam.

Saat mereka mendapat lirikan dengan yah kau tau maksud tatapan orang tua itu ketika sontak terdiam mengulum bibir dan melanjutkannya dengan

"Ya, akan ibu taruh di sini. Kalau begitu ibu akan keluar dulu"

Taehyung hanya bereaksi sedikit menunduk agar terlihat sopan dan tersenyum.

"Oke" ujar Seera tersenyum canggung.

"Seera?" panggil Taehyung.

Sumpah, baru kali ini ia mendengar suara Taehyung.

"Hah? Ya?"

Ia sedikit terlihat tersenyum.

Senyum yang tidak semestinya.

"Apa kau suka dengan perjodohan ini ?"

Sontak saja, hatinya sedikit terguncang

"Ada apa ?" tanya Seera berdegum kencang hatinya.

"Hanya saja. Aku ingin tau pendapatmu"

Ada sorot kesedihan, Seera tau. Kim Taehyung tidak menyukai perjodohan ini.

Lantas, apa yang harus ia lakukan ?

Saat hatinya mulai berdebar, namun nyatanya. Matanya menyiratkan kekecewaan.

Seera hanya bisa tersenyum.

"Jika menurutmu begitu, aku tidak masalah" ujar Seera.

Taehyung lantas menatap Seera lebih intens seolah akan melubangi matanya dengan sinar laser yang keluar dari mata Taehyung.

"Jangan menatapku seperti itu" ujar Seera

Taehyung hanya tersenyum. "Kalau begitu, bisa aku minta satu permintaan untuk ini"

****

Jungkook memilh untuk pulang lebih dulu. Namun, kala netranya menyusur lorong rumah sakit sehabis menjenguk teman ayahnya dan sekaligus temannya ah sayang sekali yang bernama Seera itu.

"Sialan!" ia terkejut saat melihat gadis dengan baju berwarna hitam dengan sepatu kets warna abu-abu dan rok selutut yang menabraknya dan kini terjatuh bersama ponsel yang ia mainkan.

Gadis itu hanya meringis, bahkan tak di bantu oleh Jungkook yang hanya mengambil ponsel dan kemudian pergi begitu saja.

Tbc.




Lovely Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang