💠 "Subscribe channel gue dong."
Itu yang Felix ucapkan kala menemukan Hyunjin sibuk menggawai ponselnya yang baru tadi pagi dikirimkan dari kantor polisi bersama dompet dan barang-barang lainnya. Hyunjin pernah mengatakan pada Felix ketika pemuda itu menawarkan apakah dia mau dibelikan ponsel baru atau bagaimana, dan Hyunjin menolak dengan dalih menunggu ponsel lamanya saja. Felix miris saja karena sudah cukup terlambat waktu yang terpakai dan harusnya ponsel Hyunjin dikembalikan lebih cepat.
Mata Hyunjin berbinar begitu mendapati benda persegi itu kembali dalam genggaman, mati bosen gue kalo nggak ada nih benda pusaka sejuta umat, katanya. Lalu Felix mencibir terang-terangan: Biasanya lo dikasih nontonin Gumball juga nagih.
Hyunjin menyengir. "Bentar ya, ini gue lagi ngecas."
"Itu juga lo lagi mainin, bujang." Felix memeluk bantal sofa, Hyunjin sendiri tengah berdiri di depan stop kontak dekat televisi. Men-charging.
Felix menahan diri untuk tidak tersenyum ketika Hyunjin mendengus dan meliriknya sinis. "Ya oke, hotspot dulu sini."
Felix tertawa meremehkan, "miskin kok diumbar." dan Hyunjin membulatkan mata.
"Kan anak gue baru pulang ini. Belum ngisi kuota."
"Halah ngeles."
Hyunjin mendengus, "terserah ya, Hwang Felix."
"Ulu ulu ulu Hyunjin otw ngambek ini."
"Nggak usah ngebayi-bayiin gue!"
Hyunjin merotasikan matanya tanpa berniat menyumpal tawa Felix yang berhamburan makin menjadi-jadi. Dia jadi terpikirkan sesuatu yang seharusnya disadari sedari tadi. "Ya sebenernya kan lo yang minta gue nge-subscribe. Sama sekali nggak ada masalahnya buat gue,"
Hyunjin menarik sudut bibirnya tepat ketika tawa Felix terpaksa berhenti. Hyunjin kira dia sudah menang, tapi mengenang Seungmin tempo hari harusnya membikin Hyunjin tersadar secara empiris.
Felix itu bacotnya pro.
"Sini deh rakyatnya pangeran, dikasih sumbangan hotspot nih."
Hyunjin memandang Felix yang tengah menggesturkan mendekat melalui jemari, dengan tatapan kemusuhan. Habis itu dia belagak muntah. "Gue lagi pengen nyumpah. Bangsat Felix."
Felix melongo sebentar, lalu tampangnya diperbaharui raut mencemooh. "Weh, udah lancar ya? Duh, pangeran dihujat netijen julid."
"Bangsat kuadrat Felix!"
Felix seakan sudah lupa kapan terakhir kali rumahnya ini sepi.
Jika dulu, keadaan kediaman Felix tidak jauh berbeda kesunyiannya dengan gang samping kampus waktu malam hari. Dia tidak hobi menonton, tapi belakangan ini televisinya berisik karena ada Hyunjin, yang tontonan favoritnya itu kucing biru bersaudara dengan kelinci pink dan ikan mas-tidak masuk akal sebenarnya, tapi nikmati saja-bersama lelucon sarkas menggelitik. Menyebabkan ruang tengahnya menjadi hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔LAKUNA; hyunjin ft. felix || hyunlix
Fiksi Penggemar💠 [n.] Ruang kosong, Bagian yang hilang. /Latin •°•°• Akibat dosa besar yang terjadi di kehidupan lampau, dua manusia terikat oleh takdir dendam pembalasan. . "Lo persis kayak gue waktu ditinggal mama." "Gue cuma punya bunda." Satu hal yang Hyunjin...