💠 Suatu hari, Hyunjin pernah melihat seorang malaikat.
Awalnya Hyunjin protes ketika dia digendong ayahnya menuju sofa saat sedang asik menubrukkan masing-masing Gundam bersama plot acak di kepala mengenai perang antariksa. Ayahnya mendudukkan Hyunjin di pangkuan, mengacak-acak surai legamnya.
"Hyunjin lagi main, papa." bibirnya mengerucut imut, merajuk. Ayahnya terkekeh gemas.
"Papa mau kasih liat sesuatu ke kamu."
Hyunjin cemberut, tidak terlalu tertarik. Baginya, ada cerita mengenai dua kubu yang belum memenangkan pertempuran di luar angkasa, dan dia harus menyelesaikannya. Sementara sang ayah masih bertahan dengan senyum di wajah. Hyunjin memperhatikan ayahnya yang mengutak atik video recorder itu sebentar, lalu merangkul Hyunjin dan memperlihatkan sesuatu.
Video recorder itu diperlihatkan di depan wajahnya.
Pupil Hyunjin mengembang begitu tampak seorang anak mengenakan mantel cokelat dan syal magenta di leher untuk menjaganya tetap hangat. Wajahnya yang tersenyum ditimpa kilau baskara. Gemerisik daun tercipta ketika dia meloncat-loncat riang sembari bersenandung polos. Kemudian tangannya yang kecil mengumpulkan segenggam daun-daun berwarna hangat—oranye, kemerahan—kuning—yang berserakan di tanah, melemparnya ke udara, lalu dia dihujani dedaunan itu sembari berputar-putar di tempat.
"Itu malaikatnya papa."
"Malaikat?"
"Iya. Cantik kan?"
Hyunjin mengangguk antusias. Siapapun malaikat itu kelihatan seumuran dengan dirinya. Dan tampak indah sekali.
"Boleh buat Hyunjin nggak, pa?" Hyunjin bertanya polos. Selama ini ayahnya memberikan segala hal yang dia inginkan,jadi Hyunjin ingin menguji yang satu ini. Apalagi ini 'milik' ayahnya sendiri kan?
Ayah Hyunjin tertawa lebar, sebelum mengusap rambut depan bocah itu dan menciuminya beberapa kali.
"Boleh. Tapi jangan kasih tau bunda, ya? Jadi rahasia kita aja."
Hyunjin melirik ke arah bundanya yang tengah memasak. Ia mengangguk. Kelingking mereka bertautan. Janji antar laki-laki.
"Namanya siapa? Hyunjin mau ketemu dia."
"Namanya Felix. Suatu hari kamu bakal ketemu dia kalau nggak nakal. Soalnya Felix itu malaikat, suka sama anak-anak baik."
Hyunjin bergestur hormat dengan jari-jarinya yang gemuk melintang di depan dahi. Siap Kapten, katanya. Lelaki dewasa di sisinya menarik pipinya lembut.
Tapi Hyunjin tidak merasakan apa-apa, ayahnya masih tersenyum, suara ibunya yang memasak terdengar menjauh, ruangan di sekitarnya berputar. Hyunjin terlepas dari pangkuan ayahnya kemudian wajah Hyunjin tertelan cahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔LAKUNA; hyunjin ft. felix || hyunlix
Fanfiction💠 [n.] Ruang kosong, Bagian yang hilang. /Latin •°•°• Akibat dosa besar yang terjadi di kehidupan lampau, dua manusia terikat oleh takdir dendam pembalasan. . "Lo persis kayak gue waktu ditinggal mama." "Gue cuma punya bunda." Satu hal yang Hyunjin...