2 minggu kemudian....
Jam telah menunjukkan pukul 09.00 malam. Sebuah apartement yang sedari pagi tadi kosong kini telah terisi kembali oleh kedua penghuninya.
"Tzuyu, jangan langsung tidur. Bersihkan dulu badanmu" Jihyo nampak bertolak pinggang melihat ulah kekasihnya itu setelah mereka tiba di apartement.
"Aku tak mau mandi. Aku lelah sayang" balas Tzuyu
"Yak! Bangun sekarang juga!"
Tzuyu merenggut. Ia bangun terduduk menatap kekasihnya.
"Wae? Kau marah padaku?" tanya Jihyo
Kepala menggeleng sembari kaki menyentuh lantai kamar.
"Mana bisa aku marah padamu" ucap Tzuyu lalu berjalan ke kamar mandi.Jihyo menatap punggung gadisnya itu yang berlalu melewatinya
"Jangan berendam terlalu lama. Ini sudah malam. Kau paham?"Tzuyu mengangguk lagi
"Iya sayang. Aku paham".
Jam telah menunjukkan pukul 22.05. Di mana Jihyo baru menyelesaikan aktivitas mandinya.
Mata menatap sebentar ke arah ranjang. Tzuyu berada di situ sembari memainkan handphone.
Pandangan kembali beralih ke depan dengan kaki melangkah ke arah meja rias.
Wajah didekatkan ke arah cermin memperhatikan wajah miliknya dengan tangan yang sibuk mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil.
"Sayang..." teguran dan pelukan hangat dari belakang itu mengambil atensi Jihyo.
"hm?"
"Kenapa kau lama sekali? Aku sudah sangat lelah"
"Kau bisa tidur lebih dulu. Aku masih harus mengeringkan rambutku"
"Shirreo! Aku ingin tidur dalam dekapanmu" Ucap Tzuyu sembari mengeratkan pelukannya dan semakin menenggelamkan wajahnya di cecuruk leher Jihyo. Dia juga tak memusingkan rambut basah kekasihnya itu.
"Sayang, rambutku basah. Lepas dulu pelukanmu"
Tzuyu menggeleng tanda menolak.
"Aku pakai hairdrayer dulu. Setelah itu kita tidur. Jadi lepaskan dulu pelukanmu"
Kalimat Jihyo barusan berhasil membuat Tzuyu melepas pelukan.
Gadis Kim itu kini memilih kembali ke arah ranjang. Duduk di pinggir ranjang dengan mata yang sibuk mengamati sang kekasih.
Beberapa menit berlalu dan Jihyo terlihat selesai dengan aktivitasnya. Ia bergegas ke arah ranjang. Karena Ia tau Tzuyu terus menunggunya.
"Ayo tidur" Jihyo memanggil gadisnya itu. Tzuyu terlihat tersenyum.
Dengan cepat Ia masuk kedalam dekapan Jihyo. Perasaan hangat kini tersalurkan.
"Ah~ nyamannya" ucap Tzuyu membuat Jihyo tersenyum
"Sayang?""hm?"
"Soal pernikahan kita.."
"kenapa?"
Tzuyu mendongak menatap kekasihnya
"Aku gugup~" ucapnyaJihyo kembali tersenyum
"Aku tak menyangka kau bisa merasakan gugup juga""Mwoya..Aku tak bercanda"
Kekehan kecil kembali menubruk indera pendengaran Tzuyu
"Iya-iya. Maaf sayang. Aku bercanda" ucap Jihyo