Tzuyu menyentuh wajahnya kala kalimat kekhawatiran Jihyo terdengar.
"I..itu sakit?" Jihyo terlihat gemetaran saat mencoba menyentuh wajahnya juga.
Tzuyu tersenyum sembari menghentikan tangan Jihyo. Dia memilih menggenggam tangan gadis Son itu erat.
"Ani. Ini tidak sakit" ucap Tzuyu mencoba menenangkan
"Tidak. Jangan berbohong padaku. Sebaiknya kau ikut denganku" ucap Jihyo yang langsung menarik Tzuyu menuju apartementnya.
Tzuyu yang di tarik hanya bisa menyunggikan senyumnya.
Di apartement, Jihyo mendudukkan Tzuyu di atas sofa empuk miliknya. Sedangkan Ia memilih untuk mencari peralatannya.
Tapi sebelum langkah menjauh, Tzuyu menahannya untuk pergi."Jihyo-a?"
"Ada apa? Duduklah dulu. Aku mau mencari kotak P3K ku"
"Sebelum itu, bisa aku pinjam kamar mandi mu dulu? Aku mau mandi untuk membersihkan diriku karena seharian ini terus bekerja"
Jihyo terlihat berpikir dan akhirnya memberikan anggukan setuju.
Lagipula, penampilan Tzuyu malam ini memang perlu di bersihkan dengan air segar. Soal kesehatan karena mandi malam, nanti saja dipikirkan."Aku bisa pinjam bajumu juga?"
"Mwo?" kaget Jihyo
"Yah..aku tidak mungkin menggunakan baju kantorku yang sudah kotor ini lagi bukan?" tanya Tzuyu dengan senyuman anak kecilnya
"Baiklah. Pergilah mandi. Aku akan menyiapkan baju untukmu"
"ne. Gomawo"
Jihyo mengangguk.
Beberapa menit berselang dan teriakan tiba-tiba Tzuyu dikamar mandi mengejutkan Jihyo yang sedang berganti pakaian. Ya..gadis itu memilih mandi di kamar mandi kamarnya saat menunggu Tzuyu yang entah kenapa begitu lama di kamar mandi luar.
Jihyo berlari keluar kamar, menuju kamar mandi luar yang berdekatan dengan dapur.
"Yakk..ada apa?" Jihyo mengetuk-ngetuk pintu
"eoh?"
"kau kenapa?"
"ah aniya" jawab Tzuyu dari dalam
Cekrek..
Pintu terbuka
"Maaf mengejutkanmu" ucap Tzuyu lagi kala Ia keluar dari kamar mandi."Ya sudah. Segeralah ke sofa. Aku akan mengobatimu"
Tzuyu mengangguk dengan senyumnya.
Kala Jihyo berbalik memunggungi, raut wajah Tzuyu berubah. Tangan kanan memegangi bagian perut sebelah kiri. Ia terlihat mencoba menahan ringisan."argh" Tzuyu tidak bisa menahan suaranya. Hal itu mengundang perhatian Jihyo.
"Ada apa?"
Tzuyu kembali bersikap biasa
"Aniya"Jihyo terdiam, tapi Ia terlihat menscane tubuh Tzuyu dari atas hingga Ia berhenti dibagian perut sebelah kiri Tzuyu. Noda merah terlihat merembes di kaos putih yang di kenakan Tzuyu dan hal itu membuatnya begitu panik.
Dengan cepat Jihyo menarik baju yang di kenakan si gadis Kim ke atas.
Luka sayatan memanjang sekitar 7 cm terlihat jelas disitu.Jihyo menatap Tzuyu sebentar, tapi gadis Kim itu hanya memberikannya senyuman.
"Aku baik-baik saja" ucapnya"Kau masih bisa bilang begitu?" kesal Jihyo dan akhirnya memilih membantu Tzuyu berjalan dan membawanya ke kamar.
Tzuyu di baringkannya di atas ranjangnya. Lalu Ia kembali melihat luka milik Tzuyu di bagian perut.