Part 15

1.3K 62 7
                                    

Vote dulu yak sebelum baca😚

Selama di perjalanan Kayla hanya diam, Ferry melirik ke arah spion motornya dan ia dapat melihat raut wajah Kayla yang murung.

Hingga Ferry memberhentikan motornya di suatu tempat.

Kayla yang tadinya hanya diam ia mendongak karena merasa motor Ferry berhenti, Kayla kira mereka sudah sampai di rumahnya.

Namun tebakannya salah, Kayla menatap Ferry terlihat wajah Kayla yang sedang bertanya ini dimana?.

Ferry mengerti itu pun hanya diam, hingga Kayla bersuara.

"Ferry ini dimana?" tanya Kayla, Ferry tersenyum manis kearah Kayla.

"Coba lihat sekitar deh." ucap Ferry lembut, Kayla langsung turun dari motor Ferry dan melihat sekeliling.

Mata Kayla berbinar lucu, kemudian ia menatap Ferry kembali.

"Kita dipantai!" pekik Kayla senang, Ferry mengangguk.

Tanpa aba-aba Kayla berlari menuju pantai dengan cerianya.

Kayla berlari seraya menoleh kearah Ferry.

"Ferry cepetan kesini!" teriak Kayla memanggil Ferry.

Ferry tersenyum ia dapat melihat senyuman Kayla kembali yang selama ini menjadi ciri khasnya. Kayla tidak pantas untuk bersedih karena Kayla adalah gadis yang periang.

Ferry pun menyusul dan ikut bermain bersama Kayla yang tengah berlari kecil seraya bermain air dipinggir pantai.

Mereka bermain dipantai hingga menjelang sore, mereka beristirahat disebuah pondok kecil yang menghadap kearah barat.

Mereka dapat melihat sunset yang indah, bersama dengan es kelapa yang di beli oleh Ferry tadi.

Kayla meminum es kelapanya dalam diam dengan melihat sunset yang akan mulai menghilang.

Kayla teringat kembali kejadian disekolah tadi. Entah lah, hatinya begitu sesak jika mengingatnya, ia tidak sadar air matanya sudah jatuh dan membasahi pipinya.

Ferry menyadari itu ia langsung menarik Kayla kedalam pelukannya.

Kayla yang diperlakukan seperti itu membalas pelukan Ferry ia pun menangis sejadi-jadinya namun dalam diam.

Sudah merasa baikkan Kayla melepas pelukannya, ia mengusap air matanya yang masih membekas di pipinya.

"Udah baikkan?" tanya Ferry lembut dan diangguki Kayla.

"Pulang." ucap Kayla dengan suara seraknya akibat menangis.

Ferry langsung membawa Kayla ke motornya kemudian ia menaiki motornya diikuti Kayla, mereka pun meninggalkan pantai.

***

Raka menghempaskan tubuhnya kekasur. Ia menghela nafas kasar, ia baru sadar pulang setelah mengajak Bianca jalan-jalan.

Gadis cantik tersebut kembali setelah tiga tahun pergi dari hidupnya. Bianca Salshabilla. Sahabatnya sejak ia masih kecil, sahabat kesayangannya.

Gadis kecil yang manja, saat ini menjelma jadi gadis cantik.

Setelah lama berdiam, terlintas bayangan Kayla yang acuh saat pulang sekolah.

Ia merasa sikap Kayla sangat berbeda waktu itu.

Ia mengambil ponselnya yang berada di sakunya. Ia menscrool, dan menemukan kontak bername 'Kayla'.

Ia menatap ragu kontak tersebut.

"Chat apa nggak ya?"

"Ahh chat aja dah."

Jarinya menari diatas papan datar tersebut.

To:Kayla
From:Raka

Hai, Bunny.

Satu menit, tiga menit. Tak ada balasan dari gadis tersebut. Raka mendengus seraya mengusap wajahnya kasar.

***

Sepulang dari pantai, Kayla hanya berbaring di kasur dengan wajah muramnya.

Tok Tok Tok

"Dek? Ini Abang, dek?"

Tak ada sahutan, Rehan membuka pintu kamar adiknya secara perlahan.

Terlihat adiknya tersebut, sedang terdiam diatas kasur Queen Sizenya.

Rehan yang melihat adiknya murung pun menghampirinya seraya duduk di pinggir kasur.

"Dek?"

"Ehh, kenapa, Bang?"

Rehan tersenyum tipis.

"Adek kenapa?" tanya Rehan lembut.

"Adek nggak papa kok, Bang."

"Beneran?"

"Iyaa, Abang." Ucap Kayla seraya tersenyum.

Rehan membawa tubuh adiknya kerengkuhannya seraya mengusap lembut surai adiknya.

"Kalo ada masalah cerita dong sama Abang."

"Nggak ada kok. Kayla nggak papa, Bang."

Rehan terkekeh.

"Oke deh. Mending sekarang adek kekamar mandi trus kebawah. Kita makan malam."

Kayla hanya mengangguk. Lalu bergegas kekamar mandi.

Rehan pun keluar dari kamar adiknya.

Sesaat kemudian terdengar suara dering notifikasi dari ponsel Kayla yang berada diatas nakas.

Kayla selesai membersihkan diri, lalu ia mengganti pakaiannya dengan pakaian santai. Setelah itu, ia turun kebawah untuk menemui keluarganya di meja makan.

TBC.

RaKayla Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang