Part 22 :Denting Kesedihan

1K 125 46
                                    

Seperti biasa, malam itu semua berkumpul di ruang tengah.
"Hei kalian, apa perapiannya perlu dinyalakan?" Tanya Mika pada Kimizuki yang sedang menyambungkan kabel TV, Yoichi yang sedang membantu Kimizuki, dan Narumi yang baru turun dari lantai tiga tempat kamarnya berada.

"Yo, kurasa lebih baik dinyalakan saja."
"Benar. Soalnya malam ini dingin sekali."
"Hmm. Baiklah kalau begitu."
"Mika," Panggil Narumi

Mika menoleh.
"Kau sudah menemukan pemantiknya?" Tanya Narumi dijawab gelengan dari Mika. " Tidak. Aku bahkan belum mencarinya."
"Biar aku ambilkan. Aku melihatnya di ujung rak sana."
Mika diam saja.

"Hei, ternyata kalian semua sedang sibuk ya?" Ujar Yu berjalan dengan santai sambil membawa nampan berisi beberapa gelas yang entah apa isinya.

"Kali ini apa yang kau buat, Yu-chan?" Komentar Mika.
"Bukan apa-apa kok." Ujar Yu sambil mengibaskan tangan
"Jawabanmu tidak nyambung, Yu-chan."
Yu terkekeh ringan."Segelas coklat hangat untuk semua!"
Ctak!
Yu meletakkan nampan itu dengan keras diatas meja kaca ruang itu.

"Woi, Yu! Hati-hatilah meletakkan nampannya!" Sentak Kimizuki
"Ah, kau perhatian sekali, Kimizuki. Tenang saja, aku tak akan sampai memecahkannya, kok"
"Omong-omong, akhir-akhir ini, kau rajin sekali, Yu. Tiap kita berkumpul ada saja yang kau buatkan." Ujar Yoichi
"Iya juga. Aku tak menyadari kelakuan Yu agak lain." Sambung Narumi.

"Ah, kalian berlebihan berpikir tentangku. Aku hanya memanfaatkan kesempatan yang ada agar selalu menyenangkan. Siapa tahu besok-besok sesuatu terjadi dan kita tak ada lagi kesempatan untuk bercengkrama seperti ini. Tidak ada yang tahu. Dunia ini belum sepenuhnya aman, kan?" Ucap Yu santai menanggapi pemikiran teman-temannya itu. Maksudnya, keluarganya itu.

"Yayaya, terserahmu saja, Yu." Komentar Narumi.
Sementara yang lain terdiam dalam kesibukan masing-masing.
"Omong-omong,"
Mereka semua menoleh pada Yu
"Dimana Shinoa, Mitsuba dan...Lia?"
"Mereka ada di lantai atas." Kata Narumi
"Oh? Untuk apa?"

JDAK! JDAK! JDAK!
Terdengar suara gedebuk dari lantai atas. Mengagetkan mereka semua.

"Astaga. Apa itu barusan?"
JDAK! JDAK! JDAK!
Suara itu terdengar lagi.

Yu langsung bangkit berdiri. "Woi! Kalian yang diatas! Apa yang kalian lakukan?!"

"Kami sedang berusaha!" Jawab Shinoa dan Mitsuba bersamaan dari lantai atas.
Jawaban itu membuat mereka semua tertegun.
"Apa tadi mereka bilang berusaha?" Tanya Yoichi
"Aku yakin itu juga yang kudengar." Balas Yu.

Ternyata di atas Shinoa dan Mitsuba menggedor pintu Kamelia.

Kamelia P.O.V.

"Ayo turun, Lia-chan!" Ujar gadis berambut pirang bergaya pigtail itu
Aku menggeleng. Untuk apa?
"Kami tak menerima penolakan. Kita tarik saja dia ke bawah, Mitsu-chan." Kata gadis satu lagi yang paling pendek.

Hup! Dengan cepat, dua gadis itu sudah memegangi pergelangan tanganku.

"Ayo, turun! Turun!" Kata mereka berdua menarik kedua tanganku.
Mereka berhasil membuatku melangkah hingga ke batas tangga.
Namun kuhentikan kakiku tepat sebelum menginjak anak tangga pertama.

"Ah! Ayolah Lia-san. Kami hanya akan mengajakmu berkumpul bersama di bawah."
"Aku lebih ingin berada di kamarku." Ujarku meladeni tingkah kekanak-kanakan mereka.

"Tidak boleh." Jawab Shinoa cepat.
"Ayolah, aku saja belum selesai membereskan barang-barangku." Dalihku.
"Sudahlah, Lia-chan. Nanti saja." Balas Mitsuba.

"Memangnya ada apa di perkumpulan kalian sampai aku harus ikut?" Tanyaku.
"Kita akan berbagi cerita, atau bermain."
"Apapun sejenis itulah." Tandas Shinoa

Owari no Seraph -Spin Off-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang