13

1K 93 8
                                    


happy reading Minna!

"Kenapa kau melakukan semua ini Hinata Chan?" Cicit fuu. Naruto lalu menoleh ke arah fuu dan menatapnya tajam.

"Apa maksudmu fuu?!" Tanya Naruto menuntut. Fuu terkejut. Sejak kapan Hinata kasar padanya?

Fuu mengumpulkan keberaniannya pada sosok Hinata yang asing dihadapannya.

"Kenapa kau melakukan itu pada naruko dan karin? Setahuku Hinata itu orangnya lembut dan tak pernah melakukan hal kasar seperti itu. Awalnya aku kagum namun sekarang tidak lagi. Aku khawatir padamu. Karena kau sahabatku satu satunya Hinata Chan. Aku tak mau kau meninggalkanku." Kata fuu panjang lebar sambil terisak membuat Naruto tertegun. Hatinya berdesir hangat.

"Hah... Aku hanya ingin membalas mereka fuu Chan. Tidak kah kau lihat mereka selalu membully kita padahal kita tak punya salah pada mereka." Jelas Naruto.

"Kau tau Hinata Chan. Dulu kau sendiri yang mengatakan jangan meladeni orang orang itu. Karena apa? Karena membalas perbuatan orang itu tak baik. Tapi sekarang? Kau malah membalas mereka." Ujar fuu membuat Naruto merasa bersalah.

Niatnya baik malah dikira jahat. Naruto tersenyum miris.

"Gomensai fuu chan, aku melupakan hal itu. sekarang mari kita ke kelas." Fuu mendongakkan kepalanya. Mereka berjalan dengan senang tanpa sadar ada dua orang yang menatap mereka sulit diartikan.

Kringgg!!!

Bel masuk berbunyi. Semua murid masuk ke dalam kelas begitupun Naruto dan fuu. Namun, alangkan terkejutnya dia ketika melihat mejanya ada tumpukan sampah.

Ia menggeram emosi dan menelisik di sekitar. Terlihat dua gadis yang menyunggingkan senyum meremehkan.

Naruto hendak menghampirinya namun fuu menahannya hingga Naruto harus menahan emosinya.

"Sudahlah, lebih baik kita bersihkan saja. Lagipula ini tak seberapa." Kata fuu tenang membuat Naruto melotot.

Tak seberapa katanya? Apakah masih banyak lagi yang dialami Hinata dan fuu di sekolah ini? Apakah mereka tak melawan? Tapi kenapa?

Naruto mengepalkan tangannya hingga kuku jarinya hingga memutih. Sangat emosi.

Kenapa dunia tak adil pada mereka bertiga. Naruto yang diabaikan, Hinata dan fuu yang dibully. Kapan semuanya berakhir?

"Cha, sudah bersih. Nata Chan, sekarang kita duduk sebelum Ebisu sensei datang." Naruto mengangguk dengan pandangan sendu.

Mereka menunggu sambil bercengkrama juga belajar tentang materi.

BRAK!

Meja mereka di pukul dengan keras oleh seorang gadis berambut pirang. Siapa lagi kalau bukan naruko.

"Hey, berani beraninya tadi kau mempermalukan diriku Hyuga." Desis naruko. Ia masih marah dengan kejadian tadi. Begitupun Karin yang ada di sebelahnya.

Beberapa murid memperhatikan mereka dengan tatapan kasihan, sinis, khawatir, dan meremehkan. Semua tertuju pada Naruto dan fuu.

"A-"

"Tolong maafkan Hinata Chan, naruko. Ini semua karena permainan dare dariku. Kukira dia tak akan melakukannya." Lirih fuu membuat Naruto kaget.

"Oh, jadi semua ini karena mau ya!" Bentak Karin marah lalu menampar fuu hingga pipinya memerah.

"Tolong hentikan Karin." Kata Naruto panik.

"Dan kau, jangan harap kau bisa kabur dariku!" Kata naruko menusuk membuat Naruto memejamkan mata. Bukan karena naruko tapi melihat keadaan fuu yang memprihatinkan.

"Hiks, gomensai fuu Chan. Aku tak tau kalau akan terjadi seperti ini." Kata Naruto terisak. Ku tekankan sekali lagi terisak!

"Tak apa nata Chan. Demi kamu aku siap berkorban." Linangan air mata semakin turun dengan cepatnya dari mata lavender Hinata.

Tak selang lama, Ebisu pun datang dan menjelaskan beberapa materinya hari ini.

"Sensei! Saya izin ke belakang." Kata fuu. Ebisu menganggukkan kepalanya

Saat berdiri tubuh fuu mulai limbung. Naruto tak memperhatikannya karena terlalu konsentrasi dalam pelajaran Ebisu.

Bruk!

Tubuh fuu terjatuh dan pingsan membuat semuanya kaget, begitupun Naruto. Ebisu segera menghampiri fuu lalu menepuk pipi fuu yang terlihat lebam.

"Apakah dia korban bully?" Batin Ebisu. Ebisu menghapus pikirannya lalu segera menggendong fuu ke perpustakaan.

Naruto juga hendak ikut namun langkahnya terhenti sebentar.

"Hah... Paling paling dia pura pura pingsan agar bisa dibawa ke UKS sama Ebisu sensei. Sekali jalang tetap jalang." Naruto ingin menghampiri naruko dan karin yang seenaknya menghina fuu.

Namun saat ini yang lebih penting adalah fuu bukan yang lain.

Naruto segera berlari dengan cepat tanpa mempedulikan tatapan dari seluruh teman sekelasnya. Termasuk Sasuke.


TEBECE
KAYAKNYA HARI INI FRLYN BAKAL DOUBLEEERE UP!! YEAAAY!!💁
NANTIKAN SEBENTAR LAGI KARENA CHAPTER SELANJUTNYA MASIH DALAM PROSES!🙆
JAA NE🙋


Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang