(COMPLETED)
Semarang dan orang-orang yang menguras perasaan.
• vriendschap (Belanda)
(n) per•sa•ha•bat•an
Started : Dec 2018
Finished : Dec 2019
cover background cr babyseni
edited by gizagee
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
And it's killing me, me to say I am fine, When I really mean, mean to say... You're my all and more.
Lauv - Breathe
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
February, 2018
"Cikriiiiw ! Udah lama disini ? Hehehehe maafin gue ya ganteng ! Biasa, gue ketiduran dikelas" Elgi tersenyum dengan menampakkan gigi yang membuat pipi tembemnya naik dan mata monolidnya terlihat segaris.
"Cikriw, panggilan baru lagi. Kemaren Cokro, gak ada yang keren" lelaki tinggi didepan Elgi menatap kesal dengan rokok yang tersisip dijarinya.
"Ih Cokro itu keren ! Kamu tau gak Cokro Aminoto ? Pahlawan Indonesia yang di julukin Raja Jawa tanpa mahkota sama Belanda saking kerennya dia. Pelopor pergerakan organisasi di Indonesia, nah lo kan keren tuh ! Student Centernya kampus, banyak fans , keren banget kayak Cokro Aminoto !" Cakra tak bisa menyembunyikan rasa geli di perutnya hingga ia meledakkan tawa kencang sambil memukul meja kayu yang ada di taman samping kampus Arsitek.
"Apaan dah student center, ada-ada aja lo, Elgi... Elgi. Hahahaha anjir dah sakit nih perut gue ketawa" Elgi hanya menumpu wajahnya dengan kedua tangan melihat Cakra tertawa tanpa henti. Setelah sebulan lalu ia menemani pria itu, Cakra seperti kehilangan semangat hidupnya, akhirnya Ia bisa melihat Cakra tertawa selepas ini.
Bulan lalu, sejak mereka saling mengenal dan menjadi sahabat seperti sekarang, untuk pertama kalinya Elgi melihat Cakra sehancur itu. Laki-laki yang terlihat seperti tidak mempunyai beban dalam hidupnya ternyata menyimpan sesuatu yang tak bisa ia ceritakan kepada siapapun. Ketika ia menjadi tempat bercerita teman-temannya, ia malah menyimpan dan memendam masalahnya sendiri.
Di hari itu juga Elgi tau sebuah rahasia yang tak pernah Cakra ceritakan kepada siapa-siapa termasuk Reya. Yang Elgi lihat hari itu bukanlah Cakra yang gagah berdiri saat memimpin para mahasiswa di acara kampus saat menjadi kahim dulu, bukan Cakra yang kokoh berdiri seperti saat berada dilapangan basket, bukan juga Cakra yang bersinar seperti saat ia dipanggung. Ia Cakra yang hancur tak punya tempat bergantung bahkan untuk menahan dirinya sendiri.