•all i do is wait

742 127 11
                                    

Oktober 2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oktober 2018

Alvaro

Apa rasanya diterima ?

Menyenangkan.

Apa rasanya diterima ketika lo takut untuk di tolak ?

Lebih menyenangkan lagi.

Saat pertama kali gue melihat Reya di halaman PKM tahun 2015 lalu, gue kira semuanya akan berjalan lancar, gue kira akan mudah masuk ke kehidupannya sebagai orang asing yang belum pernah dia kenal sebelumnya. Berada di sisinya dan melakukan kegiatan-kegiatan yang kita senengin kayak di rumah sakit dulu.

Gue melukis untuk Reya

Dan Reya membacakan dongeng untuk gue.

Ternyata dugaan gue salah. Semuanya gak berjalan lancar seperti yang gue prediksi.

Dua minggu itu memang singkat, bahkan sangat singkat sampe gue gak bisa mengetahui lebih jauh tentang Reya. Namanya aja gue gak tau waktu itu. Begitupun Reya, yang dia tau nama gue cuma Al, tanpa ada rasa penasaran dalam dirinya untuk nanya siapa nama lengkap gue, siapa orang tua gue, dimana rumah gue, kita berdua cuma asik menghabiskan waktu untuk melakukan segala hal yang gue dan dia bisa lakukan saat itu.

Ketika gue berada di pesawat menuju ke Amerika saat itu, ada begitu banyak penyesalan dalam diri gue. Kenapa gue gak ngasih tau tentang gue ke Reya, kenapa gue gak mengorek lebih dalam lagi tentang dia.

Yang gue tau hanya namanya.

"Reyana Elara, itu nama lengkapnya" bahkan sampe detik ini gue masih ingat gimana hati gue seketika menghangat saat suster rumah sakit menyebut nama lengkapnya.

Lukisan yang udah gue siapin dari lama untuk dia akhirnya punya nama.

Lukisan planet Jupiter bernuansa kuning dan coklat.

"Elara"

Sebelum gue meninggalkan rumah sakit untuk pergi tanpa pamit, gue tulis ELARA dibawah lukisan itu sebagai tanda kalau gue sudah tau nama belakangnya sebagai jawaban dari kuis mendadak yang dia kasih.

Tapi sayang, gue gak bisa ngasih lukisan itu langsung. Gue menitipkan kertas berukuran kecil itu kepada suster untuk dikasih ke dia sebagai simbol persahabatan gue dan Reya.

Oh, bukan hanya simbol persahabatan bagi gue, tapi lebih dari itu.

Ada banyak harapan yang gue tanam diam-diam disana.

Mungkin suatu hari gue akan ketemu dia lagi.

Mungkin dia akan menemukan gue dengan bermodalkan lukisan itu.

Satu tahun di Amerika, gue buat ulang lukisan itu untuk gue sendiri sebagai cara gue untuk selalu mengingat Reya.

Satu tahun di Amerika, gue buat ulang lukisan itu untuk gue sendiri sebagai cara gue untuk selalu mengingat Reya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VRIENDSCHAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang