Saat ini dua gadis yang imut nan manis berada di ruang keluarga. Mereka sedang asik membuka oleh-oleh yang dibawa Luna dari London.Kayla senang karena kedatangan gadis kecilnya tiba-tiba saja sudah ada dirumahnya bersama Ferry.
Kayla juga tidak menyangka jika dirumahnya juga kedatangan orang tua Ferry. Saat ini orang tuanya dan juga orang tuannya Ferry berada di ruang tamu, mereka sedang berbincang. Entah, sedang membahas apa.
Kayla hanya asik bersama Luna, sekalian melepas rindu.
Di sisi lain, Ferry berjalan masuk kedalam rumah, saat masuk matanya sudah tertuju pada dua gadis yang ia sayangi. Dengan senyuman ia berjalan menuju mereka yan berada di ruang keluarga.
"Ferry sayang. Kemari sebentar."
Panggilan seseorang membuat Ferry terpaksa berhenti melangkahkan kakinya, kemudian ia menoleh kesumber suara. Ferry berjalan ke ruang tamu karena sang Mamah memanggilnya.
Ferry datang dan langsung duduk disamping Mamahnya.
Kedatangan Ferry membuat semuanya jadi diam tidak ada suara hanya saling tatap satu sama lain, Ferry hanya bisa diam dan menyerngit bingung.
Hingga suara memecahkan keheningan diantara mereka.
"Ferry, kami akan membahas sesuatu dan kami ingin pendapatmu..." ucap sang Mamah Ferry.
Ferry kemudian menatap sang Mamah dan menunggu lanjutan ucapannya.
"Kami semua sepakat menjodohkan mu dengan Kayla." ini bukan suara Mamahnya melainkan Reka Mama Kayla.
Ferry begitu terkejut dan sukses membuat dirinya melotot sempurna, setelahnya ia menetralkan syoknya itu.
"Benar Ferry, kami semua sudah berbincang dan sepakat, setuju untuk menjodohkan kalian. Jadi kami sudah sepakat dan setuju untuk menjodohkan mu dengan Kayla. Gimana Ferry?" lanjut Papa Kayla.
"Bagaimana sayang, mau tidak?" tanya sang Papa Ferry.
Ferry tidak bisa mengucapkan satu kata pun, sungguh saat ini ia sangat senang telah dijodohkan dengan Kayla. Dan kedua orang tua Kayla lah yang menjodohkanya dengan dirinya.
Tentu saja Ferry akan setuju!
Tapi bagaimana dengan pendapat Kayla?
"Tapi, bagaimana dengan Kayla?" tanya Ferry.
"Masalah Kayla, kami akan memberitahukannya, kami hanya ingin bertanya dulu dengan mu. Jadi gimana apa kamu mau?"
Reka berucap dan menunggu jawaban dari Ferry.
Ferry terdiam, kemudian ia mengangguk.
"Iya, saya setuju."
Jawaban yang dilontarkan dari bibir Ferry membuat kedua orang tua Kayla dan juga kedua orang tuanya tersenyum bahagia.
Ferry ikut tersenyum melihat mereka saling berpelukan dan juga langsung membahas tanggal pertunangannya nanti, namun Ferry melirik kearah ruang keluarga, ia dapat melihat Kayla yang asik bersama Luna sambil tertawa membuat dirinya tersenyum kecut.
Apa Kayla akan setuju ?
Pertanyaan itu terus berputar diotaknya.
Rehan sudah dari tadi duduk disamping Mamanya, dan berhadapan dengan Ferry. Rehan selalu setuju jika Kayla dengan Ferry karena ia sudah tau bobot bibitnya Ferry, jadi tidak khawatir lagi dan percaya pada Ferry bisa jaga Kayla.
Namun dihatinya ada yang menganjal, Rehan terfikir oleh cowok yang saat ini membuat Kayla bersemu merah saat dirinya menyebut namanya, kalo tidak salah Raka dan ia juga sering melihat Kayla yang selalu diantar pulang dengan Raka akhir-akhir ini.
***
Seorang gadis tengah sibuk dengan ponselnya di ruang keluarga. Sesekali ia berdecak dan menggerutu. Siapa lagi kalau bukan Bianca. Ia masih kesal dengan Raka yang megacuhkannya dan memilih gadis sok polos menurutnya.
"Iiss, kenapa nggak aktif sih?! Jangan sampai gara-gara tuh cewek lagi?!"
Seorang laki-laki sedari tadi menghela nafas kasar melihat gerak gerik sepupunya. Sejak tadi tuh cewek gelisah menatap ponsel kayak orang frustasi membuatnya geram.
"Lo bisa diam nggak sih? Tenang dikit napa jadi cewek?! Risih gua liatnya."
"Terserah gua lah?! Iihh lo malah tambah buat gua kesal?!"
Cowok tersebut lagi-lagi menghela nafas seraya mengusap dadanya.
"Iya dah, lo kenapa? Sini sini deh, duduk yang baik napa?"
Bianca yang tadi berdiri, memghampiri sepupunya dan duduk tenang disebelahnya.
"Gua kesal sama Raka, Ky?!"
Cowok yang di panggil 'Ky' atau lebih tepatnya Diky itu menatap heran seraya menaikkan sebelah alisnya.
"Why?"
"Ck, dia tadi ninggalin gue. Masa gue diacuhin gitu, trus dia malah sama cewek lain. Ceweknya sok polos lagi. Sumpaah Gua kesal?!"
"Cup cup, sepupu gua tersayang. Dah jangan gitu ihh. Lu dah jelek tambah jelek tau lah."
Bianca menjitak kepala Diky dengan kesal, membuat cowok tersebut meringis.
"Lo mah ngeselin jadi saudara!"
"Iyaa iya dah, maaf. Emang cewek sok polos yang lo maksud tuh siapa?"
"Dia sekelas sama gue. Sumpah gua nggak suka sama tampang sok polosnya itu. Rasanya pengen gua gampar tu muka. Kecentilan lagi deketin Raka gue. Trus dia tuh--"
"Sstt. Bukan itu maksud gua. Namanya woy maksudnya?" ucap Diky setelah menutup mulut cerewet Bianca dengan tangannya.
"Iiss. Tangan lo bau tauu?! Hmm, namanya tuh kalo nggak salah ... Kay ... Ehh iya Kayla."
Diky terdiam. Ia merasa familiar dengan nama tersebut, yap dia tau. Cewek yang dimaksud sepupunya itu pasti cewek yang ia temui di Supermarket waktu itu.
Ternyata mereka satu sekolahan. Dan dia rasa ada hal baru buat balas dendam ke musuh lamanya itu.
Diky tersenyum smirk memikirkan hal yang menururnya menarik.
TBC.
Akhirnya Update jugaa😆
Ada yang nungguin nggak yak? Gak ada kali. Wkwk..Hayuk, ada rencana apakah si Diky? Jangan jangan Kayla.... 😆
Nah, jangan lupa buat Vote and Comment yak.
Jangan jadi Dark Readers, Please.
Oke, sekian.
Salam Sayang,
KAMU SEDANG MEMBACA
RaKayla Love Story
RomanceRaka Arnandha yang terkenal sebagai cowok BadBoy di sekolah. Sekilas ia terlihat sangat beruntung dengan apa yang ia miliki. Wajah tampan dan anak dari pengusaha kaya. Bahkan orang lain tak melihat sisi kelam dari kehidupan Raka yang sebenarnya. Sa...