VRIENDSCHAP

•tell me why i'm waiting

Tell me why i am waiting for someone
That couldn't give a fuck about me ?

Timmies ft Shiloh - Tell Me Why I'm Waiting

November 2018

Reya

Memasuki bulan november cuaca Semarang selalu begini, sendu, lembab, karena setiap hari pasti hujan.

Gue duduk di tepi kasur menghadap ke jendela kamar. Akhirnya setelah hujan dari pagi, sore ini reda juga. Kamar gue berantakan oleh berbagai buku dongeng yang berserakan. Hari ini gue lagi males ngerjain proposal skripsi, males ngapa-ngapain, jadi gue habiskan waktu gue membaca puluhan koleksi dongeng gue.

Mata gue beralih ke sebuah buku dongeng yang tergeletak di sebelah bantal gue, berjudul Kilip dan Putri Bulan. Buku dongeng yang dibacakan Varo untuk gue bulan lalu.

Gue merebahkan diri dan menatap ke langit-langit kamar. Ada wall lamp dengan bentuk bintang berserakan disana, hadiah dari Cakra.

Pikiran gue langsung aja di penuhi oleh dua orang laki-laki itu.

Alvaro dan Cakra.

Kenapa sih mereka ?

Kenapa sih gue ?

Kenapa kita bertiga jadi kayak gini ?

Kembali jujur dan membuka diri kepada orang lain setelah apa yang gue alami sangat gak mudah, ketika gue membuka diri kepada orang tersebut, jujur terhadap segala hal yang gue alami, berarti gue sepenuhnya percaya kepada orang itu, gak ada yang gue tutupi, dan gue berharap orang juga begitu ke gue.

Ternyata benar, berharap ke manusia sama saja dengan memasukkan diri ke dalam lubang penuh kekecewaan.

Bisa-bisanya Varo bersama gue selama hampir 3 tahun tanpa ngomong ke gue siapa dia sebenernya ?

Dan Cakra, siapa cewek itu ? Gue gak masalah dia mau punya pacar, tapi kenapa gak pernah cerita ke gue ?

Lucu, ketika lo membuka diri sampai rasanya udah gak ada yang di tutupi, justru orang yang lo harapkan untuk bersikap sama ternyata penuh rahasia.