22

1K 94 7
                                    

Happy reading minna!

Naruto mengoceh tidak jelas. Kenapa? Karena baka nii san nya yang putus urat malunya bisa bisanya membicarakan hal yang tabu di kalangan masyarakat.

"Hancur sudah harga diriku. "Lirih naruto miris. Nangis bombay seperti drama yang kadang ia tonton bersama hinata.

"Hey hinata! " naruto terjengkit kaget lalu menoleh ke arah belakang.

"Si-siapa kau? "Naruto merutuki lidahnya yang tiba tiba menjadi gagap. Kalau begini sama saja ia seperti hinata versi sebenarnya.

"Yak! Bisa bisanya kau melupakanku eoh! "Naruto mengerutkan dahinya. Logatnya jelas bukan jepang.

"Aku hanabi! Hyuga hanabi! Adikmu yang paling kau sayangi! Adikmu yang paling cantik! Apa kau lupa nee chan. " naruto menggaruk tenguknya yang tidak gatal. Lalu mengangguk canggung.

"Kau masih lu-"

"HINATAAAAAA! " Naruto menatap tajam pelaku peneriakan nama sahabatnya. Namikaze kurama.

"Pergi dari sini rubah buluk! Aku tidak mau melihatmu. " kata naruto kesal. Kurama mengerucutkan bibirnya. Naruto menatapnya jijik.

Mengabaikan seseorang yang menatap mereka bergantian dengan tatapan sweatdrop.

"Ayolah sayang, apa kau tidak akan memaafkan ku. " Narito menjitak kepala kurama keras sehingga kurama menjerit kesakitan.

"Itu pembalasan untukmu rubah buluk karena menuduhku mencium orang. "Hanabi semakin menatap horor keduanya.

"APA! KALIAN PUNYA HUBUNGAN?! " Sontak semua pengguna jalan melirik dan ada yang berhenti melihat mereka. Drama gratis yang tidak bisa di lewatkan menurut mereka.

"E-em hanabi chan, lebih baik kita ke ca-"

"Iya kami punya hubungan. Hubungan yang amat romantis. Iya kan nata chan. "Kata kurama menggoda naruto. Naruto mengepalkan tangannya lalu meninju perut kurama hingga kurama pingsan di tempat.

Senua berbisik bisik. Mencemooh naruto, kasihan pada hanabi, dan lain sebagainya. Dasar tukang ghibah!

"Nee chan, bagaimana kalau pacarmu ini terluka?! "Tanya hanabi panik. walau kurama itu pacar nee chan nya, tetap saja dia anak orang, menurutnya.

"Biarkan saja dia. dan satu lagi.  Dia bukan kekasihku. Dia hanyalah rubah penuh dosa yang mengemis makanan di hadapanku. "Kata naruto sinis dan kesal. Hanabi membelalakkan matanya tak percaya.

"Ka-"

"Sudahlah, lebih baik kita lanjutkan pembicaraan ini di cafe dekat sana. Daripada jadi bahan gosipan tak penting. "Naruto berjalan ke arah kurama lalu menggeret tangan kurama tanpa rasa berperikemanusiaan.

Karena ia merasa kurama bukan manusia tapi mahluk astral berwujud rubah. Poor kurama.

Hanabi mengikuti mereka dari arah belakang dengan banyak pertanyaan.

"Cih. "

lagi lagi seseorang mendecih kesal. Entah karena apa. Karena apa? Itu rahasia yang terjawab seiring chapter:V

Di lokasi syuting

"Apa apaan kau ini? Kenapa kau selalu saja mengangguku. Bukankah kita sudah berpisah! Ingat kita sudah berpisah! "

"Ku mohon maafkan aku sayang. Aku... Aku."

"SUDAH CUKUP! KITA SUDAH BERHENTI SAMPAI DISINI! JANGAN MENGANGGUKU LAGI! "

Pemuda itu memandang sendu gadis di depannya. Gadis yang pernah di cintainya. Yang ia sia siakan selama ini. Hanya karena omong kosong.

"Ma-"

Gadis itu mendorong pemuda itu dengan kasar lalu meninggalkannya.

"Gomensai... Gomensai. "

Hinata merasa ingin menangis ketika selesai membaca cerita yang baru saja keluar trailernya di aplikasi kesayangannya, wattpad. Judulnya sendiri sudah membuatnya mewek apalagi isinya. Sayang sekali masih trailer.

"nona kitsune, anda tak apa? " hinata menoleh ke arah tenten yang khawatir. hinata mengabaikan dan tetap membaca alur ceritanya. Sudah masuk emosi tahap tinggi.

Brak!

Tenten mengelus dadanya kaget. Hinata memerah emosi sampai tak sadar menggebrak meja di sampingnya.

"Hey nona, bisakah kau diam. Kau mengangguku. "Sinis toneri yang tiba tiba datang entah darimana. Hinata mendengus kesal.

Moodnya yang lagi down gini jadi tambah down liat uban toneri.

"Menyingkirlah." kata hinata kesal lalu kembali membaca cerita yang tadi tertunda karena keributannya dengan toneri.

Toneri yang tak suka di abaikan langsung menyambar hp hinata. Hinata yang tak siap akhirnya menjatuhkan hpnya ke ember berisi air di dekatnya.

"Kau! Daritadi kau mengangguku! Kenapa kau itu selalu saja mengangguku! Lihat! Hp ku terjatuh! " kesal hinata. Ya, walau itu bukan seberapa tapi kan nanggung bacanya.

"Salah siapa kau mengabaikanku baka! "

"Memang apa urusanku meladenimu tuan otsutsuki. "

Mereka saling adu pandang. Tenten menepuk dahinya. Merasakan ada perang selanjutnya.

"Otsutsuki san, anda di panggil oleh hamura san. "Toneri menetralkan nafasnya lalu memandang kembali hinata.

"Urusan kita belum selesai nona baka"

"Aku rasa begiti uban san. "

Saling menyipitkan mata lalu mereka melenggang pergi ke arah berlawanan.

"Hah... Kami sama, kenapa aku di tempatkan pada posisi seperti ini. Lebih baik aku bekerja di RSJ daripada disini. Eh jangan jangan, mereka lebih berbahaya. Tapi kitsune dan toneri lebih berbahaya. Ah bodo lah. "

Kita tinggalkan tenten yang kebingungan dengan keputusannya sendiri.

TEBECE
OHAYOU MINNA! 🙎
HEHEHE.... GOMEN YA FRLYN GAK UP BEBERAPA MINGGU INI. FRLYN SEDANG ADA URUSAN DENGAN KEMAH BESOK. MAKANNYA GAK BISA UPDATE. 💆
NANTIKAN CHAPTER SELANJUTNYA!
JAA NE🙋

Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang