29

1.1K 97 4
                                    

Ting..ting..ting

Suara sendok dan piring berdenting mengisi ruang makan keluarga hyuuga. Semua ada disana termasuk Naruto tentunya. Naruto mengeratkan sedikit gengamannya di pisau steak yang dia pegang. Menatap tajam pemuda rambut pantat ayam di depannya ini.

Mengingat apa yang mereka bicarakan sebelum sarapan pagi ini dimulai

Flashback on

Naruto memjiat pelipisnya setelah mendial seseorang tersebut. Memikirkan apakah benar yang dia lakukan. Dengan bangkitnya death eyes apakah semua akan berakhir? Atau bertambah buruk?
hal ini malah membuatnya semakin pusing saja.

Naruto beranjak dari tidurnya. Dia mencoba berjalan. Ya ternyata tidak sakit seperti yang mereka kira. Mereka saja yang terlalu em, berlebihan.

"perban ini meyulitkanku." Naruto mengambil gunting yang berada di sebelahya. Kebetulan saja. Ia memotong perban yang ada di tangannya dan melepas perban yang ada di kepalanya.

"ini lebih baik." Ujarnya kecil lalu tersenyum.

"apa yang kau lakukan nona hyuuga? Kenapa kau melepas perbanmu?" Naruto jengah. Anak ini seperti memata matainya. Padahal dulu saja dia mencaci hinata, yang asli lalu bertingkah seenaknya. Apakah ini rencana dari naruko?

"berhentilah peduli padaku dan uruslah pacarmu itu uchiha." Sasuke berjalan mendekati Naruto. Lalu mendekatkan mulutnya ke telinga Naruto. Sedikit rishi memang.

"kau lupa yang ku lakukan beberapa hari yang lalu?" Naruto menaikkan alis. Dan yah, Naruto itu pelupa. Jangan di Tanya.

"jangan bermain tebak teakan denganku uchiha. Menyingkirlah dariku!" Naruto mendorong sasuke untuk menjauh hingga terjatuh. Naruto tertawa dalam hati dengan wajah datar di luar.

Naruto beranjak dari duduknya lalu menuju pintu kamarnya. Ia berbalik sebentar melihat sasuke. Sasuke terlihat mengumpati dirinya dengan Bahasa anehnya.

Naruto tak ambil pusing. Ia keluar lalu menutup kembali pintu kamarnya. Ia melihat hiashi dan shion tak jauh dari kamarnya. Membawa koper pula.

'mereka pasti mau pergi ke suatu tempat'

Naruto hendak turun ke bawah. Naun suara dari pria paruh baya itu memanggilnya.

"ah, hinata chan! Kemarilah." Naruto menoleh sebentar. Dengan langkah santai, Naruto mengampiri mereka berdua.

"ada apa tou san?" hiashi menatapnya dalam dalam lalu menarik napas. Seolah olah ini jadi sedikit, em berat untuknya.

"berkaitan dengan kami yang akan pergi selama beberapa hari ini, sasuke akan menemanimu sampai kita kembali. Jaga dirimu" kata hiashi. Naruto mengangguk tanda mengerti. Sepertinya dia belum sadar haha.

"baiklah tou- eh NANII!!!!"

Setelah itu terjadilah perang dingin antara sasuke dan Naruto di meja makan tentunya

Flashback off

"kami berangkat dulu ya hinata chan." Hiashi hendak melangkah namun tangannya di Tarik Naruto.

"bisakah membiarkanku sendiri tanpanya. Aku sudah besar tou san." Rengek Naruto. Harap harap saja rengekannya ini berhasil meluluhkan hati dan mengubah keputusan hiashi, tapi kenyataannya nol. Gagal.

"ini semua demi kebaikanmu sayang. Kau tau bukan ada apa kemarin. Tousan takut bila itu kembali terjadi saat tousan tidak ada." Hiashi mengelus surai indigo Naruto. Naruto merasa seperti mempunyai ayah. Dibalik kesangarannya terdapat jiwa penyayang terhadap keluarga. Tidak seperti minato yang memakai topeng malaikat dengan hati iblis.

"tapi bukankah masih ada bodyguard di keluarga kita. Mereka juga kuat. Kitatidak memerlukan pantat ayam itu." Rengeknya lagi. Ini sangat berat, terutama untuk rencananya.

"dengarkan tousan. Tousan mempercayainya karena dia tunanganmu sekaligus uchiha. Uchiha memiliki koneksi yang cukup luas di sini. Lagipula ini kesempatan kalian untuk lebih dekat." Naruto mendecih dalam hati. Dia tak sudi melakukan pendekatan apalagi menikah dengan playboy cap buaya seperti sasuke. Memikirkannya saja sudah bikin ngeri.

"baiklah tousan." Nauto menerima? Tidak! Hatinya saja mengumpat, tidak ikhlas, dan keberatan.

Hiashi dan shion pergi keluar dengan para maid yang ikut membantu membawakan barang barangnya. Naruto memjat pelipisnya. Ini akan sulit dan merepotkan.

Hatchi!

"hah,sepertinya ada yang memakai kata kataku." Ujar pemuda rambut nanas itu lalu kembali melanjutkan aktifitasnya.

"jadi, bagaimana nona muda hyuuga." Tanya sasuke dengan senyum miring. Naruto mendengus. Ternyata pemuda rambut emo di depannya ini benar benar menyebalkan. Tak habis piker bagaimna sahabatnya sampai menjadi budak cinta siluman di depannya.

"baiklah. Asalkan kau tak mengangguku atau kau akan merasakan akibatnya." Ketus Naruto lalu kembali ke kamarnya.

'dia berbeda dari yang dulu. Apa dia benar hinata?"

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"percobaan ini gagal. ini sangat beresiko pada kedua jiwa mereka." kurama mengacak surainya frustasi. ini semua karna pria bertopeng itu, pikirnya.

"lalu apa yang bisa kita lalukan oro ji?" orochimaru tersenyum tipis sangat hingga tak dapat terlihat. tapi jika di teliti itu senyuman tanda pasrah.

"ini sulit, tapi kita harus..."

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

di sebuah tempat dengan hawa mencekam terlihat beberapa bayangan hitam dengan topeng yang menutupi wajah mereka. mereka tengah membicarakan sesuatu.

"apa katanya?" tanya salah satu diantara mereka.

"kit berkata kita akan bangkit. siapkan semuanya!" kata yang lainnya. seuntas seringai terukir di balik wajah yang tertutup topeng. mereka tampak bersemangat dengan jiwa jiwa, psikopat.

"ha'i"

pemuda itu menatap ponsel yang di gengamnya dengan raut yang sulit diartikan.

"apa rencanamu sebenarnya kit?"

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

di sisi lain dari bumi. entah dimana, terlihat sosok pemuda topeng kacau, ia meminum wine dan habis dalam sekali teguk. 

ia berjalan lunglai ke arah sebuah pajangan foto sosok gadis dengan senyum yang menghangatkan hati. merabanya dengan tatapan sendu.

"apa kau merindukanku seperti hati ini merindukanmu? Naru chan?" tatapan pemuda itu mendadak menjadi kelam dan penuh amarah. ia beranjak dari sana lalu memakai jubahnya.

"kita mulai permainannya."




TEBECE

Ohayou! lyn herere:v

kali ini lyn double up karna mengingat dah lama banget lyn gak update. dan entah bagaimana siapa dan kapan lyn mendapat ide. apalagi ini waktunya refreshing mwehehehe. 

happy Holiday ya gengs. juga bentar lagi tahun baru. tapi ya gak sekarang juga sie kasih ucapannya. ya kali-,

Selamat beraktifitas. lyn mau lanjut ngebo tapi nggak:V. jaa ne!

Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang