14

1K 95 9
                                    

Happy reading Minna

Naruto masih setia menunggu fuu untuk sadar di UKS padahal senpainya sudah bilang kalau fuu akan baik-baik saja.

"Gomensai fuu, karena aku kau jadi begini." Hanya keheningan yang membalas maaf Naruto. Naruto tersenyum sesak lalu meninggalkan fuu dengan air mata.

"Jangan minta maaf padaku." Lirih fuu sambil membuka mata. Linangan air mata mengalir dengan deras dari matanya.

Naruto duduk di bangku perpustakaan. Dia tak peduli pelajaran masih berlangsung atau tidak. Dia butuh penenangan diri.

"Aku merasa bersalah sekali pada fuu." Monolog Naruto sendu dengan keheningan di sekitarnya.

"Aku juga sangat lelah. sehari sudah dapat 3 musuh dan membuat orang terluka. Aku di sekolah sini kan karena percobaan Oro Ji san. Lagipula aku juga sudah lulus dari universitas Harvard. " Lirih Naruto pelan sambil membaca dan membolak-balik isi buku itu.

"Ohayou Hinata! Kau sedang membaca apa" tanya Temari sambil duduk di sebelah Naruto.

"Aku sedang membaca. Dan kau kenapa kemari?" Tanya Naruto dingin dan acuh

"Aku ingin meminjam buku fisika karena ada tugas." Kata Temari sambil menunjukkan buku fisika yang dipinjamnya. Naruto hanya membuat huruf "O" pada bibir mungilnya

Temari mencebikkan bibirnya kesal karena jawaban Hinata Dangan menyebalkan.

Sejak kapan Hinata jadi sangat menyebalkan.

"Aku tak tau kau sangat menyebalkan." Cibir Temari.

"Aku anggap itu pujian." Kata Naruto acuh membuat Temari geleng geleng kepala.

"Oh ya, nanti kau bisa datang tidak ke mansion uchiha?" Tanya Temari membuat Naruto menaikkan alis.

"Untuk apa?" Tanya Naruto acuh.

"Untuk merayakan kemenangan Sasuke pada lomba basket Minggu kemarin." Kata Temari antusias.

"Tidak." Kata Naruto masih dengan acuh.

"Kenapa memangnya?" Tanya Temari agak kesal.

"Hah... Aku bukan tipikal orang yang ingin merayakan kemenangan kecil seseorang yang nantinya akan mengalami kekalahan telak." Perkataan Naruto yang misterius membuat Temari bingung.

"Maksudmu?" Tanyanya.

"Sudahlah, sekarang kau tak akan mengerti. Nanti pada saatnya kau juga akan mengerti arti kata kataku." Ujar Naruto lalu meninggalkan Temari di perpustakaan sendirian.

"Dasar aneh."

Naruto berjalan di kantin dengan pesona cantiknya membuat para murid KIS terpana. Yah, hanya kaum Adam dan beberapa kaum hawa.

Naruto melihat naruko yang asik bercengkrama dengan Karin.

Ia menjadi emosi dan muncul ide jahat dari otak pintarnya

Naruto mengambil sebuah jus milik salah satu temannya yang menuai protes padanya. Namun ia tak peduli.

Byur!

"Ups, sengaja." Semua melongo melihat kelakuan Hinata alias jiwa Naruto yang berani sekali.

Naruko memerah bukan karena malu malu tapi karena emosi.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA NARUKO!" Bentak Karin marah.

"Oh, hanya ingin membalas yang kau lakukan pada fuu tadi" Ujar Naruto dengan tenang.

"Dasar brengsek!" Karin hendak memukul Naruto namun di tahan oleh suigetsu, kekasihnya.

"Ke-kenapa?" Tanya Karin tak percaya.

"Kalau kau seperti ini lagi, aku tak segan segan memutuskan hubungan kita. Kau tau? Aku lelah melihat kau selalu saja membully anak anak yang tak bersalah. Aku muak dan kecewa padamu Karin." Perkataan suigetsu sangat menohok hati Karin. Naruto hanya diam namun bila dilihat baik baik kalian akan melihat kalau Naruto tengah menyeringai tipis.

Karin pergi dari kantin dengan linangan air mata. Terlalu sesak.

Naruko memandang Naruto tajam.

"Kau mau mati huh?! Apakah kau mau ku keluarkan dari sekolah?!" Naruto tertawa terbahak bahak mendengar perkataan naruko. Bahkan air matanya juga keluar.

"Leluconmu sangat lucu nona. Orang tuamu itu hanya salah satu donatur di sekolah ini, sama seperti tou sanku. Jadi kau tak ada hak mengeluarkanku."kata Naruto sambil beranjak pergi dari sana dengan wajah dingin.

Mengabaikan ancaman ancaman dari naruko.

"Akan ku buat keangkuhanmu jatuh dr dalam dalamnya nee chan."




TEBECE
FRLYN MENEPATI JANJI DI SINI.💁
HUFTT... HARI YANG PALING FRLYN SEBELIN DATANG BESOK🙅
MANA TUGAS NUMPUK SEMUA LAGI.💆
YA UDAH FRLYN PAMIT DULU SAMPAI JUMPA BESOK MALAM🙎
JAA NE🙋

Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang