Aku bukan prioritas. Aku hanya orang baru yang kedatangannya tidak diinginkan. Jadi wajar jika Aku selalu di nomor duakan.
Terimakasih untuk 1k readers jangan lupa ya vote dan kommentarnya biar aku semangat lanjut cetita💕💕
🥀🥀🥀
Sasha memasuki butik seorang diri. Dilihatnya Tante Nala dan Bunda Dian sudah menunggu disana, mereka menyambut Sasha gembira. Namun, saat menyadari Sasha hanya datang seorang diri salah satu dari mereka bertanya.
"Lho sayang, kok kamu sendirian? Ale mana?" Bunda Dian bertanya dengan wajah bingungnya. Mencari keberadaan sang putra.
"Iya Bunda. Ale ada keperluan penting sebentar, nanti dia kesini" Jawab Sasha dengan ramah.
"Keperluan apa nak? Itu anak ada-ada aja deh" Bunda Dian nampak sebal.
"Mungkin, ada pelajaran tambahan Bunda di kelasnya. Jadi , Ale gak bisa bareng Sasha dan nanti nyusul" Jawab Sasha meyakinkan Bunda Dian.
"Oh, begitu. Yaudah yuk, kita fitting bajunya."Ajak Bunda Dian sambil tersenyum. Sasha mengangguk, sedangkan Tante Nala hanya mengikuti saja calon menantu dan mertua ini. Mereka memang tampak sudah sangat akrab.
"Sha, kamu mau gaun warna apa?" tanya Bunda Dian sambil memilih beberapa gaun.
"Kalau Sasha sih maunya putih Bun untuk akadnya. Kalau resepsinya boleh tuh pastel atau kuning muda" Jawab Sasha mengungkapkan keinginannya.
"Ya sudah, kita coba ketiga baju ini ya. Nal kata kamu bagus gak?" tanya Bunda Dian kepada Tante Nala.
"Bagus Bun, udah pilihan yang cocok itu. Sasha pasti cantikkk sekali" Jawab Tante Nala antusias. Tante Nala menyebut Bunda Dian dengan sebutan Bunda karena membahasakannya untuk Sasha.
"Oke. Kalau gitu, coba ini ya sayang. Kamu suka kan?" tanya Bunda Dian memastikan kepada Sasha.
Sasha mengangguk "Suka Bunda, sebentar Sasha cobain ya" Jawab Sasha.
Pelayan tersebut membawakan gaun Sasha menuju fitting room. Lalu, Sasha mencobanya satu persatu.
Sasha keluar dari fitting room dengan gaun putih menjuntai yang simple namun mewah. Ia terlihat bak bidadari, membuat Bunda Dian dan Tante Nala berdecak kagum.
"MasyaAllah cantiknya menantu Bunda" Bunda Dian memuji kecantikan Sasha yang bertambah dua kali lipat.
Diikuti Tante Nala "Iya ya Bun, cantik banget keponakanku" Puji Tante Nala dengan kagum.
Sasha terkekeh, ia mencoba tersenyum bahagia. Meski dalam hatinya terus membayangkan Ale tengah bahagia bersama Zeany. Apakah lelaki itu memikirkannya juga? Sepertinya tidak. Detik selanjutnya Sasha melihat calon pengantin lain datang memasuki butik ini bersama kedua ibu-ibu di depannya.
"Pokoknya Aku mau kamu pakai gaun Pink, kamu pasti cantik banget sayang" sambil merangkul perempuan itu, sang pria mengungkapkan keinginannya.
"Aku mau biru tapi yang" Jawab sang perempuan protes.
"Yaudah dua warna itu deh. Gemes sama kamu" sang pria mencubit pipi calon istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESHA
Fanfiction"Gak logis emang, tapi kalau udah takdir mau gimana lagi" ALESHA Baper,bahagia, sedih, kecewa akan ada disini. Selamat menikmati ceritaku 💕 -Kamis, 4 Juli 2019- With Love, Shafira Salsyabila.