26. Growing Pains

1.7K 257 214
                                    

Chapter ini panjaaaaaaaaang banget.
Terus, ayo siapin diri buat sesuatu.
Awalnya aku kasih yang dater dulu ya biar rileks :)

 Awalnya aku kasih yang dater dulu ya biar rileks :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💠 Dari mana semua ini berawal?

Dari anak lelaki bernama Hwang Hyunjin,

Atau dari satu nama yang ia dengar nyaris sebanyak namanya sendiri di sepanjang hidup?

Hwang Felix.

Awal Hyunjin mengetahuinya adalah ketika ia masih balita. Banyak orang melupakan kenangan mereka semasa bayi, namun ingatan Hyunjin sepertinya cukup spesial. Atau ini mungkin akan menjadi begitu jika menyangkut hal ini saja.

Video recorder usang. Musim gugur. Seorang anak laki-laki seumurannya dengan syal magenta. Untuk saat itu, keterpanaan Hyunjin sudah seperti layaknya melihat malaikat cantik berlarian di atas permadani merah.

"Itu malaikatnya papa."

Malaikat.

Umur segitu Hyunjin percaya saja dengan apapun yang diucapkan orang dewasa. Malah rasanya memiliki magis tersendiri, hingga rasa penasaran tumpah ruah dalam imaji.Anak kecil tidak diprogram Tuhan secara alami untuk merasa curiga.

"Namanya Felix."

Felix.

Hwang Felix.

Benar mungkin Hyunjin tertarik dengannya, namun bisa saja besok atau lusa ia sudah lupa dengan siapa dan bagaimana Hwang Felix itu. Itu yang Hyunjin pikirkan.

Tapi siapa sangka jika nama itu akan menghantuinya sepanjang hidup?

Pada masa kecilnya. Masa remajanya.
Di segala waktu.

.
.

"Hyunjin papa kamu jarang pulang, ya?"

Hyunjin dan seorang anak perempuan tengah berbagi meja yang sama sebagai tempat mereka menyantap bekal. Hyunjin mengenalnya, itu anak tetangga mereka.

"Iya nih." Hyunjin mengangguk.

Anak perempuan itu menatap Hyunjin bingung,

"Bunda kamu apa nggak kesepian? Soalnya mama papaku selalu ada waktu buat di rumah sih..."

"..."

Hyunjin baru sadar.

Apa bundanya tidak kesepian?

Ada apa di antara bunda dan papanya?

Kenapa papanya cuma bisa datang sekali-sekali?

.
.

Hyunjin sembilan tahun. Masih sekolah dasar. Masih terlalu lugu. Harusnya anak kecil hanya boleh mendengar hal-hal yang baik.

Bukannya suara tamparan pedas dan teriakan keras.

✔LAKUNA; hyunjin ft. felix || hyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang