Maaf Sha- Ale
🥀🥀🥀
Sejak kepergian Ale tadi sore Sasha tidak beranjak dari sofa ruang tamu,dan kini jam sudah menunjukkan pukul 9 malam ia belum makan sesuap nasipun selain burger yang tadi ia makan bersama Ale. Beberapa kali Sasha menghubungi Ale, namun handphone lelaki itu tidak aktif. Karena tadi saat sedang dimainkan Sasha pun baterainya tersisa sedikit. Sasha mencoba menghubungi Indira agar bantu menanyakan kepada Ken, namun Indira memberitahu Sasha jika Ken pun tidak tahu Ale dimana. Akhirnya Sasha memutuskan untuk menuggu tanpa kepastian.
"Kamu kemana sih Le?" Sasha mendengus frustasi melihat layar handphone yang tidak kunjung menampilkan pesan masuk dari Ale. Sasha hanya berharap Ale baik-baik saja dimanapun berada.
Deg..
Jantung Sasha seperti berhenti saat melihat insta story Zeany yang baru saja gadis itu unggah. Sasha melihat pemandangan yang benar-benar tidak ingin ia lihat. Ale tertidur duduk disamping ranjang rawat rumah sakit. Jadi..Sasha mulai paham. Ternyata Ale mengkhawatirkan Zeany, saat tadi ia terburu-buru untuk pergi. Dan sepersekian detik kemudian air mata Sasha mengalir. Sesak sekali rasanya dibohongi. Sasha tidak menyangka jika Ale akan sekhawatir itu saat sesuatu terjadi kepada Zeany.
"Kamu bohong" Lirih Sasha sambil menangis sesegukan.
Lengkap sudah rasa sakit Sasha dengan hujan yang turun malam ini. Sasha pikir, Ale benar-benar ada keperluan mendadak tetapi nyatanya lelaki itu malah menemui Zeany. Mantan terindah yang memang mendominasi hatinya.
Sasha melihat makanan yang tadi dibelinya dengan Ale sudah dingin dan sudah tidak indah seperti tadi siang, lalu ia menatap orange jus yang seharusnya diminum oleh Ale dengan tatapan sendunya.
"Aku laper nungguin kamu pulang, tapi kamu inget Aku aja enggak"
Sasha menatap makanan dihadapannya penuh sendu, karena Sasha menghargai makanan . Akhirnya meski sudah tak selera ia tetap memakannya.
Sasha melahap nasi dengan air mata yang terus mengalir di pipinya. Sakit, sekali rasanya di bohongi.
"Harus makan yang banyak Sha, sakit hati juga butuh energi"
Lirih Sasha dalam hatinya. Sasha terlihat sangat kacau. Dibohongi adalah hal yang sangat ia benci dan lagi-lagi Ale melakukan hal itu.
Setelah makan, Sasha bergegas ke kamar untuk menyiapkan baju sekolah untuknya dan Ale meski kemungkinan besar besok Ale tidak sekolah karena menemani Zeanynya tetapi sebagai seorang istri Sasha harus tetap menjalani apa yang seharusnya menjadi tugasnya.
Sasha menyiapkan buku untuk Ale, meski ia tahu suaminya malas belajar tetapi Sasha akan berusaha agar Ale berubah dan lebih giat belajar. Terlebih sekarang mereka sudah mau menghadapi ujian nasional. Sasha melihat buku Ale yang kosong tanpa coretan, lalu akhirnya pada lembar pertama Sasha menempelkan notes untuk Ale. Notes tersebut berisi:
"Semangat belajarnya ya Le, untuk masa depan kamu juga meskipun mungkin bukan sama Aku" -Sasha
Sasha menuliskan kalimat tersebut tentu saja dengan air matanya yang mengalir. Sakit dan sesak sekali jika mengingat sekarang Ale sedang bersama mantannya. Setelah Sasha menyiapkan peralatan sekolah untuk Ale dan dirinya besok menyambut hari senin, Sasha memutuskan untuk bersih-bersih karena harus tidur. Takut esok ia bangun kesiangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALESHA
Fiksi Penggemar"Gak logis emang, tapi kalau udah takdir mau gimana lagi" ALESHA Baper,bahagia, sedih, kecewa akan ada disini. Selamat menikmati ceritaku 💕 -Kamis, 4 Juli 2019- With Love, Shafira Salsyabila.