SATU - AWAL MULA

34.9K 607 22
                                    

Hai, bagi kalian pembaca baru atau lama dan belum follow, sempatkan waktu untuk follow author dulu, yuk! Tidak sulit dan tidak bayar untuk membaca cerita, hanya tinggal visit profile Wattpad @heyitsdeff dan klik "Follow" deh! Itu sudah cukup menyenangkan hati author.

***

SATU - AWAL MULA

          AKU duduk di depan layar laptop sembari menggerakan mouse guna membuka game online yang kusukai. Rasanya sehari tidak bermain game ini bisa membuatku gelisah. Maklum, terkadang tenggelam dalam dunia game justru lebih asyik daripada harus berinteraksi dan bertatap mata di dunia nyata. Belum lagi kalau ternyata mereka tidak sebaik yang kita kira. Melelahkan sekali, 'kan?

Arg-Haus : Hai.

Tiba-tiba muncul sebuah pesan singkat dari pemilik akun bernama Arg-Haus. Aku tersenyum gemas. Baru juga online, udah dicariin aja. Dasar teman onlen-ku yang satu ini memang kaku-kaku tapi lucu! Sayang, aku malah baper sama temannya, batinku.

Pikachoy : Eh, hai! Mana yang lain? Kok belum ngumpul di lobby? Katanya mau main bareng?

Arg-Haus : Belum online kali, coba aku chat di group LAIN dulu.

Pikachoy : Ya udah sana! Ntar minta mereka langsung ngumpul di Room 08 ya!

Arg-Haus : Sip. Sip.

Sembari menunggu teman-temanku yang lain bergabung dalam room permainan, aku meraih ponsel dan membuka pesan baru di group LAIN. Kulihat Arg-Haus alias Steve sudah meninggalkan jejak.

Steve : Mabar kuy.

Kelvin : Kuy. Room berapa?

Steve : Room 8.

Kelvin : Yang lain gimana, join nggak? Aisha? Sherleen? Chris?

Aisha : Yukkk! Rika join, nggak?

Rika. Ah, namaku disebut juga akhirnya.

Rika : Ada dong. Udah ready lagi, room 8 ya. Nggak pake lama! Bye :3

Chris : Malam ini skip, nggak bisa ikut mabar.

Sherleen : Skip juga.

Kelvin : Cie, bilang aja malam ini mau video call berduaan, ngaku woi pasangan! Hahah.

Chris : Kaga!

Sherleen : Mimpi, sayang.

Steve : Ya udah, yuk, ngumpul di room.

Rika : Okayyy.

Balasku sebelum mengunci ponsel dan meletakkannya di samping laptop. Tak perlu menunggu lama, muncul notifikasi bahwa teman-temanku sudah online. Mereka langsung hadir dalam room dan saling menyapa. Yang paling menyita perhatianku adalah JokerBoy a.k.a Kelvin. Dia adalah pasanganku atau gaulnya disebut couple di game ini. Aku tidak cinta padanya, bahkan jauh dari kata itu, aku hanya sekadar suka. Suka itu manusiawi, 'kan?

JokerBoy : Kita cuma berempat aja 'kan jadinya? Yuk ah, langsung mulai mabar aja.

Pikachoy : Yuuu!

Omong-omong, grup kami terdiri dari enam orang, dan mereka semua dipisahkan oleh jarak denganku. Steve, Kelvin, dan Chris berada di Pekanbaru. Aisha dan Sherleen di Medan. Sedangkan aku? Terdampar di Batam. Nah, biarpun kami berjauhan dan hanya berawal dari game, kami justru dekat dan sering video call ramai-ramai, bercanda, curhat-curhatan, dll.

Mungkin ini juga menjadi alasanku baper pada Kelvin. Aku sering chatting dengannya, di luar kegiatan game kami. Chatting biasa, ala anak ABG pada masanya. Tak jarang kami video call berdua, hanya bercerita, tidak lebih dari itu.

Paling-paling ada selingan gombalan ditambah bumbu perhatian yang membuatku menjadi baper. Entahlah memintaku menjaga kesehatan, mengingatkanku makan, juga menemani hariku yang membosankan.

Omong-omong soal Kelvin, dia merupakan sosok pria tipikal bad boy. Kalian tahu sendiri betapa pintarnya jenis seperti itu dalam meluluhkan hati seorang wanita bahkan hanya bermodalkan kata-kata.

Berbeda dengan Steve dan Chris, mereka berdua sudah bersahabat sejak SMP. Bersekolah di tempat yang sama dengan Kelvin, dan keduanya adalah anak-anak baik bahkan kelihatannya polos. Tidak bisa menggoda, juga pemalu. Terutama Steve, sangat pemalu.

Aisha dan Sherleen juga bersahabat dan bersekolah di tempat yang sama, mereka sering menjadi tempat curhatku di kala aku galau-galau alay soal Kelvin. Duh!

Sedangkan aku? Cuma sosok gadis berusia 16 tahun yang bersembunyi dari kejamnya dunia dengan bermain game atau paling-paling menulis. Itu saja, tidak ada yang spesial. Kelebihanku juga hanya makan. Tidak suka olahraga, mungkin sukanya ghibah. Haha. Bercanda!

JokerBoy : Udah makan kamu?

Satu personal chat masuk dari Kelvin di tengah-tengah mabar.

Pikachoy : Udah. Kamu?

Pikachoy : Oh iya, entar malam mau video call?

JokerBoy : Grup? Atau berdua aja?

Pikachoy : Maunya gimana? XD

JokerBoy : Berduaan, lah! Haha.

Dasar, cuma begitu saja sudah bisa membuatku senyam-senyum sendiri. Terlalu mudah baper, tidak baik. Bisa menghancurkan kita kapan saja.

JokerBoy : Mau telponan jam berapa?

Pikachoy : Habis ini kali yah?

JokerBoy : Okay.

Pikachoy : Eh tapi, Steve sama Aisha gimana?

JokerBoy : Udah nggak apa, biarin aja main berdua. Siapa tahu cinlok. Haha.

Pikachoy : Bisa aja kamu! XD

JokerBoy : Fokus main dulu gih. Habis ini aku janji nelpon ;)

Bagaikan anak-anak yang dijanjikan permen saja sudah senang, demikian juga diriku. Hanya dengan kata-kata seperti itu, tidak terbayang betapa bahagianya aku malam itu.

Mei 2016

***

Hai, minta vote dulu yah! Btw. Kira-kira mau dilanjutin engga, aku butuh pendapat kalian. Comment di sini yah. Atau mau selesai di sini saja? Aku bingung. Help me!

You're My ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang