Hinata keluar dari mobil mewah milik Kitsune lalu berjalan mendekati rumah ber cat putih dengan hiasan patung ular. Bahkan ular asli juga ada.
"I-ini kan..."
Monolog Naruto harus berhenti ketika seseorang memanggilnya.
"Ohayou Naru Chan, Hinata chan!"
HAPPY READING MINNA SAN:3
Disinilah Kitsune dan Hinata sekarang. Di rumah sang ilmuwan Orochimaru yang hobi sekali mengoleksi ular. Bahkan dia juga bertubuh seperti ular karena percobaan percobaannya.
Kitsune menatap pria bermasker berambut putih didepannya dengan tatapan tajam. Yang ditatap tak peduli malah melanjutkan membaca buku laknatnya.
Itu semakin membuat tatapan tajam yang bertambah. Juga ada semacam kabut ungu dengan 3 garis hitam horizontal di sekitar kitsune dan perempatan siku siku di dahi kitsune.
Dengan helaan nafas, Kakashi segera meletakkan bukunya yang laktat itu dan menatap Kitsune.
"Sekarang kau ke kamar mandi dan bersihkan make overmu. Baru aku menjawab pertanyaannya."
Sambil mendengus kesal, Kitsune segera masuk ke kamar mandi dekat ruang tamu itu.
Beberapa saat kemudian
"Hah...segar. capek juga si nge drama kek gini melulu." Gerutu Naruto lalu meletakkan soft lens di dalam wadahnya dan memasukkan tisu dan kapas kecantikan serta apa lagi lah itu ke dalam kantung plastik yang dia masukkan di tas.
Naruto keluar dari kamar mandi dan melihat Hinata yang tengah berbincang dengan Orochimaru. Kakashi masih sama dengan posisinya tadi.
Kakashi melirik sedikit ke arah Naruto dan meletakkan bukunya dengan tak rela. Masih nanggung katanya.
"Jadi, apa yang ingin kau tanyakan Naru chan." Tanya Kakashi. Naruto memandang nya tajam.
"Jelaskan kenapa kau bisa ada di rumah ular ji san kakashi nii." Kata Naruto menuntut. Kakashi menghela nafas malas.
" Yah begini sebenarnya aku malas menceritakan padamu tapi sudahlah akan ku jelaskan." Kata Kakashi malas. Naruto masih menatapnya tajam seolah mengatakan 'cepat jelaskan sedetail detailnya'
"Aku kena tantangan dari teman temanku kalau aku harus mendapatkan salah satu ular milik Orochimaru san agar dapat buku limited edition milik Jiraiya sama." Kata Kakashi malas namun sebenarnya di dalam hati dia berkeringat dingin.
Dia menunggu sampai hitungan ketiga
1
2
3Plak!
Naruto memukul Kakashi hingga kakashi mencium dinding putih tema ular milik Orochimaru dengan tidak elitnya.
Dengan perasaan kesal Naruto menjambak rambut Kakashi lalu memukul kembali Kakashi.
Kakashi? Pingsan tentu saja.
"DASAR ERRO NIISAN!" Dengan perasaan kesal Naruto kembali duduk ke sofa milik Orochimaru.
"Kenapa kalian berdua menatapku seperti itu?!" Tanya Naruto kesal. Orochimaru dan Hinata menggelengkan kepalanya.
Ingatkan mereka agar tidak sampai bernasib seperti Kakashi.
"Ittai! Naru Chan, ini sakit." Kata Kakashi sambil memegangi kepalanya yang benjol.
Naruto hanya acuh lalu kembali memegang ponsel kesayangannya.
"Hinata Chan, ayo ikut aku ke ruangannya dulu. Akan ku jelaskan semuanya disana." Kata Orochimaru. Hinata dan Orochimaru mau berjalan namun dihalangi oleh naruto. Yang menatap tajam ke arah Orochimaru.
"Orochimaru Ji san. Aku haus tapi aku males ke dapur mu yang kebanyakan ular itu." Kata Naruto merengek membuat Orochimaru sweatdrop sekaligus lega.
lega karena Naruto tidak memukulnya seperti yang Naruto lakukan dulu ketika ia lupa membuat minuman pada Naruto saat berkunjung ke rumahnya.
"Aku juga Oro ji san. Aku sangat haus mendengarkan peneranganmu tadi." Kata Hinata sambil memegangi lehernya.
"Baiklah, Hinata Chan kau ambil saja minuman di botol meja makan. Sekalian ambilkan untuk Naruto chan. Aku masih ada percobaan yang harus ku selesaikan." Orochimaru pun beranjak pergi ke laboratorium kesayangannya.
Hinata segera mengambil botol yang dimaksud oleh Orochimaru. Namun, ia bingung mau mengambil yang mana. Disana ada 4 botol air putih dengan 2 botol tanpa kemasan. Ia bingung mau ambil yang mana.
"Hinata Chan cepatlah." Teriak Naruto. Dengan keringat dingin Hinata segera mengambil 2 botol tanpa kemasan lalu pergi meninggalkan dapur.
"Hah... Ini Naru Chan minumnya." Kata Hinata lalu duduk di sofa. Naruto mengambil botol di tangan Hinata lalu meminumnya dengan cepat.
"Pelan pelan Naru Chan." Kata hinata namun Naruto tak mendengarkan.
Hinata menggelengkan kepalanya lalu segera meminum air dalam botol yang di pegangnya.
Lalu mereka bersendau gurau satu sama lain mengingat masa kecil mereka.
"Hinata chan, aku merasa pusing." Kata Naruto sambil memegangi kepalanya. Hinata pun juga begitu.
"Aku juga Naru chan." Kata Hinata lirih.
Karena rasa pusing, naruto pingsan di sofa. Hinata ingin menolong tapi ia tak kuat sehingga ia juga ikut pingsan.
Inilah awal dari yang sebenarnya.
TEBECE
AKHIRNYA DOUBLE UP:3
PENGENNYA 1 AJA SIH:'(
TAPI LAGI GAK ADA KERJAAN^_^
YODAH DILANJUTIN DEH=_=
OKE SAMPE JUMPA BESOK😙
SAYONARAAA
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You
RomanceNamikaze Naruto dengan nama samaran kitsune yang dikenal dengan bakat menyanyinya dan aktingnya di usia muda harus menjalani hari hari dimana ia bertukar raga dengan Hyuga Hinata, seorang putri Hyuga yang dimanja oleh keluarganya sehingga menjadikan...