DELAPAN - PERTEMUAN?
TIDAK membutuhkan waktu yang lama bagiku untuk melepaskan Kelvin, walau faktanya dia memang bukan milikku. Saat setelah Steve memberitahuku bahwa Kelvin telah memiliki kekasih, aku langsung mengontak Kelvin untuk meminta penjelasan.
Steve tidak berbohong, Kelvin mengakuinya. Dia meminta maaf padaku karena tidak memberitahu sejak awal. Intinya aku hanya pelariannya saja, karena memang hubungannya dengan kekasih sedang renggang.
Kelvin kesepian, hanya membutuhkan teman bercerita, sedangkan aku? Aku terlalu mudah baper. Terlalu mudah jatuh hati dan aku sudah bertekad untuk merubahnya. Kejadian ini mengajarkan padaku untuk tidak terlalu mudah jatuh cinta pada seseorang.
Karena apa?
Karena apabila kita terlalu mudah jatuh cinta, kita juga lebih mudah patah hatinya.
Tidak.
Tidak boleh lagi seperti itu, Rika.
Cukup sudah.
Tidak ada yang kedua kalinya.
Kelvin adalah kesalahan.
Selanjutnya adalah pelajaran.
Tidak ada yang perlu kusedihkan.
Mungkin sewaktu-waktu aku akan merasa sedih, tapi aku yakin ke depannya akan baik-baik saja. Aku akan terbiasa dan melupakannya. Tidak sulit, apalagi setelah aku menjadi lumayan dekat dengan Steve dan dia secara tidak langsung sudah membantuku untuk move on dari Kelvin. Dia yang selalu sabar mendengarkan ceritaku, menanyakan kabarku, dan menjadi teman yang supportive.
Tanpa disadari, kami menjadi akrab. Saat menuangkan kesedihanku pada Steve, dia benar-benar mendengarkan dan menyemangatiku, bukannya membicarakan yang buruk-buruk soal Kelvin atau malah menghakimi sifatku yang sebenarnya terlalu baperan ini.
Oh iya, bolehkah aku bercerita sedikit soal Steve, tidakkah kalian ingin mengenalnya? Steve adalah lelaki berusia 19 tahun. Yep, dia berbeda tiga tahun dariku. Kelahiran tahun 1997. Sedangkan aku ini anak millenial banget, tahun 2000. Haha.
Steve itu anak bungsu. Dia memiliki dua kakak perempuan yang sudah menikah. Steve bersekolah di salah satu SMA Pekanbaru. Untuk kalian yang bingung, mengapa dia masih duduk di bangku SMA padahal dari segi umur harusnya dia sudah selesai dengan studinya. Itu dikarenakan Steve telat sekolah pada masa kecilnya. Jadi tidak heran dia menjadi yang tertua di kelas. Oh iya, Steve juga sangat suka martabak dan mie goreng. Dia sedang memiliki keinginan untuk memelihara anjing. Tidak pandai bermain gitar, hanya ukulele. Suaranya saat menyanyi benar-benar khas sekali. Pokoknya, dia itu menggemaskan. Haha!
Benar-benar di luar dugaanku yang awalnya mengira Steve adalah sosok cowok yang tidak pedulian.
Steve : Morning, Rikaaa!
Tuh kan, baru aja diomongin, udah muncul aja manusianya.
Rika : Hai. Morning jugaaa.
Rika : Udah nyampe sekolah?
Rika : Dapat parkiran nggak hari ini?
Steve : Udah, ini barusan parkir.
Steve : Kalau nggak cepat berangkat ke sekolah, ntar parkiran mobilnya penuh.
Steve : Malah nggak pandai bawa motor lagi, kan.
Rika : Hahaha. Iya sih.
Rika : Maklum, anak sekolah kamu, bawanya mobil semua.
Steve : Iya nih, hehe.