Di ruang kerja Nayla masih di sibukkan dengan beberapa sketsa yang harus dia selesaikan. Tanpa sepengetahuannya kekasih sudah menuju ke ruang kerjanya itu, tepat jam makan siang .
"Echa..Nay nya ada di dalam ?" Tanya Fedi membuat Echa kaget .
"Eh, mas Fedi.. Ka Nay.. ada mas di dalam lagi nyelesain sketsa Design yang harus hari ini selesai .." jelas Echa yang tahu bahwa Fedi adalah kekasih bahkan calon suami dari atasannya.
"Nay, belum pesan sesuatu untuk makan siang kan ?" Tanya lagi Fedi sebelum masuk ruangan.
"Belum mas, saya tadi cuma di minta sediain cemilan sama white coffee aja sekitar jam 10an tadi.. sampai sekarang Ka Nay belum pesan untuk makan siangnya.." lagi-lagi dengan perlahan Echa menjelaskan karena bukan hanya calon suami bossnya melainkan seorang anggota TNI di depannya.
"Oke..makasih..aku masuk yaa..lanjutkan tugasmu cha.." kata Fedi sambil menepuk pundak Echa pelan.
"Iya mas,, sama-sama.. oh ya mas mau minum apa sekalian nanti OB yang bawain ke dalam.." jelas Echa sebagai Sekretaris dia bertugas melayani tamu bossnya.
"Gak usah cha.. makasih tawarannya .." Fedi pun lanjut membuka pintu ruang kerja Nayla.
Lirikan mata Nayla langsung menuju ke arah pintu karena mendengar daun pintu terbuka.
"Assalamualaikum sayang.."
Nayla hanya tersenyum melihat pria pilihan hatinya sekarang ada di hadapannya.
"Wa'alaikumsalam mas, hey koq mau dateng gak ngabarin dulu ?" Nayla pun menghampiri Fedi sambil Salam cupika cupiki.
"Kan mau kasih surprise masa bilang-bilang.." Fedi pun lanjut duduk di sofa tamu yang ada dalam ruangan Nayla.
"Tumben..ada apa ? Pasti ada sesuatu..?" Nayla berusaha menyelidiki kedatangan Fedi.
"Ya elah, nengokin calon istrinya pas jam istirahat atau jam makan siang masa harus di interograsi ..? Yang anggota TNI siapa sih sebenarnya sayang.." kali ini Fedi berusaha membuat Nayla nyaman dan melupakan kerjaannya sebentar .
"Hehehe..iya ya..Yaa maklum jiwa calon istri anggota TNI udah mulai tumbuh kayaknya..dikit-dikit interogasi .." Nayla pun membalas candaan Fedi .
"Kamu belum pesen makan kan ? Kita makan siang di luar yuk..cari Caffe atau restauran yang Deket sini aja gimana.." Tanya sekaligus pinta Fedi membuat Nayla merenung sebentar.
"Hey..di tanya malah diem aja.." Fedi membangunkan lamunan Nayla.
"Eh iya , ini aku sebenernya di kejar deadline karena team designku kan sakit dan butuh beberapa hari istirahat total jadi semua tugas design aku yang pegang .. dan besok pihak EO dari australia untuk fashion week sudah minta proposal Design ... " Nayla menjelaskan perlahan supaya Fedi mengerti .
"Iya meskipun di kejar deadline emangnya harus melewatkan makan siang gitu..Nanti sakit mag kayak Syifa , sakit dua-duanya siapa yang mau ngerjain tugas itu sayang.." kali ini Fedi pun merayu mengingat Team design yang Nayla maksud adalah adiknya sendiri Syifa Ayu Dianty .
Setelah beberapa detik Nayla menganggukkan kepalanya pertanda setuju.
"Oke, kita ke restauran deket sini aja ya.." pinta Nayla.
"Iya sayang, handphone kamu bawa tuh.. nanti kalau ada yang penting kan pasti telepon kamu..oh iya pakai mobil aku aja yaa.." Fedi seraya bangun dari duduknya dan membuka pintu ruangan itu.
"Iya..tunggu aku rapiin sebentar ini.." Nayla pun buru-buru merapikan beberapa kertas di atas mejanya.
"Biar aku aja kak yang rapiiin..kalian pergi makan siang aja.."tiba-tiba Echa sudah berdiri di depan pintu yang di buka Fedi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle Of A Smile (Tamat)
FanfictionHighest Rank 1 #michelleziudith (September 2019) 1 #cutsyifaa (Desember 2019) Dsb Miracle of a smile = Keajaiban dari sebuah senyuman Di cerita ini banyak mengangkat dari kehidupan yang banyak di alami oleh kalangan insan muda mudi dari bersahabat...