13

237 8 1
                                    


Bisma pov

Sering kali ku dengar lagu cinta dari kesederhanaan daya yang tercipta. Dalam lelah dan hina, semua luka kurangkai menjadi lantunan kesedihan.
Malam menjadi pendengar sejati apa yang ku lantunkan. Bulan terenyuh iba dan Bintang tertegun tak percaya saat ku uraikan cerita tentang cinta kita.
Ini lah cinta ku.
Seperti inilah perjalanan hati dan hidupku.

Seuntai bait yang ada di benak hati nya, ia merasa perasaannya sangat campur aduk, perasaan memang tak bisa di bohongi.

****

Pagi ini Bisma harus ke Kantor ia sudah dua hari tidak ke kantor di karena ada urusan lain.

Saat ini Bisma sedang memasuki pintu utama di Kantor milik Irfan-papanya dan Bisma yang mengelola perusahaan besar ini.

Ia sempat di sapa oleh beberapa karyawan yang sempat bertemu di koridor.

Ia memegang knop pintu dan memutar nya. Ia membuka pintu ruang kerjanya, ia terkejut disaat ada seseorang yang berada di dalam ruang kerjanya.

Cekklek.... Suara pintu di buka

Bisma menatap seseorang itu dengan tidak suka atas kehadiran nya. "Kenapa kamu kesini? Aku sudah katakan aku gak mau bertemu kamu lagi. CEPAT PERGI DARI SINI!" Ujar Bisma dengan suara yang sedikit keras dan menekan kata 'Cepat pergi dari sini'. Bisma dengan jalan mendekat ke meja kerjanya, dan ia melihat bahwa diatas meja kerjanya berantakan dengan beberapa map yang tidak tersusun rapi.

Ya, siapa lagi kalau bukan Bela, padahal baru saja kemarin dia di marahi oleh Bisma. Segitu kah Bela mengharapkan Bisma lagi.

"Aku, mau jelasin lagi ke kamu. Kemarin aku belum selesai bicara kamu sud... "Tiba-tiba ucapan Bela terpotong

"Kamu ambil berkas aku? Dan kamu ini maunya apa sih? Mau merusak hidupku hhaa."Ujar Bisma dengan tegas ia saat ini sedang emosi gara-gara wanita itu dan di atas meja kerja Bisma berantakan dengan beberapa map, Bisma tahu betul bahwa Bela mengambil salah satu berkas yang sangat penting bagi perusahaan ini. Dasar wanita licik. Batin Bisma

"Berkas apa? Aku gak tau apa-apa."Ujar Bela dengan wajah polos nya. Ia memang mengambil berkas itu tetapi berusaha menutupi

"Udah deh, kamu ngaku aja."Ujar Bisma dengan berjalan mendekat ke Bela. Refleks Bela berjalan mundur

"Apa? Aku gak tau apa-apa. Dan berkas itu aku juga gak tau."Ucap Bela yang juga sedikit nada tinggi

Tiba-tiba Bisma langsung mengambil tas rensel milik Bela, ia tahu betul atas kebohongan Bela.

"Kamu mau apa? Aku udah bilang kalau aku gak tau berkas itu."Ujar Bela dengan mencegah Bisma disaat Bisma ingin membuka tas milik nya

Bisma dengan kasar membuka tas milik Bela ia menemukan berkas itu di dalam tas. "Ini apa? Hhaa, jawab ini apa. Kamu mau apa sih? Mau merusak hidupku. IYAA."Ujar Bisma dengan memegang berkas itu. Dasar wanita gak tau diri. Batin Bisma

Dear Muslimah  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang