23

980 94 5
                                    

Happy reading minna

"Eunghhh.. Sudah jam berapa ini?" monolog seorang gadis berambut indigo sambil mengucek mata.

"Heum? Masih jam lima?" lanjutnya setengah bangun

"Jam lima darimana? Ini sudah mendekati waktu jam sekolah naru. Jam itu mati. "

1
2
3

"APAAAAA! " Naruto segera bangun dari tempat tidurnya dan berlari menuju kamar mandi.

Hinata sebagai pelaku hanya tertawa kecil. Takut naruto tau kalau memang masih pukul 5 pagi.

"Dasar baka naru. " kata hinata sambil terkekeh lalu segera mengambil sebuah headset dan turun ke bawah.

Di bawah, para maid sudah mulai melakukan tugasnya. Ya, bukan mulai sih tapi memang sudah mengerjakannya dari jam empat pagi.

"Anko nee, tolong ambilkan jus jeruk di belakang."

"Baik namikaze san."

Anko pergi ke dapur. Hinata mendudukan bokongnya di kursi meja makan. Memasang headset di telinganya lalu memainkan ponselnya dengan jemari jemari lentiknya

Hinata mengangkat alis melihat berita yang ia baca. Seorang gadis tewas akibat amukan temannya? Itu sangat konyol.

"Hem, mungkin ini karena aku mengerjai naruto tadi." hinata mengucek matanya.

"Ini namikaze san." hinata mengangguk. Anko undur diri dari tempat.

"Sudah setengah enam, lebih baik aku berangkat sekarang." hinata melenggang pergi ke arah luar. Sudah di nanti oleh seorang sopir pribadi naruto.

"HEY NARUTO!"

Hinata secara reflek menoleh ke arah belakang dan menatap naruto dengan tatapan tanpa dosanya.

"Ada apa?"

"Beraninya kau menipuku!" hinata menaikkan alisnya sebelah. Agak tidak terdengar. Jangan lupa hinata menakai headset tadi.

"Gomen, ulangi sekali lagi."

Twitch

"Lepas dulu headsetmu." Hinata memincing tajam ke arah naruto.

"Kau mau mengambil headsetku? Enak saja! Beli sendiri." kata hinata angkuh lalu masuk ke dalam mobil.

Mobil pribadi naruto alias kitsune segera berangkat ke salon konan. Meninggalkan si pemilik asli blank di tempat.

1
2
3

"APA! AWAS SAJA KAU DASAR BAKA! KAU AKAN KU CINCANG HABIS INI NANTI! "

Begitulah naruto pagi pagi yang cerah ini. Berteriak tak jelas karena ulah hinata. Sampai ia dilempar sandal agar diam oleh tukang kebunnya

"Akan ku pecat nanti." batin naruto kesal.

Naruto memasuki mansionnya. Berjalan santai kearah kamar. Mengambil tasnya, memperbaiki dandanannya, lalu pergi ke luar mansion.

Berjalan dengan angkuh ke arah garasi mobil.

"Kuso! Aku lupa kalau mobilku sedang perawatan. Hah... Kalau begini aku naik apa." keluh naruto. Dia lupa kalau mobilnya di bengkel. Mati sudah.

Tin... Tin...

Naruto menoleh ke arah klakson berbunyi. Melebarkan matanya saat tau siapa dia. Namikaze kurama.

Naruto segera berlari menuju mobil kurama. Dengan mata indogonya yang disipitkan, ia memberikan pandangan tajam kepada kurama.

"Kenapa kau kemari baka!" kurama cengegesan.

"Mau menjemput imoutouku lah. Kemarin kan mobilmu di bengkel." naruto mendengus kesal. Kurama tak jujur.

"Cih, bilang saja mau mengajakku ke tempat terkutuk itu."

"sok tau kau tsunadere."

"Apa kau bilang?!"

"Ma-maksudku aku menjemputmu agar kita bersamaan datang ke sekolah. Aku ada urusan disana." naruto membuat huruf 'o' di mulut mungilnya.

"Baiklah, tapi aku di belakang."

"Kenapa begitu."

"Agar kau menjadi supirku." ingin rasanya kurama mencekik naruto dan menceburkannya ke palung mariana. Untung saja kurama baik dan santuy.

Yg kau bicarakan adalah hoax lyn, hoax!~NN

"Baiklah baiklah terserah kau saja." naruto segera masuk ke dalam mobil. Mengabaikan muka kurama yang kusut.

Karena mukanya sudah begitu kusut seperti keset menurut naruto

Dasar imotou durhaka. ~NK

Mobil menyala. mobil kurama berjalan hingga sekolah. Menembus banyak kendaraan yang berklakson sana sini.

TEBECE
AKHIRNYA, STORY YANG INI BISA UPDATE JUGA. LAGI BUNTU MASALAHNYA HEHEHE..

YAUDAH, SEKIAN DULU MINNA
JA NEE





Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang