30 - END -

2K 151 25
                                    

Hari libur pagi ini di awali dengan perpisahan dengan Michelle kembali terbang ke Negeri orang untuk melanjutkan kuliahnya.

Adegan Romantis di Bandara antara Jeje dan Michelle pun mampu mengalahkan adegan Film Romantis di box office. Jeje melamar Michelle di depan orangtuanya dan para sahabatnya di Bandara saat detik-detik keberangkatan Michelle. Nekat ! Seorang Jeje kadang punya sisi romantis yang lumayan untuk diperhitungkan.

Dengan resminya Michelle dilamar sekarang maka tahun depan saat pesta kelulusannya pasti akan ada acara Pernikahannya dengan Jeje juga.

Aku tersenyum bahagia melepas sahabat dari kekasihku, entahlah aku merasa dia juga sahabatku sekarang. Ngomong-ngomong sahabat, Echa sahabatku yang mungil satu itu katanya sedang proses Ta'aruf dengan Umay. Dunia terasa sempit tapi aku bahagia. Mungkin Umay belajar dari kesalahan Arya, mungkin loh yaa..

Verrel kini yang aku tahu dari Rizky, sekarang benar-benar proses Hijrah. Lama tidak bertemu aku cukup terkejut dengan berita itu. Apakah ada gadis muslimah yang mampu menambah getar keyakinan Seorang Verrel untuk segera berhijrah ? Tapi apapun itu alasannya Alhamdulillah, dia menemukan jalan yang tepat. Aku yang paling menyayangkan kandasnya hubungan Verrel dan Echa tapi memang jalan takdir mereka tidak berjodoh, Dan Aku percaya Allah punya Rencana yang Indah untuk keduanya bila saling mengikhlaskan untuk kebaikan.

Arya ? Hari ini aku dan Rizky akan menengoknya setelah sepulang dari bandara.

"Ternyata seorang dokter juga bisa sakit ya syif,?" Celoteh Rizky saat masih di jalan menuju Rumah Sakit di mana Arya dirawat.

"Dokter juga manusia kak, bisa sakit," aku memicingkan mataku ke arah mata pria yang ku sayangi.

Rizky balik menatap sekilas ke wajahku karena dia harus kembali focus menyetir.

"Kita mampir ke supermarket depan kak, beli buah yaa," kataku menunjuk plang supermarket di pinggir jalan.

Rizky hanya memberikan simbol "Ok" dari jari-jari tangan kirinya.

Aku tahu kekasihku ini sedang berusaha mengontrol hatinya agar tidak menunjukkan sifat cemburunya.

Rizky membelokkan dan memarkirkan mobilnya ke arah supermarket tersebut. Kami pun turun dari mobil dan menuju space buah-buahan.

Beberapa menit kemudian kami selesai membeli buah-buahan untuk dibawa menjenguk Arya. Saat dikasir kami berpapasan dengan Dude dan Icha.

"Assalamualaikum" salam Dude dan Icha.

"Wa'alaikumsalam" jawab ku dan Rizky bersamaan.

"Akhirnya ketemu lagi kita Ky, bagaimana kabarnya ?" Tanya bang Dude sambil merangkul ala pria.

"Iya Alhamdulillah, Abang sama istri gimana nih kabarnya," tanya Rizky sepertinya mewakiliku.

"Alhamdulillah, kabar kita ya kita lagi belajar jadi calon ayah dan bunda nih Ky," ucapan Bang Dude sontak membuat aku melebarkan mataku semaksimal mungkin lalu menarik tangan Icha.

"Kak Icha hamil ? Serius?" Syifa penasaran.

"Iya Alhamdulillah udah jalan 8 Minggu syif," jawab Kak Icha sambil tersenyum.

Miracle Of A Smile (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang