Tawa terdengar dari Tzuyu hingga membuat Jihyo terheran bukan main.
Pelukan menjadi renggang bahkan nyaris terlepas.
"sayang wajahmu..." ujar Tzuyu masih dengan tawanya.
"Yak! Barusan kau menggodaku?" kesal Jihyo
"aniya sayang. Hanya saja wajah terkejutmu itu benar-benar lucu" jawab Tzuyu sembari menghapus jejak air matanya yang jatuh akibat kelebihan tertawa.
Jihyo mendengus kesal lalu memilih memunggungi gadis Kim itu lagi.
Kekesalannya kembali datang."sayang, mian-mian" Tzuyu berusaha memutar tubuh Jihyo agar kembali menghadap ke arahnya.
"Mianhae~" tutur Tzuyu ketika Jihyo kembali menatapnya.
"Kau terlalu banyak mengatakan maaf sedari tadi. Tapi kau terus menerus bertingkah menyebalkan" kesal Jihyo
"sayang, maaf eoh? Hanya saja tadi aku tidak bisa menahannya. Wajahmu terlalu menggemaskan saat terkejut"
"cih.." Jihyo berdecih.
"Itu salah mu juga. Kenapa harus seterkejut itu saat ku ajak menikah? Kau tidak mau menikah denganku?"
"Yakk babo! Siapa yang tidak akan terkejut jika tiba-tiba diberikan pertanyaan begitu, eoh?"
"Jadi, kau mau menikah denganku atau tidak?"
"shireo!" Jawab Jihyo cepat yang kembali memunggungi Tzuyu.
"yakk~" Tzuyu terkejut
"Kau tidak boleh menolakku. Kau harus menikah denganku" sambung gadis Kim itu memaksa."aku tidak mau!"
"Yahh Son Jihyo~" Tzuyu merengek seperti anak kecil. Bahkan menggoyang-goyangkan tubuh yang memunggunginya itu.
"kau bilang, kau mencintaiku. Kenapa lakukan ini padaku? Aku hanya ingin menikah denganmu!"Jihyo memutar tubuhnya. Mata menatap lekat si gadis Kim.
"Sekolahlah yang benar. Cari pekerjaan yang pantas. Lalu lamar aku" ucap gadis Son itu
"aku akan menerimamu saat itu" sambungnya membuat Tzuyu tersenyum."jinjja? Kau mau menikah denganku?"
Jihyo mengangguk.
"baiklah. Aku akan menuruti persyaratanmu itu. Asal kau janji jangan pernah meninggalkanku"
"ne. Aku janji. Dan hal itu berlaku juga untukmu"
Tzuyu mengangguk lalu bangun terduduk.
"Jja~ karena hari ini semua berjalan dengan lancar, kita harus jalan-jalan. Langit begitu cerah saat in–""aku tidak pergi" potong Jihyo
"mwo? wae~"
"aku terlalu lelah Kim Tzuyu. Dan semua itu karena ulahmu"
Tzuyu menghela napas pelannya. Dia mencoba bersabar. Dia paham itu memang salahnya hingga membuat Jihyo kelelahan akibat tangisan dan emosi yang menggerogoti pikiran.
Tubuh kembali dibaringkan di sisi gadisnya.
"Kalu begitu istirahatlah. Aku akan menemanimu" ujar Tzuyu
Jihyo menatap kekasihnya itu sebentar lalu menghapus jarak di antara mereka. Dia memeluk tubuh Tzuyu begitu erat.
Si gadis Kim pun membalas pelukan. Ciuman di puncak kepala juga tercipta.
"aku mencintaimu"
.
.
Jam menunjukkan pukul 4 sore. Tzuyu terbangun dari tidurnya. Siapa yang menyangka dia bakal ikut tertidur saat menemani Jihyo dan akhirnya terbangun saat hari sebentar lagi menjelang malam.