Dingin, kayak sifat kamu.
🥀🥀🥀
Sasha memejamkan mata. Kini, ia berada diatas kasurnya yang berukuran queen size, dengan AC yang menyeruakan udara dingin dan kamar yang didominasi dengan warna pink soft dan kuning muda. Pikirannya tentu tertuju pada 'perjodohan' yang baru saja dibicarakan sekitar dua jam yang lalu. Matanya terbuka lalu menerawang ke atas, ia membayangkan bagaimana ketampanan Ale tadi sungguh selalu diatas rata-rata. Haduh! Sasha benar-benar dibuatnya sulit tidur, kini Sasha memilih untuk membuka buku diary dan membiarkan isi hatinya itu tercurah dalam sebuah tulisan.
'Iqbaal Aleano. Lelaki tampan yang sudah aku sukai sejak kelas satu SMA, dan sebentar lagi menjadi suamiku hanya karena perjodohan itu. Dan Aku, Navesha Anindia adalah peran pengganti. Kisahku hingga saat ini cukup klasik, mengapa ku sebut seperti itu? Karena , kalian pikir saja. Perjodohan hanya karena urusan bisnis yang sedang diujung tanduk sudah biasa bukan? Tetapi, Aku tidak menyalahkan takdir. Mungkin ini sudah takdirku dipertemukan dengan 'jodoh' pada jalan seperti ini. Membahas jodoh, benarkah Iqbaal Aleano atau yang akrab kusapa Ale itu jodohku? Memang dia akan mencintaiku? Ah , Sasha jangan banyak berekspetasi. Karena realita tidak seindah ekspetasi. Oke, baik! Kalau begitu, mulai saat ini. Aku, Navesha Anindia memutuskan untuk tidak banyak berekspetasi mengenai Iqbaal Aleano si cowok cuek yang sudah ku incar hampir tiga tahun lalu. Aku hanya akan menjadi istri yang baik nantinya, karena takut masuk neraka. Urusan dia balik mencintaiku atau tidak . Biarkan Tuhan yang menjawab. '
Jakarta, 19 Juli 2019
N.A[whatsapp]
Iqbaal Aleano
Kt bunda bsk gw hrs jmpt lo. Jd, g ada acra ngaret.Sasha membaca pesan tersebut dengan jantung yang super duper deg-degan! Bagaimana tidak? Sudah hampir seribu sembilan ratus tujuh puluh lima chat yang Sasha kirim untuk Ale sejak awal mengenal hampir tiga tahun ini tak pernah dibalas bahkan dibaca saja tidak dan kini Ale lah yang mengirim pesan untuknya. Keajaiban yang sungguh luar biasa. Bahkan Sasha pikir esok ia harus mengadakan syukuran kecil-kecilan bersama sahabatnya itu dalam kata lain mentraktir. Sasha terharu hingga kini ia meneteskan air mata. Senang sekali rasanya, jika ada almarhumah Nina sang bunda disini tentu Sasha akan menceritakan bagaimana ia bahagia karena di chat oleh lelaki impiannya.
Navesha Anindia
Iya Ale, Aku gak akan ngaret.
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk chat .
Semoga mimpi indah(Read) ✅✅
1 menit.. 2 menit.. 3 menit...
Tidak ada balasan, hanya ceklis dua biru. Sasha kuat? Tentu, sudah biasa. Justru aneh jika Ale membalas karena lelaki itu sangat dingin dan hanya berbicara seperlunya saja.
'Selamat tidur Sashanya Ale, Mimpi indah'
Baru saja terpejam. Sasha malah berhayal seperti itu.
'Semoga , suatu saat nanti. Aamiin' akhirnya Sasha terpejam dan membiarkan dirinya hanyut dalam alam mimpi.
🥀🥀🥀
Malam ini rasanya Ale sulit tidur, ia hanya membayangkan bagaimana nasibnya jika perjodohan itu dilaksanakan. Haruskah ia menyakiti Sasha hanya karena egonya? Ale pungkiri ia memang lelaki jahat jika harus melakukan hal itu. Namun disisi lain, ia memikirkan kebahagiaannya. Semesta dan semestanya bukanlah Navesha Anindia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESHA
Fanfiction"Gak logis emang, tapi kalau udah takdir mau gimana lagi" ALESHA Baper,bahagia, sedih, kecewa akan ada disini. Selamat menikmati ceritaku 💕 -Kamis, 4 Juli 2019- With Love, Shafira Salsyabila.