[23] Our Daily

174 14 3
                                    

Terindah, meski sederhana. Itulah Kita—aku dan kamu.

***

Pagi yang biasanya cerah kini dihujani rintik hujan yang belum usai sejak malam. Sasha masih setia dengan kasurnya, sementara Ale sudah siap-siap untuk pergi kuliah. Ya, waktu telah berlalu secepat itu. Meninggalkan banyak kenangan di masa lalu. Masa-masa dimana Sasha memperjuangkan suami yang sudah bersamanya hampir 4 tahun belakangan ini.
Terasa cepat, namun setiap hari bahkan menitnya dihiasi kisah baru yang mungkin tidak dirasakan kebanyakan orang. Menikah di usia sangat muda, memang bukan hal yang dianjurkan. Tetapi inilah takdir mereka yang menikah di usia muda , bahkan sangat muda. 
Sasha masih setia dengan gadgetnya, menatap suami tercintanya yang kini sedang menyemprotkan parfum beraroma maskulin.

"Uhuk..uhuk.." Sasha batuk mencium aroma parfum Ale yang begitu menyengat.  "Kamu pakai parfum banyak banget, mau ketemu siapa sih di kampus?" Ujar Sasha sambil menatap Ale dengan tajam.

Ale terkekeh mendengar ocehan istrinya. Sudah ia tebak pasti, Sasha cemburu.  Matanya langsung menatap Sasha.

"Kenapa sih? Emang gak boleh ya kalau akunya wangi??" Ucap Ale yang kini duduk di pinggiran kasur. Tangannya mengelus rambut Sasha yang terurai berantakan karena ulahnya semalam.

Sasha menatap Ale sambil mengerucutkan bibirnya, tangannya memegang baju Ale. Kemudian hidungnya ia dekatkan ke baju Ale. "Ini sih ke wangian tau, nanti cewek-cewek deketin kamu gimana?!" Protes Sasha dengan intonasi yang ia buat seperti marah.

Ale tertawa dan langsung menarik tengkuk Sasha agar memeluknya. "Cemburuan banget ya sayangnya  Ale, gemes" Tangan Ale mengelus rambut Sasha.

"Pengap le lepasin" Protes Sasha yang mencoba menjauhkan tubuhnya dari pelukan Ale.

Ale semakin mengeratkan pelukannya. "Gapapa biar wangi aku campur sama wangi kamu. Jadi ga ada cewek-cewek yang deketin" Ucap Ale yang kemudian meregangkan pelukannya sambil menatap Sasha.

Sasha mengalihkan pandangannya, ia tersipu. Setiap hari selalu ada saja tingkah romantis Ale.

"Yaudah sana ke kampus, nanti telat" ucap Sasha yang mulai bangun dari kasur.
Ale pun mengikuti langkah Sasha, memeluk Sasha dari belakang.

"Aku ke kampus dulu ya Istri, baik-baik di rumah"

Cup

Satu kecupan berhasil mendarat di pipi Sasha, membuat Sasha semakin salah tingkah. Suaminya begitu menggemaskan.

"I love you" lanjut Ale dengan suara deep voicenya namun lembut.

Sasha hanya mengangguk. "Me too"

"Kok cuma me too?" Protes Ale.

Sasha menatap Ale "terus maunya di jawab apa hm?" Tanya Sasha sambil berjalan ke arah pintu untuk mengantar suaminya sampai depan mobil.

"I love you too sayang, gitu kek" Jawab Ale dengan logat yang seolah-olah ngambek.

Mereka berdua sudah sampai di depan mobil. Sasha mengelus wajah Ale, kemudian ia terkekeh. Suaminya ini menggemaskan , bahkan ketika sedang protes.

"Hati-hati di jalan ya Sayang. I love you too"

Cup

Sambil sedikit jinjit,Sasha mencium bibir Ale sekilas.  "Semangat kuliahnya" Lanjutnya sambil mengelus pipi Ale.  Kemudian memeluk Ale erat.

"Hmm aku gamau ditinggal kamu kuliah" kata Sasha dengan manja.  "Kenapa jadwal kuliah kita beda ya?" Gumamnya.

Ale mengelus rambut Sasha dengan penuh kasih sayang. "Besok aku temenin kamu kuliah ya, aku anterin. Aku tungguin"

Sasha menatap wajah Ale sambil mengangguk. "Ok. Kamu pulang kuliah langsung ke workshop?" Tanya Sasha.

"Iya , sebentar paling. Cuma ngecek. Gapapa kan?"

Sasha menganggukan kepalanya "gapapa, asal pulangnya beli makanan." Ucap Sasha sambil terkekeh.

"Semua makanan kesukaan kamu, aku beliin. Yaudah aku berangkat dulu ya sayang" pamit Ale yang langsung mencium puncak kepala Sasha  , menghirup aroma apple di rambutnya.

"Ale.. pulang cepet ya, sepi kalau ga ada kamu" gumam Sasha dengan manja yang membuat Ale memeluknya gemas.

"Iya sayang.." jawabnya sambil memeluk erat Sasha. Kemudian ia masuk ke dalam mobil. Duduk di jok pengemudi, menyalalan mesinnya , membuka kaca jendela mobil lalu menyalakan klakson dan pergi dari pekarangan rumah.

"Bye sayang" ucap Ale sambil melayangkan kiss byenya. Membuat Sasha menghela nafas beratnya. 
Karena sebenarnya ia enggan ditinggal Ale.  Jika bisa membuat jadwal kuliah sendiri, ingin rasanya semua jadwal mereka disamakan.

Namun sayangnya, Ale dan Sasha berbeda jurusan. Ale di manajemen bisnis sedangkan Sasha di fashion design. Keduanya memiliki talent yang berbeda. Dulu Sasha dijuluki gadis culun, tetapi siapa sangka kini dirinya mengambil jurusan fashion design bahkan sudah memiliki bisnis butik dengan selera fashion korean style.
Terkait Ale, suaminya itu kini sedang menjalankan bisnis di bidang desain interior. Ia sudah memiliki workshop dan juga coffe shop. Terlahir menjadi anak dari keluarga yang serba berkecukupan membuat peluang Ale membuka bisnis semakin besar. Berbeda dengan Sasha yang mengumpulkan modal awalnya dari hasil kerjanya sebagai content kreator.

****

Sasha memulai kegiatannya dengan membereskan rumah. Menjadi mahasiswi sekaligus ibu rumah tangga tidaklah mudah. Perlu banyak mengatur waktu .Terlebih Sasha seorang influencer. Namun, Sasha dapat menjalankannya dengan baik.

Drt.. drt ..

Handphone Sasha berbunyi, menandakan telefon masuk.

'Mama mertuaku'

Dengan senyuman Sasha mengangkatnya.

"Assalamualaikum Ma" salam Sasha.

"Oke ma, Sasha siap-siap dan langsung kesana ya."

"Gapapa ma, ga ngerepotin kok"

"Iya mama Sayang.. waalaikumsalam.."

Sasha menutup telefonnya dengan senyuman. 

"Aaa senangnya mau jemput Zio"

Zio adalah keponakan Ale, tentunya keponakan Sasha juga. Mama mertuanya meberitahukan jika besok Zio akan dititipkan sehari di rumah Sasha dan Ale. Sangat kebayang bukan bagaimana senangnya Sasha akan menjadi orang tua sehari. Ia samgat tidak sabar bagaimana hectic dan serunya mereka menjadi orang tua. Terlebih melihat Ale berperan menjadi seorang ayah.

Sasha mengetik pesan untuk dikirimkan ke whatsapp Ale.

'Sayang Aku mau ke rumah Mama sekarang, jemput Zio. Nanti kamu pulangnya ke rumah Mama ya'

Send~~~~

Bersambung^^

Ada yang kangen ga? Absen duluu dong komennya, makasih ya buat yang setia nunggu!!💖💜🥹

ALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang