💠 "Sama aja, barang-barang gue bakal nggak guna juga kalo dikasih ke mereka." Felix berbisik kecil ke Seungmin dan membubuhkan desisan sebal di akhir.
Keduanya tertinggal berdua di atas panggung yang tidak begitu tinggi. Hanya terbuat dari papan kayu sederhana. Anggota relawan lain sudah melebur bersama orang-orang yang datang. Dari info yang Seungmin bilang, mereka ini penghuni panti asuhan yang biasa diundang ketika acara ini secara rutin diadakan sekali dua bulan.
Seungmin dengan santai mengangkat bahu. Menolehi Felix setelah itu, "apanya yang nggak guna?"
"Make up gue lah." Felix menunjuk wajah Seungmin, mengintimidasi lewat pandangan yang dibangun sesangar mungkin. "lo kenapa nggak bilang kalo yang nerima anak-anak panti sih?"
"Lo nya aja yang males nanya."
"Kan gue nggak tau?"
"Ya makanya itu lo harusnya nanya!"
Memang mustahil sepertinya jika Felix dan Seungmin akan berakhir tanpa adu lambe. Kedamaian menyingkir begitu mereka bertemu. Heran saja pertemanan seperti ini malah langgeng.
Seungmin mengalah duluan. Dia memijit pangkal hidungnya sambil memejam berat. "Di tempat mereka kan juga ada anak-anak remaja, Lix. Terus bisa dipake ibu-ibu asuh di sana juga. Atau ya diloakin online gitu, kan produk lo mahal-mahal."
Felix mencebik tanpa disembunyikan. "Malu gue kalo sampe ada yang tau itu dari gue."
"Yang penting ikhlas."
Seungmin tidak lagi meladeni kekhawatiran tidak jelas lelaki ini. Felix menyumbang lima kardus barang dan hanya mencemaskan masalah sebagian kecil kosmetik yang dipikirnya akan tidak berguna? Felix terlalu banyak berspekulasi yang tidak penting. Pemuda dengan suara manis itu melengos meninggalkan Felix begitu ada yang memanggilnya. Felix menghembuskan nafas, mendadak jadi sendirian di lingkungan yang kurang bisa bagi Felix mengakrabkan diri. Jika bertanya di mana Hyunjin, maka lirikan Felix mengartikan segalanya.
Hyunjin sudah dari tadi lepas kendali dan malah fanboying ke anak-anak kecil yang berkeliaran di sana. Lucu, sebenarnya. Felix cuma tidak menyangka. Dari luar Hyunjin itu lebih seperti cowok ala-ala international boyfriend gitu kalau kata orang-orang. Sayang saja mereka cuma kurang mengenal. Hai bucin Hyunjin sekalian, Felix beberapa langkah di depan kalian, ya.
Felix berani bertaruh jika first impression orang-orang pada Hyunjin selama ini seringnya akan menghasilkan bintang lima jika disediakan kolom ulasan layaknya playstore.
Felix memeluk dirinya sendiri yang tetap kedinginan meski sudah mengenakan jaket. Cuaca berputar ekstrim hari itu, pawana yang berhembus bersama kesejukannya menyerap hingga ke tulang.
Di antara kerumunan yang ramai, atensi Felix justru jatuh pada satu gadis kecil dengan tas selempang mungil agak tua yang hanya diam di tempat. Wajahnya separuh asia dan separuhnya lagi tidak diketahui Felix. Kulitnya agak gelap dengan rambut cokelat kemerahan pada ujung-ujungnya. Terlalu banyak menyerap sinar baskara, mungkin. Maniknya bertemu milik Felix dan itu berlangsung cukup lama, kemudian sapuan angin menghempaskan helaian surai cokelat panjangnya ke depan wajah hingga pandangan mereka terputus. Felix beranjak dari tempatnya berdiri, gadis itu kepayahan mengatur rambutnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔LAKUNA; hyunjin ft. felix || hyunlix
Fanfiction💠 [n.] Ruang kosong, Bagian yang hilang. /Latin •°•°• Akibat dosa besar yang terjadi di kehidupan lampau, dua manusia terikat oleh takdir dendam pembalasan. . "Lo persis kayak gue waktu ditinggal mama." "Gue cuma punya bunda." Satu hal yang Hyunjin...