"Semuanya siaga! Ayo basmi pemangsa itu sebelum memasuki wilayah kita!" Shinoa memberi komando. Dia bersama teman-temannya sudah siap dengan senjata masing-masing.
"Ya!"
"Yoichi, kau tetap disini ya. Menyeranglah dari jauh." Ucap Shinoa kepada teman satu timnya yang bersenjata busur panah. Laki-laki bernama Yoichi.
"Dimengerti." Balas Yoichi mengangguk.
"Yo, min'na! Ayo maju!"
Mereka bertujuh mengangguk bersamaan. Lantas menuruni bukit, bersiap menyerang pemangsa itu dari jarak dekat.
"Rasakan ini!!"
DASSSHH!! DASSSHH!! DASSSHH!!
Dengan senjata khusus yang masing-masing mereka miliki, tak perlu waktu lama untuk mengalahkan musuh.
"Yoosh! Selesai juga mengatasi mereka." Sahut Yuichiro memasukkan kembali pedangnya setelah membunuh monster terakhir.
"Hm, kurasa gerombolan monster pemangsa tadi lebih sedikit dari biasanya." Timpal Kimizuki.
"Yoichi! Bagaimana keadaannya?!" Teriak Mitsuba ke arah Yoichi yang memantau dari kejauhan.
"Tidak ada pertanda monster lain akan datang!" Teriak Yoichi memberi balasan.
"Baiklah. Berarti sudah aman." Ujar Shinoa melenyapkan senjatanya ke bentuk yang lebih kecil.
"Yosh. Ayo kembali." Ujar Narumi disambut oleh anggukan dengan yang lain. Mereka pun berbalik. Melangkah meninggalkan area pertarungan.
"Ayo Mika. Sudah selesai." Ajak Yu menepuk bahu laki-laki bernama Mikaela itu.
"Eh? Ada apa?" Tanya Yu yang melihat Mika seperti mencari keberadaan sesuatu diantara gedung-gedung usang.
Pandangan mata Mika yang tadi fokus dengan pencariannya, beralih.
"Em, bukan apa-apa, Yu-chan." Jawabnya.
"Kau yakin, Mika? Katakan saja jika kau merasakan sesuatu yang salah." Ujar Yu.
"Iya. Aku hanya merasa ada yang mengawasi kita saat melawan monster pemangsa tadi."
"Hah? Siapa? Ada monster pemangsa yang lain kah?"
"Aku belum yakin, Yu-chan. Sepertinya, yang tadi itu--"
"MIN'NA! DIBELAKANG KALIAN!!!!"
Shinoa, Mitsuba, Narumi dan Kimizuki berbalik mendengar pekikan Yoichi.
"Haa?! Masih ada!!" Pekik mereka bersamaan. Beberapa monster muncul dan bergerak cepat hendak memberi serangan balasan.
"Semuanya! Mode bertarung!" Komando Shinoa kembali mengeluarkan sabitnya. Shikama douji.
Begitu pula Mitsuba yang memanggil senjatanya, Tenjiryu.
"Serang mereka!" Seru Narumi tanpa menunggu aba-aba.
"Ya!"
"Haaa! Matilah kalian semuaa!!"
~•~
"Wah-wah. Pertarungan yang seru." Gumam sosok itu. Dia sedari tadi memantau keadaan sekitar dari lantai lima sebuah gedung. Saat gerombolan monster datang, dia sempat bermaksud menghabisi mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Owari no Seraph -Spin Off-
FanfictionMikaela Hyakuya benar-benar tak menyangka hidupnya bisa berubah karena pertemuannya dengan orang baru tersebut. Akankah Mikaela, Yuuichiro dan kawan-kawan bisa menerima kedatangan'nya' beserta masa lalu dan hubungannya dengan Krul yang misterius? Ap...