[2] Perjuangan

2.1K 123 14
                                    

Perjuangan yang diabaikan , itu makanan sehari-hariku.

🥀🥀🥀




Sasha tidak menangis dengan apapun hinaan yang Ale berikan kepadanya. Sebab, apa yang Ale katakan itu benar namun apadaya Sasha hanya dapat mengikuti kata hatinya untuk selalu memperjuangkan Ale. Dia adalah lelaki pertama yang mampu membuatnya jatuh hati, sebelumnya Sasha belum merasakan perasaan aneh seperti ini. Dan rasa dalam hatinya melebihi kata 'suka', ia menyayangi Ale. Rasa itu muncul sejak pertemuan mereka saat masa orientasi.

"Ayo perkenalkan namamu sekarang!"

OSIS bernama Hilman itu merintah lelaki satu regu dengan Sasha. Terlihat bahwa tampang lelaki itu sangat malas untuk memperkenalkan diri. Wajahnya ia tekuk dan matanya menyorotkan kebencian pada Hilman.

"Kok diem?! Kamu sudah melakukan kesalahan pagi ini dengan telat datang dan hukumannya adalah memperkenalkan diri di depan teman-teman kamu semua dan berjoget seperti bebek" Ternyata lelaki itu melakukan kesalahan, ia telat pagi ini. Sungguh Sasha sangat iba melihatnya.

"Kenapa harus joget? Gue mending di hukum lari dilapangan daripada harus joget. Yang lebih berguna dikit" Lelaki itu menimpali, bahasanya sangat tidak sopan.

"Gunakan bahasa yang sopan, kamu itu murid baru! Sekarang cepat perkenalkan diri kamu dan jalankan hukumanmu!"

Perintah Hilman dengan suara beratnya.

"Lo emang senior, tapi ngotak dikit. Joget sama sekali ga berguna! Gue bukannya malu, cuma kasihan sama lo, senior bahkan osis tapi otak lu minim"

Lelaki itu semakin menjadi. Membuat Hilman semakin geram dibuatnya, namun sebisa mungkin ia tahan.

"Oh ternyata dia gak berani. Disini siapa yang satu regu sama dia dan mau gantiin posisi dia didepan? Cepat!"

Suara Hilman menyentak. Membuat semua diam.

"Gue berani. Ok, semua perkenalkan nama Gue Iqbaal Aleano,panggilan Ale"

"Ganteng!"

Sasha memuji ketampanan Iqbaal sampai suaranya terdengar oleh semua murid baru termasuk Osis didepannya.

"Wah , ternyata ada pacarnya disini. Kamu sini ke depan temani dia!"

Sungguh. Demi apapun Sasha tidak ingin ini terjadi, jantungnya berdetak kencang. Dia memang sangat bodoh, mengapa harus memuji ketampanan Ale dengan suara yang kencang.

'Bodoh-bodoh-bodoh. Sasha kamu ada-ada aja sih'

"Ayo cepat maju!"

Akhirnya mau tidak mau Sasha maju dengan tubuh bergemetar, jujur ia sangat malu dan takut. Ia meruntuki dirinya sendiri.

"Kamu pacarnya dia?"

Tanya Hilman dengan suara meledek.

"Bu-bukan kak" Sahut Sasha gugup.

"Kenapa bilang dia ganteng?"

"Ka-karena d-dia em-mang gan-teng k-kak" jawab Sasha jujur membuat Hilman tertawa melecehkan diikuti para peserta MOS.

Sedangkan Ale, ia geram dan meruntuki gadis yang kini berdiri disampingnya.

"Ok! Sekarang perkenalkan diri kamu dan Kakak bakalan kasih hadiah spesial untuk kamu joget bareng dia"

ALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang