Jihyo memasuki area rumah sakit Haesung. Diikuti Seulgi di belakangnya.
"Astaga. Jihyo tunggu.." Seulgi tiba-tiba menahannya sebelum masuk kepintu utama.
"wae?"
"Kau cuma pakai tanktop. Kau pikir ini Amerika?"
Jihyo menatap tubuhnya.
Ah. Dia lupa tadi telah melepas kaosnya."Ini pakai jeketku" Seulgi menyerahkan jeket yang di kenakannya.
Jihyo tersenyum
"Gomawo"Seulgi hanya menghela napasnya.
Setelah mengenakan jeket milik Seulgi, Jihyo melanjutkan jalannya.
Para petugas yang tadi berada di tempat kejadian terlihat mendekatinya. Di ikuti seorang dokter pria.
"Apa anda yang menangani gadis kecil tadi?" tanya dokter itu
"Ne" Jawab Jihyo
"Anda dokter yang hebat"
Jihyo tersenyum lembut
"Tidak. Aku biasa saja""Anda terlalu merend–"
"Dr.Jihyo" sebuah suara memotong ucapan dokter muda itu. Bahkan mengambil segala atensi mereka.
"Prof. Lee" balas Jihyo senang melihat lelaki tua itu.
"Kau sudah mulai masuk hari ini?" tanya Prof.Lee
"Aniya. Prof. Aku akan masuk mulai besok sesuai kesepakatan" jawab Jihyo
"Lalu apa yang membuatmu datang hari ini?"
"Aku cuma mau menjelaskan kondisi pasien yang kutangani tadi pada dokter yang menanganinya selanjutnya"
"Ah. Apa karena itu baju di balik jeketmu itu berlumuran darah. Bahkan tanganmu?"
Jihyo menatap tangannya. Memang masih ada darah yang tertinggal dan membeku. dan dia baru sadar akan hal itu.
Begitu ceroboh."Mmm..kenapa kau tidak tangani pasien itu lebih lanjut saja? Dia bisa menjadi pasien pertamamu di Rumah sakit ini" ujar sang Prof. mengejutkan Jihyo.
"eoh?"
"Prof. Lee?" dokter muda yang berdiri di hadapan Jihyo memanggil lelaki tua itu.
"Ah maafkan aku Dr.Daniel. Perkenalkan, ini Dr.Jihyo. Mulai besok, dia akan bergabung bersama kita disini dan di tempatkan di dapartemenmu. Dan Jihyo, dia adalah Dr. daniel. Dan dia adalah sunbaemu disini. Dia yang akan mengawasimu selanjutnya" ujar Prof.Lee.
Dia tau maksud pria muda itu.
Jihyo tersenyum
"Mohon bimbingannya sunbaenim" ujarnya pada Daniel"Ah. Ne"
"Jadi bagaimana? Kau mau melakukannya?" Prof.Lee bertanya lagi.
Jihyo menatap sang Prof.
Dia berpikir sejenak."Baiklah"ujarnya kemudian
"Beri tau padaku di mana letak ruang operasinya. Akan ku tuntaskan apa yang sudah aku mulai" sambungnya yang dibuahi senyum kepuasan dari sang prof."Biar aku yang mengantarmu Dr.Jihyo. sebelah sini" Dr.Daniel menawarkan diri.
Jihyo mengangguk.
Sebelum mengikuti dokter bernama Daniel itu. Si gadis Son menatap Seulgi."Pulanglah lebih dulu. Aku akan pulang naik taksi saja" ujarnya
"Aku akan menunggumu" jawab Seulgi
"Kau yakin?"
Seulgi mengangguk
"baiklah"
.
.
Helaan napas lelah di keluarkan Jihyo.
Hari ini begitu melelahkan.