15

1K 95 5
                                    

Happy reading Minna:3

Kringgg....

Waktu jam sekolah telah usai. Siswa KIS berhamburan keluar dengan cepatnya. Begitupun Naruto. Namun, ia memapah fuu yang lemah.

"Hah... Dasar lemah." Ejek Matsuri membuat Naruto geram. Sejak kapan dia mudah emosi?

"Jangan di ladeni Hinata Chan. Lebih baik kita pulang." Lirih fuu lemah. Naruto mengangguk namun sempat menatap tajam tayuya. Tayuya tersenyum meremehkan.

Saat berjalan menuju tempat parkir, Naruto berhenti sejenak. Menatap sendu interaksi antara ibu dan anak, namikaze Kushina dan namikaze naruko.

"Huh, aku tak boleh iri. Lagipula sebentar lagi mereka akan hancur." Naruto membuang seluruh pemikiran irinya lalu segera berjalan menuju mobilnya.
.
.
.
"Fuu." Panggil Naruto. Fuu berdehem untuk menjawabnya.

"Alamat rumahmu dimana?" Tanya Naruto membuat fuu melongo dan kaget.

"Hah? Nata Chan, kau kan sering ke rumahku? Kenapa kau jadi lupa?" Tanya fuu penuh selidik membuat Naruto sedikit gugup.

"Em, kemarin kepalaku terbentur dan aku menjadi lupa." Kata Naruto sambil tertawa hambar. Fuu menatapnya khawatir.

"Hah? Kenapa kau bisa terbentur? Lalu mana yang sakit? Apakah sudah sembuh?"

"Oh, ini ya sisi protektif yang dibilang Hinata." Batin Naruto.

"Hi.."
"Hina.."
"Hinata..."
"HYUGA HINATA."

Naruto tersentak kaget dari lamunannya.

"Ah, kau melamun?" Tanya fuu.

"Em, ya. Gomensai aku tak mendengarmu. Dan untuk pertanyaanmu yang tadi aku baik baik saja kan aku keluarga Hyuga." Fuu mendengus kesal dengan hinata.

"Huh, dasar baka Hinata." Ejek Fuu membuat Naruto melotot.

"A-"

"HINATA BERHENTI!." Kata fuu mendadak. Naruto pun mengerem mendadak mobilnya hingga ia agak terjungkal ke depan.

Sudah dua kali dia jadi korban peristiwa ini.

"Kenapa kau menyuruhku berhenti? Ini berbahaya." Hanya di balas cengiran dari Fuu.

"Kita sudah sampai tau." Kata Fuu lalu turun dari mobil. Naruto juga.

Naruto melihat rumah fuu. Tidak sebesar mansionnya hanya rumah minimalis yang kecil. Hanya cukup untuk keluarga kecil fuu.

"Nata Chan mau mampir dulu?" Tawar fuu.

"Em... Lain kali saja, tou san sudah menelfon ku." Kata naruto. Fuu mengangguk.

Naruto pun kembali memasuki mobil mewahnya.

"Jaa ne fuu Chan." Kata Naruto sambil melambaikan tangannya. Fuu membalasnya dengan senyuman tulus.

Naruto menyalakan mobilnya lalu melaju dengan kecepatan yang tinggi.
.
.
.

"Hah... Kura Chan, ino Chan, sai nii, dan sarori nii aku pulang dulu. Ini sudah hampir malam. Ada yang menunggu ku di mansion." Kata Hinata.

"Siapa yang menjelang malam ini berkunjung ke mansion mu sune chan? Apakah gaara?" Goda sakura.  Hinata menggelengkan kepalanya.

"Lalu?" Tanya ino penasaran.

"Saudaraku dari luar negeri." Kata Hinata. Ino dan sakura mengangguk mengerti.

"See you Minna, Jaa ne." Hinata segera meninggalkan kafe lalu menuju mobilnya di parkiran mobil.

"Kita ke salon Konan nee." Kata Hinata datar. Padahal di dalam hati merasa sangat tak enak dengan sopirnya. Tapi toh ini juga demi rahasianya.

"Baik nona." Kata sopir itu. Mobil itu melaju dengan cepat membelah kota Tokyo yang ramai.

Skip salon Konan.

"Kau boleh pergi sekarang. Aku tak pulang ke mansion." kata Hinata dingin. Aktingnya sungguh membuatnya tertekan.

"Baik nona." Sopir Hinata mengendarai mobil mewahnya dan melaju memecah keheningan malam. Hinata bernafas lega. Setidaknya di salon Konan dia tak perlu berakting lagi kan.

"Kenapa salon Konan nee sudah gelap?" Tanya Hinata bingung. Hinata masuk ke dalam salon dan melihat salon sangat berantakan. Bertanya tanya apa yang terjadi.

Dor... Dor...

Suara tembakan dari arah belakang membuat Hinata gemetar. Ini dunia nyata bukan film action heol.

Hinata melangkah secara perlahan lahan ke arah belakang. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat kucing peliharaan Konan bersimbah darah dengan timah.

Hinata bergidik ngeri melihatnya. Ia ingin berbalik lalu pergi. Namun,

"Lama tak bertemu, kitsune."

Seketika Hinata langsung merasa gelap.




TEBECE
Hah... Frlyn lagi buntu sumpah. jadi berantakan ff nya:"

Readers👩: Baru awal tukeran udah banyak konflik gimana hari hari lain💆
Frlyn 👧: hahaha...nanti pasti bakal lebih seru lagi karena habis ini ff nya bakal kebanyakan konflik:3

Nantikan kelanjutannya di chapter depan.
Jaa ne Minna:)

Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang