18

1K 93 10
                                    

HAPPY READING MINNA

Matahari sudah mulai menampakkan sinarnya. Sosok gadis berambut pirang cerah mulai membuka matanya. Terlihat sapphire biru laut yang amat menenangkan hati.

"Eughhh... Jam berapa ini." Hinata mengambil jam di sebelahnya dengan sejuta kemalasan.

Ada yang mau bertanya kenapa dia tiba tiba malas? Nanti kita jawab.

"Oh, masih jam segini?" Kata Hinata lalu terdiam sejenak. Merasa ada yang tidak beres.

1 detik

3 detik

"Huaaaaaa!!! Aku terlambat!!" Pekik Hinata saat menyadari   dirinya terlambat ke sekolah.

"Terlambat kemana?" Tanya Naruto malas malasan. Hinata menatap horor Naruto.

"Hey, siapa kau dan kenapa kau mirip denganku."

Buagh!

Sebuah bantal sofa melayang ke kepala Hinata dengan manis dan lembut. Hinata cengo beberapa saat.

"Hentikan baka! Jangan membuatku tambah badmood." Kata Naruto dengan masam dan jangan lupakan auranya yang suram.

"What?! Se-seenaknya saja kau bilang aku baka. Ha-hanya Naru Chan yang bisa memanggilku seperti itu!"

Buagh!

Kedua bantal sofa di sekitar Naruto melayang dengan bebas di angkasa kamar Naruto. Dan ya, target mendaratnya di kepala Hinata.

"Yak! Kenapa kau memukulku lagi baka?!" Hinata memanyunkan bibirnya kesal. Naruto jijik melihatnya.

"jangan bilang kau lupa kalau kau lupa kita sedang dalam masalah." Kata Naruto tajam. Mendadak otak Hinata jadi lemot seperti Naruto yang dulu sekali.

"Oh, ya hehehehe... Aku lupa." Kata Hinata sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

Ini kan hari Minggu!

"Tapi, kau tetap syuting." Kata Naruto sambil meminum jus jeruknya.

"Hah? Jam berapa?" Tanya Hinata.

"Sekarang."

1 dtk

5 dtk

15 dtk

"HUAAA!!! AKU TERLAMBAT!"

Mulai lah pekikan Hinata yang OCC. Naruto berkeringat sebesar biji jagung di kepalanya. Miris sendiri dengan raganya

"Apa aku dulu seperti itu ya?"
.
.
.

"Loh? Katanya telat? Kok mampir ke sini sih?" Naruto tak banyak bicara dan langsung turun. Tipikal kitsune yang selalu dingin dan angkuh.

"Dasar baka Naru!" Gerutu Hinata kesal lalu segera turun mengikuti Naruto yang masuk ke rumah Orochimaru.

Naruto membanting pintu tanpa perikemanusiaan hingga pintu itu rusak.

"KENAPA KAU MERUSAK PINTUKU! DASAR RUBAH BETINA!"

BUAGH!

Tinju kesayangan Naruto melayang dengan cepatnya ke arah Orochimaru. Orochimaru langsung terkapar tak berdaya.

"Tambahkan catatan, jangan membuat Naruto marah pada saat dia sedang badmood." Kakashi menulisnya di sebuah buku bersampul rubah. Judulnya "hal hal yang harus dihindari agar tidak jadi pelampiasan rubah betina."

Sebenarnya dia baru saja beli beberapa hari yang lalu setelah dia di pukul Naruto dengan luar binasa karena memergoki perempuan mandi. Tapi entah mengapa bukunya sudah hampir habis.

"Hah... Larangan ini terlalu banyak." Keluh Kakashi dalam hati.

"Jangan banyak basa basi baka Oro ji san. Cepat katakan berapa lama penemuan gilamu akan siap. Karena aku sudah tidak kuat." Rengek Naruto. Semua cengo berjamaah.

"Lah, baru satu hari. Katanya mau melakukan hal yang seru." Tanya kakasih dengan penekanan pada kalimat terakhirnya.

"Memang seru, tapi aku kangen sama Gaara kun. Aku ingin kencan dengannya. Lalu aku juga ingin memutilasi seseorang lalu memberikannya pada rubah peliharaanku. Juga aku ingin sekali menembak seseorang dan mengeluarkan organ tubuhnya. Uh, pasti seru." Semuanya menenguk ludah dengan kasar. Mereka melupakan fakta kalau di balik kitsune alias Naruto, ia juga seorang pembunuh. Namanya sangat terkenal di dunia hitam. Hime nya para penjahat di dunia hitam.

"A-ah Ano.. be-belum jadi na-naru Chan. Mu- mungkin sebentar lagi." Naruto berjingkrak jingkrak asyik. Orochimaru mengelus dada lega.

"Gomen Orochimaru san. Penemuan anda baru akan jadi 1 tahun lagi." Kata eagle, nama samarannya.

"Ji san, samuraiku sudah lama tak Bermandikan darah. Apalagi darah ular. Uh... Itu akan sangat menyenangkan. Apa kau mau mencobanya?"

Glup!

Orochimaru merasakan tangannya yang gemetaran akibat aura Naruto.

"AAAA!!! TOLONG AKU KAMI SAMA!!"

"OROJI SAN! KAU HARUS MENCOBANYA!!"

"HUWAAAAAA!! TOLONG ADA RUBAH SHINIGAMIIIII!!"







TBC
IYA TEBECE MASA END. KAN KASIHAN.

FRLYN MENGUCAPKAN TERIMA KASIH SUDAH DUKUNG CERITA FRLYN. YAH, WALAUPUN BANYAK SIDERS.

UDAH ITU DOANG. SAMPAI JUMPA BESOK.

PAI PAIII!

Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang