26

1K 150 36
                                    


Are you Ready next Part ?

.

.

.

.

.

Please Vote ⭐
Dan komentar kalian
Jangan jadi silent reader yaa
😉
Karena koment kalian sangat
berpengaruh untuk next Partnya

.
.
.

Siap


*

Syifa dan Arya masih sibuk bercengkrama di teras depan yang awalnya cukup membuat bingung Syifa atas kedatangan mendadaknya ternyata...

"Sekali lagi makasih ya, udah kasih tumpangan dan nganter kak Nayla,"

Ini udah kedua kalinya Syifa mengucapkan terima kasih atas bantuan Arya, karena tadi Nayla saat akan ke rumah Syifa dari kantor mengalami pecah ban mobilnya di jalan, Arya yang melintas jalanan yang sama tidak sengaja melihat Nayla yang dia kenal sebagai kekasihnya Mamasnya Syifa, jiwa sosialnya pun muncul seketika langsung berhenti dan menolong semampunya. Arya menelpon orang bengkel langganannya di dekat daerah tersebut untuk mengurus masalah mobil Nayla lalu mengantar Nayla ke rumah Syifa.

"Sekali lagi kamu bilang begitu dapet piring cantik syif," Arya kemudian menyeruput minuman dingin yang disajikan Syifa.

"Hehehe..Maaf deh,Kamu lagi gak ada praktek,?" Tanya Syifa.

"Aku lagi ada tugas keluar dari rumah sakit aku bekerja," Jelas Arya membuat Syifa bingung. Sejak kapan Arya jadi Dokter di Rumah Sakit, bukannya kabar yang dia denger adalah Dokter Arya buka praktek klinik sendiri.

"Ntar dulu deh, maksud kamu sekarang kerja di Rumah Sakit ?" Syifa kembali dengan penasarannya.

Arya hanya menjawab dengan mengangguk atas pertanyaan Syifa tadi.

" Klinik kamu bagaimana ? Tugas keluar gimana maksudnya ? " Pertanyaan syifa seolah tidak ada habisnya.

"Klinik tetap buka setelah aku pulang praktek atau tugas di RS,"

Syifa masih menunggu lanjutan jawaban Arya atas pertanyaan keduanya.

" Karena aku Dokter termuda di RS, Pemilik RS menunjuk aku untuk tugas sebagai kunjungan dokter dan motivator ke sesama anak milenial di panti Rehab Setiap 2 kali seminggu kecuali minggu dan tanggal merah," Penjelasan Arya membuat syifa terkejut.

"MaaSyaa Allah Arya...aku salut dan bangga banget sama kamu, beruntung aku kenal teman sekaligus dokter sepintar dan berjiwa sosial tinggi semoga tetap membumi yaa,"

Syifa tanpa sengaja memegang pundak Arya yang duduk di sebelahnya membuat Arya jadi salah tingkah, memang di teras hanya mereka berdua tapi cukup membuat jantung Arya berdegup cepat, begitu pula aliran darahnya seperti tersengat listrik dengan aliran daya yang cukup kuat.

Miracle Of A Smile (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang