Bunyi bel pintu mengganggu indera pendengaran. Tubuh di bangkitkan dengan malas dari atas ranjang.
Sembari menahan sakit. Kaki melangkah ke arah pintu depan. Tangan terangkat membuka pintu.
"KIM TZUYU?!" Suara dengan intonasi terkejut itu hanya di balas dengan raut wajah biasa oleh sang pemilik nama.
"oh. Wae?"
"kau bertanya kenapa? apa yang kau lakukan disini? Keluar!"
"Hentikan Seulgi. Kalau mau masuk, Masuklah. Lukaku sakit. Aku harus berbaring" ucap Tzuyu
"Mwo? Yakk ini bukan tempatmu. Kalau mau berbaring pulang saja"
Tzuyu menghela napasnya lalu memilih meninggalkan gadis Kang itu.
"Yakk Kim Tzuyu!" Seulgi mengekor.
"Berhentilah berteriak. Lagipula aku dijinkan pemilik rumah. Jadi santai saja"
"Mwo? Jihyo mengijinkan? Itu tidak mungkin!"
Tzuyu mendaratkan bokongnya di sofa. Lalu berakhir dengan berbaring. Sebelah tangan masih berada di atas perut. Lukanya masih terasa sakit.
"Kau bisa telphone dia kalau kau tak percaya" Tzuyu menatap Seulgi yang masih berdiri
"Aku tak mau mengganggunya" Jawab Seulgi
"Ya sudah. Terserahmu. Dan, bukannya kau tau password apartement Jihyo ini? Kenapa malah membunyikan bel?" tanya Tzuyu
"Aku tau sopan santun meskipun aku tau dia tak ada di dalam juga"
Tzuyu terkekeh kecil dengan mata terpejamnya
"Bodoh" lirihnya pelan"Lalu kau! Kenapa bisa berada di sini?"
"Memangnya salah aku berada di tempat gadisku?"
"Mwo? Gadismu? Bermimpilah Kim Tzuyu!"
"Aku tak perlu melakukan itu lagi Seulgi. Karena mimpiku sudah jadi kenyataan!"
Seulgi tertawa meremehkan
"Jihyo tak akan menjadi milikmu lagi!"Tzuyu membuka mata. Ia menatap gadis Kang itu
"Kau salah. Dia sudah kembali menjadi milikku. Dan aku akan segera menikahinya""Berhentilah Kim. Dulu aku masih membiarkanmu. Tapi sekarang, aku tak segan-segan mengambil tindakan berbahaya jika kau bermaksud menyakiti Jihyo lagi" Ucap Seulgi menahan emosi
Tzuyu terbangun terduduk
"Ya. Lakukan itu kalau aku memang bermaksud mempermainkannya. Tapi saat ini, aku tak akan melakukan hal itu lagi. Aku bersyukur Jihyo masih menerimaku lagi. Dan akan ku jaga kepercayaannya itu padaku. Dan aku akan membahagiakannya""Jadi, Jihyo benar sudah.."
"Ne Seulgi. Aku dan Jihyo sudah kembali bersama"
"Ta..tapi bagaimana bisa? K..kau.."
"Itu karena kami saling mencintai" potong Tzuyu
"Mwo? Kau lupa apa yang kau lakukan beberapa tahun lalu? Saling mencintai katamu? Cih!"
"Dengar Seulgi. Aku tau aku benar-benar salah dengan apa yang terjadi 8 tahun lalu. Tapi semua itu ada alasannya. Dan Jihyo sudah tau. Dan dia memberiku kesempatan kedua" Tzuyu masih bersikap tenang
"Aku tau kau mencintai Jihyo. Pengorbananmu selama ini begitu besar untuknya. Aku berterima kasih untuk semua itu. Dan ku mohon, kau juga maafkan aku""Tidak segampang itu. Apa kau tau apa yang di lalui Jihyo selama ini karena perbuatanmu itu? Dia benar-benar tersiksa.Dan jika aku mengingat itu, aku begitu membencimu!"