Pagi menjelang, matahari di luar sana sudah menampilkan senyum indahnya hingga menghangatkan dunia dengan sinarnya.
Tzuyu terlihat terbangun lebih dulu. Matanya mengerjap-ngerjap berlahan dan akhirnya terbuka sempurna.
Seuntas senyuman terpatri kala iris mata menangkap sosok gadisnya yang masih tertidur dengan tangan sembari memeluk pinggangnya erat.
Wajah polos di hadapannya itu mengundang Tzuyu untuk menyentuh kulit wajah sang gadis. Menyingkirkan anak rambut yang menghalangi bahkan menyentuh bibir penggoda gadisnya itu.
"ngh?" Sang kekasih terganggu.
"Morning sayang~" ucap Tzuyu ketika mata bulat kekasihnya itu terbuka. Dia juga bahkan memberikan kiss morning di kening si gadis Son.
Ketika mulai sadar sepenuhnya, wajah terkejut di berikan Jihyo. Wajahnya merona menatap Tzuyu. Dengan cepat bergerak hingga memunggungi gadis Kim itu.
"kenapa sayang?" bingung Tzuyu
Bukannya menjawab, Jihyo malah membungkus tubuhnya dengan selimut hingga kepalanya. Dia begitu malu saat ini ketika menyadari apa yang mereka perbuat semalam.
"Kau tidak akan bisa bernapas" ujar Tzuyu lagi sembari membuka selimut yang menghalangi kepala gadisnya itu.
"ada apa, hm?" Tzuyu bertanya dengan tangan yang kembali memeluk pinggang ramping Jihyo. Menarik tubuh itu hingga dadanya bersentuhan dengan punggung polos si gadis Son.
Jihyo cukup terkejut.
Ternyata semalam bukanlah mimpi."sayang? Kau malu?"
Pertanyaan Tzuyu malah membuat Jihyo semakin merona.
Cup~
Tzuyu mencium punggung polos di hadapannya itu berulang kalo."Jangan bersikap begini. Tidak ada yang perlu kau malu kan padaku. Aku ini calon istrimu, bukan orang lain!"
Jihyo akhirnya memutar tubuhnya hingga berhadapan dengan Tzuyu. Tapi matanya tidak berani menatap wajah si gadis Kim.
"Ka...kau pasti sudah biasa melakukannya hingga bersikap sesantai inikan?"
Tzuyu terkekeh.
"Ani, semalam adalah kali pertamaku melakukannya!"Jihyo menatap lekat Tzuyu
"kau bohong! Caramu semalam seperti seorang yang ahli"Tzuyu tersenyum
"ah benarkah? Tapi aku jujur sayang, kau gadis pertamaku. Semalam mungkin bawaan hasratku yang sudah lama kutahan""......."
"Aku sudah janji padamu kan?" Tzuyu membuat wajah gadisnya itu untuk menatapnya kembali.
"aku akan bertanggung jawab" sambungnyaJihyo menghela napasnya lalu menghapus jarak yang memisahkan mereka. Pelukan erat dia berikan pada tubuh Tzuyu lalu menenggelamkan wajahnya di dada gadisnya itu juga.
"kau memang harus melakukannya. Karenamu aku bermain terlalu jauh"
Tzuyu terkekeh
"Iya sayang"
.
.
Tangan bergandengan erat mengitari taman di sekitar apartement.Sejuknya sore membuat mereka berdua ingin lebih berlama-lama di tempat itu.
"Gwencana?" Tanya Tzuyu
Jihyo mengangguk.
"Sayang, katakan padaku kalau kau kesakitan. Jangan memaksa berjalan seperti ini. Selangkanganmu pasti masih sakit" Tzuyu begitu khawatir.
"ini memang masih sakit. Tapi aku ingin berjalan-jalan berdua denganmu disini"
Tzuyu menghela napasnya lalu tiba-tiba mengangkat tubuh gadisnya itu ala bridal style dan menurunkannya untuk duduk di sebuah bangku yang tidak jauh dari mereka berdiri.
"Duduklah disini. Aku begitu khawatir. Jangan lakukan ini padaku!"
Jihyo mempoutkan bibirnya.
"Sayang, tapikan...""Jangan membantahku" potong Tzuyu
"Sejak kapan kau jadi keras kepala begini, eoh?" sambungnya"sejak semalam. Saat kau mengambil semuanya dariku" jawab Jihyo cepat lalu menyandarkan punggungnya dengan kesal sembari bersedekap dada.
Tzuyu menghela napasnya lagi
"Ayo pulang. Kita harus berkemas sebelum kembali ke asrama""shiroe!" tolak Jihyo
"Sayang~" Tzuyu melembut. Dia bahkan mulai mwnyentih wajah gadisnya itu dan berlahan membuat mereka saling bertatapan.
"Jangan buat aku khawatir begini ne?"
"......"
"Aku terlalu mencintaimu. Aku tidak ingin sesuatu terjadi padamu"
"....."
"Kita pulang yaa~"
Hah~
Jihyo menghela napasnya
"arroso" Jihyo akhirnya setuju
"Tapi kau harus menggendongku sampai ke apartement" sambungnyaCup~
Kecupan di kening tercipta."Apapun untuk mu sayang~"
_continue_
.
.
.
Ver.pendekTinggalkan jejak👣