(COMPLETED)
Semarang dan orang-orang yang menguras perasaan.
• vriendschap (Belanda)
(n) per•sa•ha•bat•an
Started : Dec 2018
Finished : Dec 2019
cover background cr babyseni
edited by gizagee
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
So I'm gonna love you like I'm gonna lose you And I'm gonna hold you like I'm saying goodbye Wherever we're standing I won't take you for granted 'Cause we'll never know when, when we'll run out of time
Meghan Trainor ft John Legend - Like I'm Gonna Lose You
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Agustus, 2018
Reya
Bagi orang yang mudah beradaptasi dengan orang baru, gampang bagi dia untuk menerima siapapun masuk ke dalam hidupnya.
Tanpa peduli dampak dan perubahan apa yang akan di berikan orang tersebut, kesan apa yang akan ditinggalkan, atau sesulit apa untuk melupakan jika suatu hari orang tersebut memilih pergi.
Bagi sebagian orang, mereka mudah menerima.
Dan cepat melupakan.
Tapi bagi gue, gak segampang itu. Gue belum berdamai dengan kehilangan.
Melupakan, sabar, dan ikhlas adalah sebuah proses, masing-masing orang memiliki waktunya tersendiri, ada yang cepat berdamai dengan luka, ada yang enggak.
Mungkin gue termasuk orang yang butuh waktu lama untuk menerima kehilangan, karena memang sesulit itu bagi gue.
Kehilangan Ayah bagaikan titik balik dari kehidupan gue, semuanya berubah sejak Ayah pergi.
Rasanya Ayah membawa seluruh diri gue pergi bersamanya. Gue kayak hidup segan mati tak mau.
Waktu SMP, temen-temen gue semuanya prihatin dan bersimpati, tapi terpuruknya gue semakin lama membuat mereka lelah untuk sabar menghadapi gue dengan segala rasa kehilangan serta sulitnya untuk diajak berdamai dengan keadaan.
Mereka bosan, lalu satu persatu pergi.
Waktu SMA pun sama, mereka yang awalnya baru tau kalau Ayah gue meninggal, ikut prihatin. Namun waktu memang dapat merubah manusia. Sampai akhirnya ada salah satu temen gue sampe bilang "Reya, mau sampe kapan sih lo begini ? Ayah lo udah tenang disana. Sampai kapan lo akan berkabung kayak ini ? Lo gak capek menangisi Ayah lo terus setelah bertahun-tahun dia pergi ?"
