[24] Play Ground

156 8 0
                                        

Bermain bersama itu menyenangkan, tetapi kita tidak bisa memprediksi apakah saat bermain penganggu akan datang?

***

Usai memberitahu Ale untuk menjemputnya di rumah orang tuanya. Sasha menyambut hangat Zio yang saat ini berada dipangkuannya.

"Aunty Sha" dengan ucapan yang masih belum terlalu jelas pelafalannya , Zio menyapa Sasha dengan hangat.

Sasha tersenyum sumringah "zio sayanggg.." kata Sasha sambil memeluknya.

Zio memberikan beberapa biskuit yang ada dihadapannya, kemudian meminta Sasha untuk memakan biskuit tersebut.

"Aaaa aunty" Zio menyodorkan biskuit tersebut.

"Amppp.." Sasha mengunyah biskuit tersebut. Kemudian sambil menemani Zio bermain, Mama Ale datang dengan membawa beberapa camilan.

Duduk bersama Sasha dan Zio di ruang tengah. "Sha, gimana kamu happy sama Ale?" tanya Mama Ale dengan tatapan sayangnya. 

Sasha menatap ke arah mama mertuanya "Aku happy mah, happy banget. Ale yang aku perjuangin dari awal sekarang jadi milikku" Kekeh Sasha sambil tersenyum.

Mama Ale ikut tersenyum "Syukur Alhamdulillah, mama seneng dengernya. Oh ya kamu mau makan apa? Yuk makan bareng mama" ajak mama ale dengan semangatnya.

"Sasha akhir-akhir ini lagi kurang nafsu makan mah, lagi mau ngemil terus. Nih dari tadi Sasha cemilin biskuit zio. Mama makan aja , Sasha temenin" Jawab Sasha menghargai.

"Yaudah mama makan dulu ya, kamu kalau mau makan nanti makan aja oke" kata Mama Ale sambil jalan ke dapur.

"Siap mah" Jawab Sasha.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 20.00 wib. Selepas sholat isya , Sasha menemani zio di kamar yang sebelum menikah Ale tempati. Kemudian mereka berdua sama-sama terlelap.

"Ma.. assalamualaikum" sahut Ale yang baru saja pulang kuliah sekaligus mengurus bisnisnya.

"Eh ale udah pulang" Jawab Mama yang sedang menonton televisi, tentu sambil dipijat oleh Mbak Sumi. Asisten rumah tangga yang sudah bekerja di rumah Ale selama 17 tahun.

Alepun menyalami mamanya, dan menyapa Mba Sumi. Kemudian dia duduk disamping Mamanya.
"Sasha mana ma?" Tanya Ale sambil menatap mamanya , kemudian mengambil donat yang ada di meja.

"Cuci tangan dulu" Mamanya memperingati.

"Kan pakai tissue, ma Sashanya Ale dimana?" ale kembali bertanya.

"Di kamar kamu sama zio, dari tadi zio gamau lepas sama auntynya" Jawab Mama.

Kemudian Ale bangkit dari duduknya dan langsung menuju kamar atas. Tepat dimana Sasha dan Zio berada.

"Sayang" Ale membuka pintu kamar yang tidak terkunci secara perlahan. Tanpa sahutan ia melihat Sasha dan Zio yang masih terlelap.

Ale tersenyum menatap raut wajah Sasha yang menggemaskan. Mereka tampak seperti Ibu dan Anak. Sebelum menghampiri Sasha dan Zio, Ale memutusukan untuk mandi. Setelah mandi , Ale menghampiri Sasha yang masih tertidur.

Cup

Sambil mengelus rambut Sasha, Ale mengecup pelipisnya. Harum vanilla menyeruak di hidung Ale.

"Sayang aku udah pulang" ucap ale lembut ditelinga Sasha.

Kelopak mata Sasha mulai terbuka. Kemudian tangannya mencari tangan Ale untuk di ciumnya.

"kangen.." kata Sasha yang kemudian bangun , memeluk Ale.

"Aku juga" jawab Ale terkekeh sambil mengelus punggung Sasha.

"Aku laper tapi aku ngantuk" Jawab Sasha yang masih memeluk Ale dengan erat.

"Mmm wangi" Lanjutnya.

Ale terdiam kemudiam mencium lebih lama aroma rambut Sasha. "Jadi mau makan, mau bobo atau mau manja sama aku hm?" tanya Ale dengan lembut.

"Mau di peluk kamu" Jawab Sasha yang semakin mengeratkan pelukannya.

Ale pun semakin mengelus punggung Sasha. Istrinya memang selalu manja seperti ini dan ia suka.

***

Keesokan harinya. Tepat dihari Jumaat.

Setelah semalam memutuskan untuk menginap di rumah orang tua Ale. Hari ini karena tidak ada jadwal kuliah , Sasha dan Ale memutuskan untuk membawa Zio bermain ke play ground.
Setelah itu , Zio meminta untuk menginap di rumah Ale dan Sasha. Tentu Aunty dan Unclenya itu mengiyakan.

"Aunty, io mau naik prosotan" Zio mengajak Sasha untuk naik prosotan.

"Om Ale, videoin io dan aunty Sha yaa"  Alepun menuruti keinginan keponakannya itu.

Mereka terjatuh ke bola-bola setelah naik prosotan, Sasha tertawa gembira bersama Zio. Alepun ikut gembira melihatnya.

"Om ayo kita foto bertiga" Ajak Zio kepada aunty dan unclenya.

Mereka pun foto bertiga dengan pose Sasha dan Ale yang mencium Zio bersamaan.

Kurang lebih 1 jam mereka bermain di play ground . Zio yang sudah lelah kini meminta Ale menggendongnya. Sebagai uncle yang baik tentu Ale menurutinya.

"Pegel ga sayang?" tanya Sasha sambil menatap Ale. Ale akting mengiyakan.

"Pegel banget, zio berat" Kata Ale sambil akting pura-pura menangis.

Zio merengek "huh... om ale juga ndut" Kata Zio sambil menatap Ale sinis.

"Om Ale, secakep ini kamu katain ndut? Zio yang ndut" Ale menimpali Zio dengan kekehannya.

Uncle dan keponakan ini memang suka bercanda. "Om ale elek" Kata Zio menimpali.

Sasha hanya terkekeh " ga boleh gitu, ayo maafan. Jangan kata-kataan gitu. Aunty Sha ga suka. Ayo Om Ale minta maaf, zio juga minta maaf" perintah Sasha menjadi penengah mereka.

"Maaf ya Om Ale" Ucap Zio dengan polosnya yang kemudian mengeratkan pelukan gendongnya ke Ale.

"Om ale juga minta maaf. Om bercanda, zio anak baik anak pintar. Sekarang kita mam yaa. Zio laper kan?" tanya Ale yang langsung mendapatkan anggukan Zio.

Akhirnya mereka pun sampai di restoran Sushi terkenal. Kebetulan ketiganya menyukai Sushi jadi mereka memutuskan untuk makan di restoran Sushi. Memesan melalui scan barcode yang sudah tersedia.

"Zio senang gak hari ini?" Tanya Sasha pada Zio yang saat ini sedang duduk manis sambil memainkan mobilannya.

Zio tersenyum "seneng dong aunty" Jawab Zio. "Om Ale,Zio mau pipis" Kata Zio sambil menatap Ale.

Ale dengan sigap langsung mengajak Zio ke toilet. "ayo kita ke toilet. Sayang kamu tunggu sini ya" Ucap Ale yang langsung menggandeng tangan Zio.

Kurang lebih sekitar 15 menit mereka ke toilet. Sasha menunggu sambil melihat akun bisnis fashion onlinenya yang saat ini cukup banyak pesanan. Tidak lama dari itu, Zio dan Ale datang dengan Zio yang membawa cokelat ditangannya.

"Aunty Shaa, zio punya cokelat" saat Sasha sedang mengamati penjualan toko onlinenya. Zio menghampirinya sambil membawa cokelat.

Sasha tersenyum "wahhh.. zio beli dulu tadi ya sama om Ale?" Tanya Sasha sambil mengelus pipi Zio.

"Tadi ada aunty yang kasih ini, iya kan Om Ale?" Jawab Zio dengan polosnya.

Sasha menatap Ale seperti mengisyaratkan siapa aunty yang dimaksud Zio. Ale diam tak bergeming.

"Temen aku sayang, nanti aku jelasin" Jawabnya.

"Siapa?" Tanya Sasha dengan ucapan yang pelan namun seperti menusuk.

Kemudian makanan datang, mengharuskan mereka menunda pembicaraan 'aunty' yang dimaksud Zio tadi.

Bersambung~

Hi? Gimana akhir tahun kalian semoga menyenangkan ya!!🩷🤍

ALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang