Kicauan burung telah terdengar. Mentari pagi juga telah bersinar memancarkan sinar hangatnya.
Tzuyu terbangun lebih awal. Senyumnya tiba-tiba mengembang dengan sendirinya meskipun matanya masih tertutup. Tangan posesif di pinggangnya membuatnya tidak ingin beranjak dari posisi ternyaman itu.
Mata berlahan terbuka. Wajah anggun dan tenang milik Jihyo menjadi objek pertama yang di lihatnya. Senyum kian membesar. Berlahan tangan terangkat mengelus wajah lembut milik Jihyo.
"ngh?" gerakan Jihyo membuat Tzuyu sedikit terkejut. Tangan terangkat dan menempatkan kembali di punggung si gadis Son. Menepuk-nepuknya berlahan berharap gadis itu tidak terbangun.
"sudah jam berapa?" tiba-tiba Jihyo berucap
"eoh? Kau sudah bangun?"
Jihyo membuka matanya. Iris matanya langsung membentur iris mata milik Tzuyu. Wajah terasa memanas. Kenapa gadis Kim ini begitu cantik meskipun baru saja bangun?
"wae?" tanya Tzuyu
"......." Jihyo terdiam
Tzuyu tersenyum melihat tingkah Jihyo.
Dia mengira gadis Son itu akan meneriakinya saat bangun. Malahan sebaliknya, Jihyo terdiam bagai patung. Menggemaskan!"masih ada waktu sekitar 2 jam sebelum ke sekolah. Tidurlah lagi" Tzuyu kembali menarik Jihyo yang sedikit meregangkan jarak mereka.
"e-eh?"
"ada apa?"
Astaga..
Wajah mereka terlalu dekat.
Ini..ini begitu memalukan."Jihyo-a? Ada apa, hm? Kenapa diam saja?"
"eoh? A-ani. gwencana. Sebaiknya aku bangun saj– eh?" Jihyo terkejut ketika Tzuyu menahanya untuk bangun.
"aku tau semalam kau tidak cukup tidur karena menjagaku. Jadi sebaiknya, sekarang kau kembali beristirahat. Masih ada cukup waktu" ujar Tzuyu merasa bersalah.
"a-aku baik-baik saja Kim"
Tzuyu menggeleng lalu menarik Jihyo kedalam pelukannya dan kembali berbaring. "aku akan menemanimu. Tidur saja. Akan kubangunkan sejam lagi" bisik Tzuyu lalu mulai mengelus lembut punggung Jihyo berlahan.
Jihyo menghela napasnya. Tzuyu memang benar, dia tidak cukup tidur karena berperang dengan detak jantungnya semalaman.
Akhirnya Jihyo mengalah. Tanpa sadar dia mencari kenyamanan di dada Tzuyu. Posisi ini ternyata begitu nyaman jika dinikmati.
.
Jihyo terlihat tidak bersemangat saat ini. Pelajaran selanjutnya benar-benar di bencinya.
Olahraga!
Dan parahnya, hari ini adalah pelajaran berenang. Hembusan nafas kasar dikeluarkannya sembari berdiri dari duduknya mengikuti teman sekelasnya yang lain menuju kolam berenang.
Kalau seperti ini, seharusnya dia mengikuti ucapan Tzuyu tadi untuk membolos. Lagipula, tidur dalam pelukan seorang Kim Tzuyu begitu nyaman.
.Jihyo terduduk di sebuah kursi tidak jauh dari kolam. Dia masih menggunakan seragam sekolahnya. Tidak mengikuti teman-temannya menuju ruang ganti untuk berganti pakaian.
"Jihyo?"
Teguran itu mengambil atensi Jihyo. Kepala mendongak ke atas. "ssaem?" kaget si gadis Son hingga membuatnya berdiri.
"kenapa belum mengganti bajumu?"
"ah itu ssaem..aku..aku ti–"
"Wahhh..." seruan tiba-tiba beberapa temannya yang telah berganti pakaian memotong ucapannya. Mata ikut melirik ke arah samping mengikuti arah pandang teman-temannya yang begitu terpana akan suatu objek.