Langkah 2 pasang kaki terlihat sejajar menapaki koridor sekolah yang sudah lumayan ramai dengan siswa-siswa.
Salah seorang diantara mereka terlihat tidak tenang. Sedari tadi dia terlihat seperti mencari sesuatu.
"ada apa Tzuyu? Kau mencari sesuatu?" tegur gadis yang terlihat lebih pendek dari si gadis Kim. Kang Seulgi.
"aku mencari Jihyo"
Seulgi terlihat terkejut. "mwo? Jihyo?"
Tzuyu mengangguk dengan kepala yang masih mengedar dan sesekali membalas senyuman para siswa yang terpana akan dirinya.
"saat aku bangun tadi, dia tidak berada di kamar" ujar Tzuyu
Terdengar helaan napas Seulgi. "kau seperti tertarik padanya. Kau menyukainya?"
"mungkin..."
"Yakk!" Seulgi menghentikan langkah mereka. Tangannya memutar tubuh Tzuyu untuk menghadapnya. "kau yakin menyukainya? Matamu tidak salah kan?"
Tzuyu sedikit terkekeh."memangnya kenapa? Karena kecupuannya itu?"
Seulgi mengangguk. "kau anak pemilik sekolah Tzuyu dan Visualmu itu akan terbuang sia-sia jika bersama dengannya. Dan ini baru hari kedua kau disini. Bukannya itu terlalu cepat?"
"aniya. Kau salah Seulgi. Dia memiliki kecantikan yang tersembunyi. Dan apa salahnya jika aku menyukainya dengan waktu sependek ini?" balas Tzuyu
Seulgi menghela napasnya lagi. "terserahmu saja kalau begitu. Dan gadis itu berada di perpustakaan saat ini"
Keduanya kembali melanjutkan langkah mereka menuju kelas
"dari mana kau tau?" heran Tzuyu
"semua orang tahu dia Kim. Di waktu kosong begini, dia suka ke perpustakaan"
Tzuyu terlihat mengangguk-anggukan kepalanya. "kalau begitu aku akan menemuinya. Bye. Sampai ketemu dikelas"
"Yak! Kim Tzuyu? " Percuma. Tzuyu tidak mendengar panggilannya.
Langkah Tzuyu terhenti ketika jalannya terbagi menjadi 3. Astaga, dia lupa kalau belum menghafal letak bangunan-bangunan sekolah ini.
Sedikit mendengus kesal dengan dirinya sendiri dan akhirnya memilih menahan seorang siswi yang kebetulan melewatinya.
Tzuyu menutup telinga akibat jeritan siswi itu.
Memangnya siapa yang tidak akan terkejut ketika visual sekolah sekaligus anak pemilik sekolah menghentikan langkahmu?
Kabar tentang Tzuyu memang telah beredar luas meskipun ini adalah hari keduanya.
"hey..kenapa menjerit? Aku tidak akan mencelakaimu. Aku hanya ingin bertanya"
Siswi itu terdiam terpaku. Matanya hanya fokus ke wajah Tzuyu.
"boleh beritahu aku arah ke perpustakaan?"
Gadis itu mengangguk dengan mata yang tidak pernah berkedip. Tangannya lalu terangkat menunjuk lurus kedepan.
"ada disana?" Tzuyu terlihat senang.
"gomawo" sambungnyaTzuyu masih terlihat heran ketika meninggalkan gadis itu. Apa reaksinya harus seperti itu ketika bertemu dengannya?
Tidak mau ambil pusing, Tzuyu semakin mempercepat jalannya. Tidak jauh didepan, terlihat tulisan library yang terpasang di depan pintu. Tzuyu membukanya. Library itu tampak sepi. Maklum saja, ini memang masih terlalu pagi.
Langkah semakin masuk lebih dalam. Senyum mengembang ketika melihat gadis yang dicarinya sedari tadi. Tzuyu mengambil tempatnya di depan gadis itu tanpa permisi.